Senin, 04 September 2017

Cukup pahami....

Mengapa semut yang makanannya gula terasa pedas ketika termakan?
.
Mengapa lautan terlihat membiru?
.
Butuh ilmu untuk memahami logika. 
.
Namun tak perlu tuk memahami semua logika.
.
Dan takkan pernah bisa.
.
Tak perlu tuk menghitung setiap langkah yang dilalui.
.
Tak perlu menghitung berapa kali hembusan nafas.
.
Cukup pahami....
.
Tentang apa-apa yang seharusnya diperjuangkan.

Nggak semua yang berbayar lebih baik dari yang gratis

Nggak semua yang berbayar lebih baik dari yang gratis. Contohnya oksigen, mending menghirup oksigen yang berbayar dari tabung di rumah sakit atau yang gratis di alam bebas?
.
Atau cuci darah, mending yang berbayar di rumah sakit, atau yang gratis oleh organ tubuh?
.
Terus kenapa yang gratis yang setiap hari kita nikmati sering kita lupakan, kita anggap biasa, enggak istimewa, enggak berharga. Karena kitanya kurang syukur.

Kenapa obat nyamuk dipakai buat membasmi nyamuk? Padahal...

Kenapa obat nyamuk dipakai buat membasmi nyamuk? Padahal justru membuat nyamuk semakin berbahaya.
Contohnya nyamuk demam berdarah disebut sebagai nyamuk yang berbahaya. Padahal itu nyamuk kondisinya lagi demam. Kalo lagi demam aja udah bahaya gimana kalo tu nyamuk lagi sehat? Makin bahaya.
Nah, nyamuk demam berdarah kalo dikasih obat nyamuk bisa sembuh dia. Kalo tu nyamuk udah sehat, makin bahaya dia. Lagi demam aja udah bahaya.
Iya kan??

Di Kawah Putih Ciwidey, dikira di Pantai

Ini lagi liburan di kawah putih Ciwidey, tapi kok kaya di Pantai


Ketika wajah tiba-tiba berubah

Video macam-macam ekspresi ketika wajah tiba-tiba berubah


Banjir kok kayaknya malah seneng. Kira-kira kenapa ya?

Ini video kayaknya lagi kebanjiran, tapi kok malah seneng. Kira-kira kenapa ya?


Jumat, 07 November 2014

Bandung akan kembali dilanda Tsunami seperti 19 tahun yang lalu

19 tahun yang lalu lautan biru tumpah ruah di jalan-jalan di Bandung, seolah seperti tsunami yang menyebar ke seluruh kota. Tapi bukan air laut, melainkan iring-iringan kendaraan para bobotoh yang tumpah ruah di jalan untuk merayakan Persib juara di Liga Indonesia Pertama 19 tahun yang lalu. 

Saat itu aku dan beberapa temanku yang masih kelas 2 SD kalau tidak salah, seketika keluar berhamburan tuk melihat iring-iringan tersebut. Selain bobotoh, rupanya ada kendaraan yang membawa para pemain Persib kala itu seperti Robi Darwis dan kawan-kawan yang juga melewati jalan di depan sekolah kami. Beberapa teman-temanku bersahut-sahutan meneriakkan para pemain favorit meraka. Aku masih terlalu kecil untuk mengingat semuanya secara detail momentum saat itu. Terlebih saat itu aku belum begitu mengerti soal bola, apalagi menyukainya. Tapi rasanya aku bergidik, bergetar melihat euforia itu. 

Beberapa tahun kemudian, semenjak piala dunia 98, aku mulai menyukai sepak bola, dan di awal tahun 2000an rasanya aku benar-benar ingin menjadi pemain sepak bola. Kemudian aku masuk sekolah sepak bola. Terbesit dalam benakku euforia saat Persib juara, saat seluruh bobotoh tumpah ruah tuk merayakan kemenangan. Mengingat hal itu, saat itu terpatri dalam jiwaku tuk bisa menjadi bagian dari pangeran biru, mempersembahkan mahkota gelar bagi seluruh para bobotoh. 

Aku masih ingat betul, saat SMP, saat aku latihan di sekolah sepak bola. Aku dan beberapa teman kadang naik sepeda tuk menuju ke tempat latihan, kadang pula jalan kaki sekitar 2 Km, atau kadang pula ketika kita sudah lelah latihan, kita pun menumpang kendaraan yang lewat.

Saat SMA aku kembali masuk sekolah sepak bola. Kali ini tak bersama teman-teman, hanya aku sendiri yang masih menyisakan impian tuk jadi pemain sepak bola. Aku berjalan kaki sendiri, pulang dan pergi sejauh sekitar 4 KM ke tempat latihan. Walau kau tahu kawan, semuanya sirna. Impianku tuk membawa tropi bagi pangeran biru pun memudar dan semakin menghilang. Namun impian tuk melihat Persib juara, dan para bobotoh bereuforia merayakan kemenangan, tak pernah sirna. Walau bertahun-tahun lamanya Persib hanya bertengger di papan tengah. Walau telah berganti-ganti pelatih, mulai dari pelatih asing hingga lokal, walau telah banyak pemain asing berkualitas, dan pemain lokal  berlebel nasional diboyong. 

Tapi di tahun ini, rasanya kesempatan itu terbuka lebar setelah di semifinal, Persib mengalahkan Arema 3-1 dengan begitu dramatis. Kemudian Persib menghadapi Persipura di partai puncak. Banyak para bobotoh yang menjual barang-barang kesayangannya hanya untuk melihat Persib di laga puncak. Dan hal itu mengingatkanku akan tsunami 19 tahun yang lalu. Tsunami euforia saat Persib juara. Aku bergidik. Mungkinkah tsunami euforia itu terulang kembali di tahun ini?

Dan ternyata setelah melalui perjuangan yang menegangkan, Persib berhasil mengangkat trofi setelah sekian lama para bobotoh memendam rindu bertahun-tahun lamanya. Persib berhasil mengalahkan Persipura di partai puncak setelah melalui drama adu penalti yang menegangkan. Semuanya terharu. Segera saja setelah Persib juara, seluruh bobotoh tumpah ruah di jalanan malam tadi untuk merayakan kemenganan. Dan puncaknya mungkin akan terjadi minggu nanti di saat para pemain dan seluruh bobotoh merayakan euforia kemenangan di Bandung. Sebuah tsunami euforia setelah air kerinduan akan gelar itu terbendung 19 tahun lamanya.


 


Minggu, 02 November 2014

Gara-gara Sekolah di Angkasa, kuliah di Polban, kerja di MAU

Dulu aku sekolah di SMA Angkasa, kuliah di Polban, dan pernah kerja di PT. MAU. Gara-gara itu semua aku berkelahi dengan temen.

Tapi tunggu dulu!!! Ini cuma cerita fiksi. Peliss!!! Jangan dianggap serius. Secara aku orangnya baik hati, tidak pernah berkelahi, dan rajin menabung.

Jadi ceritanya begini.

Waktu sekolah di Angkasa, aku pun berangkat sekolah dengan berseragam putih abu-abu sambil menenteng tas. Di perjalanan, aku berjumpa dengan temenku itu, sebut saja Usro (nama disamarkan).

Kemudian si Usro menyapa,

“Woyyy val berangkat sekolah. Emang sekolah dimana??”
“Di Angkasa,” jawabku singkat.
“Wahhhh hebat euyyyy jiga astronot. Tapi naha sakola teh meuni jauh-jauh pisan di Angkasa. Rek naek pesawat naon kaditu euy??!!”

Aku nggak jawab apa-apa, cuma berkata dalam hati, “Pelis atuh laaaaaaah, bukan angkasa yang di langit keleusss --___--“. Waktu itu masih sabar.

 Terus waktu pun begulir seiring terbit dan tenggelamnya matahari.  Aku pun diterima kuliah di Polban. Suatu ketika, saat berangkat kuliah, aku bertemu dengan si Usro. Ia pun menyapaku lagi yang sudah beberapa tahun tidak bertemu.

“Woyyy Val, kamana wae. Nggeus kuliah ayeuna? Kuliah dimana?”
“Di Polban,” ucapku menjawab pertanyaan itu.
“Wahhh hebat di Polban, rek jadi Polisi. Wahhh mantap....!!!’ ucapnya girang.

Aku hanya diam sembari memicingkan mata, dan timbul tanda seru di atas kepalaku seraya berucap dalam hati, “Pelisss atuh laaaaah, Polban itu Politeknik Negeri Bandung, bukan Polisi Bandung keleusss T_T.” Aku mulai geram, tapi masih tetap sabar.

Waktu terus bergulir, sampai suatu ketika aku sudah bekerja di perusahaan yang bernama PT. MAU
Waktu berangkat kerja, pernah ketemu lagi sama tuh orang. Dia nyapa lagi dengan girangnya,

“Woyyy Val kamana wae, mau berangkat kerja?”
“Iya, mau.”
“Wahhh hebat, kerja di mana sekarnag euyy?”
“Di MAU,” jawabku.
“Iya, tadi kan udah jawab mau kerja, saya teh nanya, sekarang kamu kerja di mana??”
“Iya MAU,” jawabku lagi.
“Yeee itu mah kan udah tau. Saya teh nanya, kamu sekarang keraja di mana??!!” si Usro bertanya menaikkan volume suaranya.
“Iya, saya juga ngerti pertanyaan kamu. Saya teh jawab Saya kerja di MAU!!” aku juga ikut menaikkan volume suara.
“Ari maneh ngarti teu, saya teh pan udah nanya, kamu mau kerja? Kamu jawab mau. Terus saya nanya, kamu teh kerja di mana???!!” si Usro semakin naik pitam.
“Heyyy ai kamu naha jadi marah. Pan saya teh jawab pertanyaan kamu. Saya teh jawab MAU. Kamu yang nggak ngerti jawaban saya.”
“Yeeee Val, kamu kali yang nggak ngerti pertanyaan saya!!!”
“Heyyy saya udah jawab MAU...MAU...MAU..!!” aku pun ikut emosi.
“Yeee  kamu teh ngajak berantem, ditanya apa jawabnya apa. Mau saya tonjok??!!”
“Yee pan saya udah jawab MAU,” Aduh sial, keceplosan.
“Oke, terima ini... Bugggg........!!!!!
(--_#) Siaaaalllll...........!!!!

Rabu, 29 Oktober 2014

Anggota DPR Ngebanting Meja, Ai aku mah dibanting meja :(

Ngeliat ulah anggota DPR yang ngebanting meja, aku jadi inget waktu kelas 2 SMP. Ceritanya begini,

Waktu itu ada praktek olah raga, materinya tiger sprong alias loncat harimau. Sebelumnya aku  ceritain dulu kalo waktu SMP aku tuh termasuk salah satu siswa yang paling pendek. Kalau upacara pasti baris paling depan yang udah pasti paling kepanasan. Itulah penderitaan pertama sebagai orang pendek.

Maka ketika hari itu ada tes praktek tiger sprong di kelas, si aku semakin berdebar. Guru olah raga menggeser meja ke depan kelas dan menaruh matras di belakangnya. Ia mulai mencontohkan bagaimana melakukan tiger sprong dengan melompati meja dan mendarat di matras. Guru olah raga  yang notabene punya postur tinggi itu dengan begitu lancarnya melakukan tiger sprong. Sekarang giliran murid-murid yang mengantre untuk melakukan tiger sprong. Beberapa temen aku bisa melakukannya dengan lancar. Tepuk tangan pun membahana. Si aku kadang mengira mereka itu manusia harimau, sementara aku cuma ganteng-ganteng kalem.

Antrean di depan aku semakin menipis, itu artinya giliran si aku untuk tiger sprong semakin dekat. Ketika yang melakukan tiger sprong itu murid perempuan, maka si meja yang lebar itu diganti dengan tongkat yang jelas jauh lebih tipis dan mudah dilompati. “Ah sialnya, coba kalau aku melompati tongkat itu, pasti gampang banget,” pikir si aku waktu itu.

Dan giliran aku pun tiba. Aku bersiap-siap mengambil ancang-ancang dan berlari tuk melompati meja yang lebar itu. Da aku mah apa atuh da, udah pendek nggak suka makan biskuat. Al hasil sebenarnya aku berhasil melompati meja itu. Tapi naasnya, sebelum jatuh ke matras, dadaku sempat terbentur sudut meja dan jatuh dengan posisi yang enggak enak. Waktu itu rasanya kaya di dibanting meja. Itulah penderitaan kedua sebagai orang pendek.

Oh iya, aku belum cerita, selain pendek, waktui itu aku pendiem banget, nggak pernah ngomong kalo di sekolah. Makanya pada saat dada kebentur sudut meja dan kebanting, aku terpaksa bungkam, nggak merintih, nggak menjerit, belaga nggak apa-apa. Tapi waktu itu aku cuma jerit dalam hati, “SAKITNYA TUH DISINI.....!!!!” sambil nunjuk dada. Asli ini mah bukan kiasan. Itulah penderitaan pertama sebagai orang pendiam.

Sejak saat itu, aku berpikir “Kapan ya aku bisa bales dendam buat banting meja.”  Tapi aku enggak pernah banting meja. Karena aku enggak pernah punya alasan yang tepat (baca: WARAS) buat ngebanting meja.

Setahun kemudian, waktu kelas 3 SMP
Hari itu suasana kelas yang lagi nggak ada guru gaduh banget. Temen-temen yang lain pada mukul-mukul meja atau tatalu. Ngeliat temen-temen mukul-mukul meja aku jadi kepikiran buat bales dendam sama si meja yang udah ngebanting aku setahun yang lalu. Aku pingin juga mukul-mukul meja. “Kalo tatalu kan rasanya alasannya rada waras,” pikir aku. Tapi aku sadar, kalau aku cuma murid pendiam yang tak pernah bertingkah aneh. Aku pun mengurungkan niatku. Tapi pada saat itu, ternyata ada guru di luar kelas yang merasa terganggu dengan kondisi gaduh di kelas kami. Guru senirupa lebih tepatnya. Guru itu pun tiba-tiba masuk dengan marah-marah. “Heyyy berisikkk, diam kalian jangan mukul-mukul meja...!!” begitu kira-kira.

Kemudian guru itu pun menampar beberapa murid yang duduk di depan, yang dianggapnya turut membuat kegaduhan dengan memukul-mukul meja. Dan sialnya, si aku terkena tamparan keras tersebut. Aku pun tak berkata apa-apa, cuma menjerit dalam hati, “SAKITNYA TUH DISINI......!!!!” sambil nunjuk pipi. Itulah penderitaan pertama bagi siswa yang duduk di depan.

Sejak itu, dendamku pada meja semakin menjadi. Tapi aku tak pernah memukul meja, apalagi membanting meja. Karena aku tak pernah menemukan alasan yang bisa dianggap (baca: WARAS) untuk membanting meja.

Waktu Kuliah
Waktu kuliah dendamku pada meja sempat terbesit kembali. Tapi aku tak pernah memukul meja apalagi membanting meja. Suatu ketika, saat nggak ada dosen, aku duduk di meja paling depan.  Di atas meja lebih tepatnya. Sambil duduk di meja, aku menoleh ke meja yang aku duduki dan berkata dalam hati, “Hai meja, gue nggak bisa ngebanting elo tanpa alasan, tapi sekarang lo gue dudukin, mau apa lo sekarang,” ucapku pada meja. Tapi sialnya, dengkul aku tiba-tiba ada yang ngegetok, dan ternyata begitu menoleh ke depan, ternyata dosen yang paling galak dan nyuruh jangan duduk di meja. Apes banget deh, kebayang kalo tu meja bisa ngomong, pasti dia bakal ketawa cekikikan.

Sejak saat itu, aku kapok buat ngedudukin meja, apalagi mukul meja, atau sampe ngebanting meja. Yang pernah aku lakuin paling ngejadiin meja kuliah jadi meja pingpong. Itu juga karena ada temen yang bawa bola pingpong. Dan kalo dipikir-pikir, meja sebenarnya baik banget. Kalo belajar di kelas pasti pakai meja, kalau menulis pasti di atas meja, dan sampe kalo kerja pun, laptopku ditaro di atas meja. Dan meja nggak pernah iseng ngebanting laptopku walau sedang aku tinggalin sekalipun. Kalau aku ketiduran di meja pun nggak pernah sekalipun dia iseng. Jadi selama ini aku telah menafikan kebaikan meja hanya karena kesialanku semata.

Lalu, kalau aku, dan mungkin juga kamu, nggak pernah punya alasan yang (baca: WARAS) untuk ngebanting meja yang udah begitu baik, terus apa anggota dewan yang katanya terhormat kok bisa ya ngebanting meja sampe gelas pada pecah begitu? Hmmm...... pasti nggak pernah jadi tukang mebel kaya pak Pres. Jadi nggak pernah ngerti HAM (Hak Asasi Mebel). Sudahlah, cukuplah, jangan lagi banting meja. Dari pada ngebanting meja lebih baik para anggota dewan yang terhormat banting tulang. Ehhh.... tapi banting tulang dalam arti bekerja ya. Aku nggak mau denger ada berita kalo anggota DPR asal Sumut ditangkep polisi gara-gara ngebanting paman sendiri. Pelis atuh lah.....

Cuma iseng nulis, jangan dianggap serius, ambil positifnya aja PELISSSS ^_^V

Sabtu, 12 April 2014

Akhirnya Terbit Juga

sambungan dari http://rivalardiles.blogspot.com/2011/11/nyoba-nulis-buku.html

Novel Tangguh perkasa awal digarap tahun 2010. Waktu itu semanget pengen nulis novel, dan akhirnya beres tahun 2011. Memang cukup lama sih, setahun. Itu karena waktu itu saya nulis cuma di larut malam. Karena waktu itu sering banget kerja lembur.

Tapi perjuangan belum berhenti sampai disitu. Waktu itu saya ngirimin ke penerbit untuk diterbitkan. Dan setelah menunggu sebulan ternyata di tolak. Terus kirim ke penerbit lain, dan setelah menunggu beberapa bulan ditolak juga. Begitu seterusnya sampe ampir 10 penerbit nolak naskah yang udah saya buat susah-susah selama setaun.

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengirim lagi ke penerbit. Saya membaca ulang naskah itu berkali-kali. Mungkin sampe puluhan atau ratusan kali. Terus membandingkannya sama naskah yang genrenya serupa tapi best seller. Sampe akhirnya saya yakin naskah saya juga sebenernya layak jadi best seller.

Setelah siap terbit, saya sudah siapkan covernya, lay outnya, sudah saya edit pula. Dan saya terbitkan di penerbitan yang saya dirikan sendiri, yaitu rasibook. Perjuangan belum selesai. Saya masih harus berjuang untuk menjual buku ini. Tahap awal saya mungkin lebih banyak menjual versi digitalnya karena kendala modal untuk mencetak buku.

Tapi saya masih tetep yakin, suatu saat nanti buku ini bisa jadi best seller.

Ini penampakan saya bersama buku terbitan saya. Nanti bakal saya ceritain lagi selanjutnya.

Pasti ada Jalan

Bulan ke 4 tanpa gajian. Berusaha untuk menjalani jalan sendiri. Walau pastinya ada halangan dan rintangan tapi terus berusaha maju.

Kadang emang lebih nggak mudah untuk mendisiplinkan diri sendiri dari pada didisiplinkan orang lain. Tapi harus, kalo enggak bisa-bisa usaha cuma sekedar nyoba doang dan tutup.

Progress sampai saat ini sih masih merangkak. Tapi pelan-pelan mulai menebas ilalang dan membuka jalan. Yang pasti harus tetep percaya pasti ada jalan. . . pasti ada jalan

Sabtu, 04 Januari 2014

Momentum awal tahun

Sekarang udah memasuki tahun yang baru. Ada banyak hal yang belum berubah dan harus berubah. Namun awal tahun ini menjadi momentum perubahan itu sendiri.

Sebuah keputusan, ya keputusan yang diselimuti sejuta keraguan akhirnya paten sudah. Ini bukan soal kepastian atau ketidak pastian, loyalitas atau tidak. Tapi lebih kepada sebuah pilihan mengikuti apa maunya hati.

Setiap orang punya jalannya sendiri-sendiri. Setiap orang berhak menentukan mana jalan yang akan dilalui untuk menuju tujuannya. Tak ada yang salah dari sebuah pilihan. Karena setiap pilihan pasti ada perjuangan.

Rabu, 25 September 2013

Bahasa Aneh

Belum lama ini media banyak membicarakan tentang bahasa yang ketinggian yang diungkapkan Vicky Prasetyo di infotainment. Kata-kata yang tak pernah kita dengar seperti harmonisasi, kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, labil ekonomi, dan lain sebagainya tiba-tiba menjadi bahan guyonan di dunia maya. Entah memang ucapannya seperrti itu atau hanya dibuat-buat untuk sensasi belaka, tapi yang pasti itu sudah menjadi sesuatu yang familiar saat ini.

Vicky memang bukan orang pertama yang membuat bahasa aneh yang menjadi tenar. Di awal taun 2000an ada Debby Sahetian yang membuat kamus bahasa gaul. Walau pada kenyataannya lebih banyak dipakai oleh para bencong ketimbang anak-anak gaoolll. Selain itu anak-anak alay pun membuat bahasa alay yang kerap kali kita dengar kata-katanya seperti kata-kata cemungud, eaaa, ciyus, miapa, dan lain sebagainya.

Bahkan untuk sesuatu hal yang biasanya menggunakan bahasa yang formal seperti pada acara siaran langsung sepakbola. Saat ini pada saat laga Indonesia kita mendengar kata-kata yang tidak biasa dari para komentator seperti kata-kata jeger, ahay, dan yang terakhir jebret. Kata-kata itu memang tidak biasa, ada yang aneh mendengarnya tapi juga banyak yang menganggapnya sebagai kreativitas untuk membuat pertandingan semakin seru.

Memang tak salah juga kiranya membuat bahasa-bahasa yang tak lazim. Hanya saja kita harus tau juga dengan bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.

Mungkin anda mau buat bahasa baru juga?

Jumat, 09 Agustus 2013

Buka Bersama di Bali Heaven

Sudah menjadi hal yang istimewa di bulan ramadhan ketika kita mengadakan acara buka bersama teman-teman. Apalagi teman-teman lama yang sudah jarang ketemu.

Saya sendiri tiap taunnya selalu ikut acara buka bersama temen-temen jaman kuliah dulu. Tahun ini kebanyakan pada kerja di luar kota, ada juga yang masih nerusin kuliah di luar kota. Jadi saya yang ditunjuk sebagai panitia pelaksanaan acara buka bersama tahun ini. Ya, buat saya sih gak masalah, itung-itung nambah pahala.

Waktu acara sudah ditentukan berdasarkan kesepakatan, yaitu tanggal 6 agustus kemaren. Nah, yang belum ditentuin adalah tempatnya. Soal tempat, sebenernya saya gak begitu tau banyak tempat makan yang asik di kota Bandung. Jadi saya mulai mencoba membuka masukan dan saran dari temen-temen. Ada yang nyaranin di Gigle Box, ada juga yang nyaranin di Resep Moyang, di Tokyo apa gitu lupa yang pasti bukan Tokyo flash. Tapi yang pasti yang penting adalah kebersamaan.

Hal pertama yang saya pertimbangin untuk pemilihan tempat adalah lokasi. Ya, lokasi ini penting, apalagi lagi musim mudik yang sering macet dimana-mana. Saya harus milih tempat yang lokasinya mudah dijangkau dan berada di tengah-tengah biar adil. Lalu yang kedua adalah tempat yang nyaman, dan yang ketikga baru menunya lengkap apa enggak. Akhirnya terlintas di pikiran saya, Bali Heaven hmmm gimana kalo Bali Heaven.

Saya belum pernah ke Bali Heaven sebenernya. Saya cuma pernah denger itu ada restoran dan juga FO dengan konsep Bali. Yang punyanya Fery Tristianto, raja FO di Bandung. Dia yang punya The secret, Rumah Mode, dll.
Saya mulai seaching di google tentang Bali Heaven. Sepertinya tempatnya asik juga. Makanannya juga lengkap gak hanya menu masakan Bali aja, ada juga masakan Eropa bahkan Bandung pun ada. Akhirnya saya ajuin deh ke temen-temen gimana kalo tempat buka bersamanya disitu aja. Endd Okeeee jadi disitu.

Saya booking untuk 15-20 orang. Saya milih yang tempat duduknya sofa biar lebih santai. Saya liat tempatnya lumayan walau belum sempat keliling-keliling. Tempat parkir memadai, restonya oke suasananya. FO nya gak tau belum masuk soalnya gak niat belanja da udah dapet voucher di FO lain dari kantor hehehe.



Pas acara buka bersama hari itu ujan cukup gede. "Waduh gimana nih kalo pada gak datang," pikir saya waktu itu. Tapi untungnya satu per satu datang juga. Dan sebelum magrib kita mesen makanan walau belum semuanya hadir. Saya waktu itu awalnya mesen nasi sama daging sapi lada hitam. Tapi ternyata nggak ada, akhirnya mesen spageti lagi kaya waktu bukber di Pasadena. Minumnya saya pesen Ice Cappucino, wuidihhh dah berasa italiano makan spageti minumnya capuccino.

Buka puasa pun tiba, menikmati ta'jil dulu sambil nunggu menu utama tiba. Udah gitu Sholat Magrib dulu. Abis solat magrib pesenan udah ada di meja. Spagetti sama cappucino. Hmmm yumiiiii, lumayan enak lah. Dan pesenan lumayan cepet. Eitt tapi gak semua sih tergantung amal-amalan kayanya. Temen saya mesen teh botol aja lama banget, tapi saya mesen spageti sama cappuciono cepet datangnya hihihi.

 
Setelah magrib, temen-temen kami yang belum datang berdatangan. Mungkin karena kehujanan dan lain-lain, jadi mereka baru datang. Ya, seperti biasa, becanda-becanda kaya waktu jaman kuliah dulu. Kadang juga ngobrolin soal kerjaan masing-masing. Memoar-memoar lama tentang masa-masa kuliah pun seolah terbuka kembali dan membuat suasana semakin cair sambil menikmati pesenan.

Sambil nunggu yang belum datang, kita pesen cemilan, bukan juventus hehe, bukan juga cepuluh atau cebelas. Cemilannya tahu goreng hahaha tahu goreng dicocol sambel kecap. Kita pun gak lupa poto-poto walau gak banyak sih.

Setelah selesai dan mulai garing kita pun memutuskan untuk menutup acara. Bukan dengan kata sambutan, tapi dengan ngumpulin duit hasil pesenan masing-masing. Saya mah cuma 50 rebu itu juga pake kuitansi booking yang udah saya bayar 100 rebu, jadi balik 50 rebu. Ada yang sampe lebih dari seratus rebu.

Udah gitu pulang dehhh, mudah-mudahan taun depan lebih seru. Ehhh ada yang ngusulin gimana kalo adain arisan dikocoknya setaun sekali. Et dah buseettt kasian yang dapet terakhir harus nunggu 30 taunn hahahaha.

Selasa, 02 Juli 2013

Melintasi Jembatan Tali

Jumat kemaren saya mengikuti outbond di Cikole Lembang. Saya merasakan gimana rasanya menuruni tebing, melintasi jembatan tali, dan menaiki flying fox. Diantara yang saya coba, yang paling berat ternyata melintasi jembatan tali.

Ada dua tali yang terbentang, satu tali sebagai pijakan kaki kita dan satu lagi untuk pegangan kita. Ternyata tak mudah untuk melalui jembatan tali tersebut, lantaran antara kedua tali tak selalu sejajar, ada kalanya harus agak membungkkukan badan, dan ada kalanya juga harus membengkokkan pinggang ke belakang.

Disaat seperti itu, ingin rasanya melepaskan pegangan karena tangan sudah terasa begitu pegal mencengkram tali. Walaupun pakai tali pengaman yang apabila jatuh akan menggantung dan tak akan jatuh ke jurang, tapi rasanya begitu takut untuk melepaskan pegangan. Akhirnya berusaha sekuat mungkin sampai di ujung jembatan tali itu.

Dari pengalaman itu, pikiran saya terlontar dan seolah merasakan bagaimana sulitnya perjuangan anak-anak SD di pedesaan yang harus menyebrangi sungai dengan melintasi jembatan tali yang seperti itu. Apalagi otot-otot mereka belumlah begitu kuat untuk mencengkram tali. Selain itu mereka menyebranginya tanpa pengaman, yang apabila jatuh akan langsung jatuh ke sungai. Saya salut pada mereka, betapa hebatnya perjuangan mereka yang menempuh jarak yang amat jauh dan berbahaya demi menimba ilmu di sekolah tempat mereka belajar. Berikut adalah beberapa adik-adik kita yang harus mengalami perjuangan seperti itu.


Rabu, 19 Juni 2013

Menyikapi kenaikan harga BBM

Salah satu alasan pemerintah menaikkan harga BBM karena menurut mereka subsidi BBM dinikmati oleh kalangan orang berkecukupan.

Tapi apakah menaikkan harga BBM menjadi solusi? Andai kenaikan harga BBM tak berdampak pada kenaikan seluruh bahan pokok mungkin tak terlalu masalah bagi rakyat. Tapi nyatanya pasti banyak pengaruhnya.

Mungkin alangkah lebih bijak jika pemerintah tak perlu menaikkan harga BBM. Sebagai gantinya naikkan pajak kendaraan mobil, terutama mobil mewah. Selain mengurangi jumlah konsumsi bahan bakar juga mengurangi dampak kemacetan dan dampak polusi. Tapi fasilitas transportasi umum juga harus dibuat nyaman.

Selain itu juga buat aturan premium hanya untuk kendaraan motor dan angkutan umum, sedangkan mobil pribadi harus menggunakan pertamax. Masing-masing SPBU harus ada petugas yang memisahkan itu.

Atau aturan penggunaan stiker dibalik. Sekarang yang ada stikernya aja yang bisa ngisi bensin premium. Jadi buat yang ngisi premium kudu ada ijin yang ditandai dengan stiker. Kalo udah rada ribet kan pada beralih ke pertamax, kecuali buat yang gak mampu doang.

=============================================

Tapi apapun keputusan pemerintah jangan juga disikapi secara emosi. Apalagi berdemo sampai anarki. Gimana kita bisa percaya anda yang berdemo memperjuangkan rakyat, tapi ngelemparin batu ke polisi dan masyarakat, merusak fasilitas umum, dll.

Ngaku gak mampu kalo bensin dinaekin tapi tiap hari rokok abis berapa bungkus, boros-boros energi,dll.

Hayu ahh mulai berhemat dan memperbaiki diri walau cuma sedikit berkontribusi, tapi seenggaknya lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.

Di dalam kotak excel

Tekan tanda panah ke atas ke bawah, ke kanan ke kiri, hanya pindah dari satu kotak ke kotak lainnya. Tekan ctrl+tanda panah, bisa pindah ke kotak terjauh. Tapi tetap saja di dalam kotak. Apakah akan selalu di dalam kotak excel?

Ada yang bilang kalau ingin sukses harus think out of the box, atau dengan kata lain keluar dari kotak yang mengurung kita. Kotak yang mengurung kita itu bisa disebut zona nyaman.

Apabila disebut zona nyaman apakah setiap orang merasa nyaman di dalam kotak tersebut? Ternyata tidak.

Kalo cuma ngegerakin tanda panah kita cuma pindah dari kotak satu ke kotak lainnya, atau bahkan pindah sheet sekalipun tetap saja tulisan yang akan kita ketik berada di dalam kotak. Merge cuma bisa menyatukan beberapa kotak, F2 cuma bisa mengubah rumus yang ada di kotak, Border cuma bisa membuat garis pada kotak, Fill cuma bisa mewarnai kotak. Sepertinya satu-satunya cara adalah close dan buka program baru sesuai keinginan kita, entah itu AutoCad, CorelDraw,Photoshop, Microsoft Word, PDF ataupun program lainnya yang sesuai dengan diri kita.

Senin, 03 Juni 2013

Napaktilas Ngeblog

Ngapdet blog lagi tapi bingung mau nulis apa. Kalo gitu mending saya coba tuk menapaktilasi perjalanan sebagai blogger.

Pikiran gue terbang menggunakan mesin waktu ke sekitar 5 taun ke belakang. Dulu, saya bisa dibilang orang yang gaptek (gagap teknologi), tapi sekarang gantek alias ganteng dan intelek hehehehe. Jadi dulu tuh saya ga ngerti internet bro, aslinya. Jangankan internet, waktu belum punya komputer bikin folder aja masih mikir gimana caranya hehe.

Sampe jaman kuliah di semester-semester awal masih belum pernah internetan. Dulu tuh masih jaman chat pake Mirc, sama jaringan sosial friendster. Nah jangankan friendster, dulu email pun kagak punya. Kadang kalo ada tugas kelompok yang kudu nyari sumbernya di internet saya emang ikut ke warnet, tapi cuma jadi navigator doang, cuma ngeliatin doang temen di sebelah yang berselancar di google.

Pas di semester 5, mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dosennya cuma masuk sekitar 3 kali kalo gak salah. Setelah itu ga pernah masuk dan hanya memberikan tugas setiap minggunya. Tugasnya suruh cari di internet tentang ini lah, tentang itu lah, dan itu setiap pelajarannya. Akhirnya pulang kuliah pertama kalinya saya ke warnet sendiri. Dengan pengalaman sebagai navigator mulei deh buka mozzila firefox, buka google cari tugas-tugas yang disuruh. Setelah dapet karena waktu itu hobi baca tulisan motivasi mulai cari juga artikel-artikel motivasi.

Ngeliat blog yang isinya artikel-artikel motivasi jadi kabita buat bikin blog, tapi ga tau gimana caranya hehehe. O ia waktu itu juga masih belum tau gimana bikin email. Jadinya setiap tugas yang didapet saya titipin ke temen buat dikirimin ke dosen lewat email.

Lama kelamaan ga enak dong nitip terus, akhirnya mulai buat email iseng-iseng aja nyoba dan bisa. Dari situ mulai deh bikin blog dan iseng-iseng juga dan bisa walau tampilannya masih sederhana banget. Blog pertama saya ya ini, www.rivalardiles.blogspot.com. Waktu dulu diisi artikel-artikel motivasi yang saya tulis sendiri. Udah bikin blog baru bikin facebook yang waktu itu masih baru banget booming setelah itu bikin akun yang lain-lain.

Sejak buat blog mulai sering ngutak ngatik tampilan blog, ngulik-ngulik kode HTML walau gak ngerti.

Sekarang saya juga punya web sederhana yang menampilkan artikel-artikel motivasi, yang beralamat di www.banguninspirasi.com. Pernah juga nyoba nyari duit di internet mulai dari pasang iklan PTC di blog, jadi reseller, dll. Tapi belum menghasilkan sesuatu sejauh ini.

Kamis, 23 Mei 2013

Nyari ilmu di seminar

Sabtu kemaren saya berkesempatan ikut seminar Young enterpreuneur di UPI. Pembicaranya Saptuari Sugiharto yang punya Kedai Digital, yang waktu itu pernah nonton profilnya di Kick Andy. Satu lagi pembicaranya Reza Nurhilman atau Axl ownernya kripik Ma Icih.

Untuk kategori umum tiketnya 50 ribu, saya pun transfer seminggu sebelum acara biar meyakinkan diri saya untuk hadir. Ehhh ternyata pas hari rabunya dapet kiriman email dari Spectrum (sponsor acara) kalo peserta lomba ide bisnis diundang gratis ke acara tersebut. Saya udah terlanjur bayar ya udah lah gapapa.

Sampe di Upi ngider-ngider nyari gedung tempat acara tu seminar. Saya ikut aja kemana orang-orang berjalan ya saya ikut berjalan. Seketika pikiran saya menerawang ke jaman kuliah dulu, udah beberapa taun sih ehehehe jadi berasa masih mahasiswa. Dulu juga sering ngudar ngider di kampus.

Back to topic, Akhirnya ketemu juga tuh gedung tempat acara. Di depannya ada beberapa stand trus ada tempat daftar ulang di depan pintu masuk. Saya pun daftar ulang sambil bilang kalo saya peserta ide bisnis yang udah terlanjur bayar tiket. Tapi tetep sih tu duit ga bisa dibalikin hari itu. tapi gapapa sih yang penting ilmunya.

Begitu masuk ke gedung langsung diarahin sama panitia buat duduk di kursi depan yang ada tulisan VIP gitu. Wahhhh berasa tamu kehormatan, tapi bukan yang baris paling depan banget, kalo itu buat pembicara dkk hehehe.

Acara belum dimulai, masih banyak kursi yang kosong pula. Dipikir-pikir mending ke toilet dulu dah biar rada tenang nanti pas acara. Mulai cari dah toilet di gedung yang mirim pendopo itu. Di depan sebelah kanan keliatan ada tulisan toilet tanda panah ke kanan, saya pun menuju ke sana, tapi ternyata cuma ada satu pintu, dan di depan pintunya ada tanda gambar orang pake rok yang artinya tu toilet cewe. Mata saya nyari-nyari dimana pintu toilet laki-laki di sekitar situ, ternyata gak ada. Dalam benak saya mikir ahhh itu toilet umum kali di dalemnya baru dipisah pintunya. Saya pun masuk dengan langakah ragu-ragu, ehhh tiba-tiba ada akhwat berjilbab keluar dari sanaaaa, walahhhhh ternyata disana gak ada toilet cowo, ternyata salah masuk toiletttt -__-, untung aja cuek. Udah gitu nyari-nyari siapa tau ada di bagian lain gedung itu, ehhh ternyata jauhhh amat ada di sudut kiri depan toilet cowonya heuheuuu.

Acaara pun dimulai, pembicara pertama Saptuari Sugiharto. Gaya bicaranya bener-bener asik, nyeleneh tapi bikin motivasi, sesekali beberapa foto dan video yang menggugah motivasi pun dipertunjukkan di layar yang ada di depan, wahhh jadi termotivasi. Di akhir, dia juga memperlihatkan beberapa orang yang sakit dan dia mengelola lembaga sedekah yang dikasih nama Sedekah Rombongan. Saat itu juga dia minta semua peserta seminar menyumbangkan uangnya di depan untuk disumbangkan ke orang yang membutuhkan. Karena terharu dengan foto-foto orang yang sakit yang ditunjukkan saya pun maju ke depan dengan langkah pasti. Liat di dompet ada 4 lembar uang, ada selembar 100 ribu, selembar 10 ribu, selembar 5ribu dan selembar 2ribu. Kalo dalam kondisi biasa saya pasti pilih antara selembar 5ribu atau 10 ribu buat disumbangin. Tapi gak tau kenapa tangan saya ngambil duit selembar 100 ribuan yang artinya di dompet sisa 17 ribu, tapi rasanya lega banget. Dan saat itu terkumpul sekitar 10 jutaan buat disumbangin.

Pembicara kedua pun Reza Nurhilman alias Axl menceritakan pengalamannya bisnisnya hingga kripik maicih begitu suksesnya dan itu amat memotivasi.

Setelah pulang dari acara, uang di dompet tinggal 17 ribu dan ternyata bensin abis. Ke pom Bensin dulu dah ngisi bensin 10 ribu. Jadi uang di dompet tinggal 7000 rupiah. Tapi sedekah emang ajaib. Nyisain duit yang tinggal 7ribu di dompet ternyata ga lama. Ya, gak lama setelah itu uang di dompet jadi 300 ribu, asli jadi 300 ribu. Soalnya saya ke ATM dulu ngambil duit hehehe.

Tapi yang pasti dateng ke seminar itu menambah energi baru untuk hidup, hayu ahhh sering-sering ke seminar dan praktekin ilmunya :)

Kamis, 16 Mei 2013

Tas tiba-tiba berbulu

Kemaren-kemaren pulang kantor agak malem dikit. Lembur dikit ceritanya mah. Pas pulang rada ujan tuh hari, tapi rintik-rintik doang lah kecil gak perlu pake jas ujan. Set. . .set melesat bersama belalang tempur. Di gerlong adzan Isya terdengar berkumandang, belokin motor dulu dah ke mesjid.

Selesai sholat ujan masih rintik-rintik, tapi males juga pake jas ujan kalo ujan kecil begitu mah. Terus melesat lagi dahhhh eh dijalan laper banget, nih perut bukan cuma keroncongan, dangdutan juga sama kasidahan. Belokin dah tu motor nyari makan dulu.

Menu hari itu baso tahu kuah aja dah yang rada murah, tapi bukan cuanki sih beda. Begitu tuh baso tahu kuah disajikan, asepnya mengepul. Sambil tunggu rada dingin tuangin kecap, saos, sama sambel dikit. Udah gitu makan dehhhh. . . . .

Udah ampir beres makan, kerasa auss nihhh sama rada pedessss. Tapi waktu itu gak mesen minum, hemat budget ceritanya mah secara saya bawa minum botol aqua di tas. Tanpa ngeliat tas, sy gerakin dah tangan kiri buat ngambil minum yang ada di tas yang saya simpen di sebelah kiri saya. Begitu mau ngambil tas et dahhhh. . . kaget gueee. Lah kok ini tas jadi berbuluuuuu. . .!!! Pas ngeliat ehhhhhh ada kucing asik aja meringkuk di atas tas tanpa permisi, kalo mau tiduran bilang dulu atuh cing biar gak ngagetinnnn.





Aduhhh gimana ya, mau ngambil minum ga tega bangunin tuh kucing yang lagi tidur, kalo ga minum peret ni tenggorokan ama pedes, kalo mesen minum keluar duittt dahhhh, lebarrr. Ah diem dulu aja lah.

Ehhh ga berapa lama tuh yang ngejual ngasih air putihhh. Pas makanan udah abis datang dah aer putih, kayanya kasian kali yah liat tampang saya yang keausan ama rada kepedesan. Minum glek glek glek. . . trus bayar di kasir. Nah begitu dah beres bayar tu kucing kemana ya, kok ga ada? tiba-tiba menghilang ditelan bumi. Liat di kolong meja juga ga ada, "Wah jangan-jangan kucing jadi-jadian," secara disana lagi nyetel pilem horor -_-
Ahhh yg penting pulangg dah, dah kenyang.

The end.....

Senin, 13 Mei 2013

E-KTP gak bisa dipoto kopi?? Et dah buset ketumprang

Beberapa bulan lalu gue ama keluarga ke kecamatan yang letaknya et dah jauhh bener. Disana kita ngantri buat bikin e-ktp. Et dahhhh ternyata ngantrinya lama bangetttt, dari pagi ampe siang baru beres malah sempat ngebaso dulu sama jajan laen-laen.

Padahal begitu kebagean giliran gak lama cuma poto doang, sidik jari, dll bentar. Udah gitu pulang nunggu ampe tu e-ktp jadi.




Singkat cerita e-ktp pun jadi. Sekarang udah rada canggih euyyyyy KTP udah ada chipnya, udah ada datanya kaya ATM dan kartu pintar sejenisnya. Tapiii et dahhh beberapa hari yang lalu ada pengumuman dari mendagri kalo e-ktp gak boleh di potokopi. Ettt dah busetttt. . .  ketumprang.

Nyang namanya KTP pan pasti sering ya di poto kopi buat persyaratan ini itu. Kalo E-KTP gak bisa di poto kopi jadi satu tanda tanya besar tentang kualitasnya. Kalo kita bandingkan sama ATM aja kaga pernah rusak tuh meski lecek di dompet kadang jatoh de el el. Ato ngak jangankan ATM, kartu absen di kantor gue aja dulu kaga pernah rusak meskipun udah 2 taon. Meskipun sering jatoh, kotor, kadang kebasahan juga. Malah ada punya temen gue ampe nyemplung WC juga masih bisa dipake :D.

Lah terus kenapa E-KTP di poto kopi aja katanya bisa rusak ??????? Berarti kualitasnya emang rada gak bagus. Dan kalo kualitasnya rada ga bagus wahh bakal ada pertanyaan nih apakah ada praktek korupsi atau enggak?? Tapi mudah-mudahan si enggak ya

Tapi kata peneliti dari LIPI sih E-KTP gak masalah dipoto kopi beberapa kali juga. Yah mudah-mudahan aja begitu, tapi inget gak papa difoto copy ya, jangan dipake buat ngaduk kopi tu E-KTP.

Minggu, 12 Mei 2013

My Belalang Tempur


Ini dia, belalang tempur yang udah nemenin saya selama setauh lebih ini. Sebelumnya saya biasa naek bis buat pergi dan pulang kerja, atau sering juga naek angkot bahkan jalan kaki. Tapi sejak awal taun 2012 kemaren saya selalu naek Kawasaki Athlete 125 cc warna ijo. Serasa satria baja hitam yang naek belalang tempurnya.

Walaupun ga segagah ninja tapi bisa dibilang ni motor yang paling pas buat saya. Udah saya incer dari taun 2010 sebenernya. Pertengahan taun 2011 ampir aja milikin ni motor. Udah beberapa kali ke dealer dari nanya-nanya sampe akhirnya deal buat kredit ni motor, sampe pas akhirnya pihak dari leasing Adira Finance survey ke rumah dan akhirnya gagal jadi kredit ni motor.

Baru pas akhir taun 2011 baru bisa milikin ni motor. Tapi ga jadi kredit hehehe, jadinya cash, sengaja ngumpulin gaji, lemburan dan bonus waktu itu.

Alhamdulillah ni motor belum pernah jatoh, paling ketabrak mobil sekali dan ampir jatoh. Untungnya ga da yang rusak kecuali pedal buat yg di bonceng aga rusak dikit tapi gapapaa.

Sekarang ni motor yang sy tumpangin buat menelusuri jalan berkelok dari lembang ampe cimahi tiap hari. Kadang-kadang melintasi kota. Hmmmm kapan ya ni motor nemenin buat perjuangan bisnis heheheh, coming soon.

Bersambung. . . . . . . . .

Jumat, 26 April 2013

Persaingan jejaring sosial, Situs Multiply ditutup

Semenjak Facebook booming beberapa tahun silam, banyak jejering sosial lain yang bermunculan untuk meramaikan persaingan. Namun hanya beberapa yang mampu bertahan dan eksis digunakan oleh banak pengguna setiap harinya.

Facebook sendiri bisa dibilang mengalahkan Friendster yang udah biasa digunakan pengguna internet untuk berjejaring sosial. Akibat persaingan itu akhirnya Friendster mengubah tampilan webnya menjadi situs games online.

Bukan hanya itu, google yang notabene perusahaan terbesar dibidang internet entah itu situs pencari ataupun lainnya ternyata pernah mengeluarkan layanan jejaring sosial yang digadang-gadang bakal mengalahkan Facebook saat itu. Namun apa daya ternyata melempem karena hanya sedikit yang menggunakan. Situs itu bernama google wave. Dan kini google telah belajar banyak dari kesalahan itu hingga akhirnya meluncurkan google plus. Kalo saya liat sih strateginya mencoba menghubungkan ke semua layanan google yang lain seperti email, mesin pencari, dan juga blog.

Dan kabarnya ada satu lagi situs jejaring online yang bakal ditutup. Multiply. Ya, Multiply.com kabarnya bakal ditutup per tanggal 6 Mei 2013 ini. Waduhhh padahal saya punya akun www.catatanrival.multiply.com walaupun jarang banget dibuka. Multyply sendiri merupakan situs jejaring sosial sekaligus blog. Beberapa waktu yang lalu menjadi situs jual beli online sebelum akhirnya diputuskan bakal ditutup.


Pelangi di kala senja

Di kala senja seperti hari-hari sebelumnya, aku meluncur dari dataran tinggi di Bandung Utara dengan belalang tempur yang selama setahun ini menemaniku kemanapun ku pergi. Ketika itu langit agak gelap, tak terlihat seberkas cahaya di ufuk barat dan sesampainya di wilayah Cimahi rintik-rintik hujan menemani perjalananku dan si belalang tempur kala itu.

Ku sampingkan sejenak si belalang tempur menuju tukang baso tahu untuk sejenak menanti hujan rintik-rintik berhenti terjun dari langit sana. Dari arah selatan ku lihat orang-orang memandangiku, seolah aku adalah artis terkenal, oh tunggu dulu, ternyata bukan. Ku coba menolehkan kepalaku ke belakang dan mengarahkan pandanganku beberapa derajat ke atas, dan WoWWWWWW paduan warna mera, jingga, kuning, hijau membentuk garis melengkung yang menghiasi langit mendung kala itu. Pelangi, ya, pelangi di kala senja menghiasi langit di antara rintik-rintik hujan dan sinar mentari yang sedikit mengintip sebelum tenggelam.

Entah berapa lama ku tak melihat pelangi, apalagi ini pelangi di kala senja yang muncul di tengah rintik-rintik gerimis.

Rabu, 28 November 2012

Hujan



Dan Dialah yang menurunkan air "hujan" dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)


Hujan, di saat ia tak datang ia dieluhkan, namun saat ia datang ia dikeluhkan.
Langit menghitam menutup sinar sang surya. Ada ibu-ibu yang memetik pakaian dari jemurannya, ada pula anak-anak yang masuk ke rumahnya masing-masing. Dan tetes demi tetes air menghujam bumi, seolah ribuan anak panah dilontarkan dari langit sana. Seketika tanah yang gersang mulai basah dan menggenang. Orang-orang menyambut dengan suka cita kedatangannya setelah sekian lama tanah tandus, air sumur mengering, tanaman mati, namun kini seolah hidup kembali.
Semua tersenyum seraya mengucap syukur akan anugerah ini. Tak peduli walau jalanan sedikit becek, jemuran tak kering, atau ada pula yang pakaiannya kebasahan karena kehujanan, tapi mereka menyambutnya dengan sukacita.

Hari berikutnya tiba. Matahari yang sedari pagi menyinari mulai redup tertutup mendung di kala siang. Tetes demi tetes itu pun turun kembali dan tak urung berhenti hingga datangnya petang. Yang dari kantor terlambat pulang karena menunggu hujan reda, ada pula yang terjebak macet. Nampaknya senyum mereka kemarin ketika hujan turun mulai redup.

Hari kembali berganti. Tak lama langit nan biru berubah menjadi gelap. Petir pun menyambar saling bergantian, seolah sedang bercengkrama. Tetesan air yang tak terhitung jumlahnya kembali turun dan tak berhenti hingga datangnya malam. Banyak orang yang mulai mengeluhkan kedatangannya, senyum mereka telah berbalik 180 derajat yang tadinya ibarat parabola, namun kali ini ibarat parabola yang terbalik.

Hari esoknya pun tiba. Matahari hanya memberikan sinarnya di kala pagi, selanjutnya ia teretutup awan pekat dan menerjunkan jutaan tetes air yang tak pernah habis hingga datangnya malam. Beberapa wilayah mulai menggenang, sungai mulai meluap, masyarakat mulai mengungsi. Kali ini jangankan senyum, semuanya mangutuk kedatangan hujan. Seolah tak sadar mengapa meraka tinggal di bantalan sungai, mengapa membuang sampah di saluran.

Kadang, setelah hujan ada sebuah lengkungan berwarna-warni nan indah membentang di langit. Itulah pelangi. Sang hujan kembali tersenyum karena masih ada keindahan di balik kedatangannya. Dan ia akan pergi, kemudian kembali saat orang-orang merindukan kehadirannya. Walaupun ia sadar, setelah ia hadir akan kembali dibenci.

Jumat, 17 Agustus 2012

PANGANDARAN NAN EKSOTIS

Jadi keniatan buat nulis liburan di akhir taun yang lalu. Yahhhh seperti biasa di kantor saya (dulu) selalu ada liburan di akhir taun. Di 2 taun sebelumnya ke pangandaran (tp sy ga ikut di tinggal di kantor :( ), trus taun sebelumnya di dufan (tp ga sempat naek tornado :(), dan "kemanakah liburan tahun ini ?" tanyaku dalam hati saat itu.Sempat ada wacana ke beberapa tempat, yang paling digembar - gemborkan adalah pulau tidung. Yaaa banyak temen2 yang pengen menikmati suasana di pulau kecil naneksotis itu. Namun sirna ketika keputusan akhirnya jatuh ke. . . . . . . .pangandaran lagi ahhahahahhaa.

Teman - teman pasti sudah beberapa kali ke tempat itu. saya pun demikian, dari jaman kuliah, kerja, udah beberapa kali ke sana. Awalnya kita merasa kalo kesana tu membosankan.Tapi yaaaaa kita liat aja nanti.. . . . . .

Hari H pun tiba. Kita berangkat dengan 3 mobil. 2 avanza milik kantor. dan satu kijang milik pribadi. Kita yang muda - muda paling rameeeee, paling banyak becandaa kayanya. Waktu itu kita sempat istirahat di rumah makan, makan dilesehan sambil menikmati pemandangan.

makan di lesehan

Setelah melalui perjalanan panjang akhirnya kami tiba di sana. Tanah yang sudah beberapa kali kita kunjungi sebenarnya. Pantai yang panjang dan dipinggir - pinggirnya berderet para pedagang. Laut nan indah diiringi tiupan angin yang membuatnya bergelombang. Kulihat di satu sudut ada hutan. Yaa itu adalah cagar alam yang pernah aku kunjungi saat kuliah dulu. dan kuharap kita bisa kesana lagi berpetualang menelusuri gua dan membaur bersama monyet - monyet

temen yg lagi maen PS di pangandaran
Saya dan beberapa teman lebih sering maen PS di kamar dari pada pergi ke garis pantai hahahah, liburan yang aneh. Tapi hari itu kami punya ide buat pergi ke tempat eksotis lainnya, Green Canyon. Bukan grand canyon yang di nevada yahhh hihihi.

Kami sampai di green canyon dan harus mengantri berjam - jam karena banyaknya pengunjung. Yah kami cukup bersyukur, dari pada liburan sebelumnya yang tak sempat mengunjungi tempat ini. Tapi saat ini kami kebagean perahu juga tuk melintasi sungai hijau nan eksotis ini.

menelusuri green canyon dengan perahu

Perahu kita melaju menerjang sungai dan kita memandangi pemandangan di sekitarnya. Kita pun berpoto - poto emang dasar pada narsis. Sampai akhirnya perjalanan berakhir di sungai yang pinggir - pinggirnya penuh dengan dinding tebing bebatuan. Sebenarnya katanya di depan tuh pemandangannya bagus banget. Di sana tempat orang pada renang dan dalamnya lumayan beberapa meter. Setiap perenang wajib memakai pelampung. Aku sendiri tidak ikut ke rombongan itu, mugnkin teman2 beranggapan saya tidak bisa renang, padahal bukan karena itu. Yang pertama, sy tidak bawa baju ganti lengkap, trus yang kedua kalo ikut semua siapa yang jaga barang, tp kalo ditanya saya bisa renang ato engga sih jawabannya ya engga hihhhi.

renang di green canyon

Setelah berbasah - basahan di green canyon (kecuali saya). Kita pun mengunjungi pantai yang jarang ada pedagangnyadan jarang ada pengunjungnya. Aku ga tau kenapa ko pantai disini sepi sihhh. Hohohoho ternyata ada benderanya disana hihihi. Rupanya ini pantai yang agak dilarang untuk pengunjung. Mungkin karena palungnya cukup dalam. Kami pun poto - poto di sana sebelum akhirnya kembali ke penginapan dan malemnya maennn PS lagiiiiiiiiiiiii( walaupun ga bisa).

poto - poto di pantai kala senja

Esoknya seperti harapanku, kita berkunjung ke cagar alam. Tapi kali ini pakai pemandu, tak seperti jaman kuliah dulu. Waktu pun lebih efektif karena pemandu pastinya tau jalan. Kami memasuki beberapa gua yang dinding - dindingnya menjulang dana ada pula yang sempit sehingga membuat kami harus merunduk. Di dalam gua tersebut ada bentuk - bentuk batu yang mengagumkan, dari mulai batu yang dipakai kaca benggala di pilem mak lampir, batu kelamin, batu pocong, batu yang kalau di pukul bisa bunyi, dan lain sebagainya.

di gua di cagar alam

Abis dari cagar alam ada beberapa yang mencoba snorkling (bener ga sih tulisannya?) atau menyelam di kedalaman yang rendah di pantai pasir putih. Yaaa memang pantai di situ pasirnya putih, cuma agak miring dan ombaknya agak galak dikit. Tapi tentunya saya ga ikut snorkling yaaa bukan karena saya ga bisa renang (heheheh alasan). Tapi emang ga mau basah - basahan.

snorkling di pasir putih

Tak terasa liburan pun berakhir. Yang tadinya merasa bosen pergi ke pangandaran justru kita merasa itu liburan paling mengesankan. Dan liburan yang paling berkenang. Tak kusangka itu liburan akhir taun divisiku yang terakhir ku alami karena beberapa bulan setelahnya aku keluar dari perusahaan itu dan juga kedua temanku yang keluar lebih dulu. Satu pertanyaan, KAPAN LIBURAN LAGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. . . . . .  . .?????????


Sabtu, 19 Mei 2012

Resign from my office

2 November 2009 Pertama kali saya bekerja di sebuah kontraktor yang namanya sinonim dari kata ingin. Di sini saya lebih banyak menghabisklan waktu, bahkan lebih banyak dari pada di rumah. Disini tepatnya dari senin sampai sabtu saya duduk di depan monitor, di hadapan kotak - kotak excel dan angka - angka.




Pertama kali lembur sampe tengah malem, sy naek angkot dari cijerah ke cimindi. Dan dari cimindi ke gunung batu dah ga da angkot jadi saya harus jalan kaki di tengah malam nan sunyi. Walau sempat terbesit tuk menyerah, tapi saya tetap bertahan.

Setiap hari naik bus berdesak - desakan sampe hape ilang tak menyurutkan langkahku tuk berangkat ke kantor. Walaupun yang ada sering telat dan ujung - ujungnya di akhir bulan gaji di potong malah pernah dapet SP. Pulang dari kantor kadang malam kadang ampir subuh bahkan rekor pernah sekali sampe jam 10 pagi dan sampe jam 7 pagi.

Ada banyak hal yang saya dapat di kantor ini. Mulai dari kemampuan membuat penawaran harga untuk tender, sampai bisa moto copy dan nge-jilid, hahahha, dan berbagai macam pengalaman.

2 Tahun saya lalui di kantor ini yang lebih banyak lembur dari pada libur, akhirnya saya keluar juga dari kantor itu. Yang bikin saya bertahan disitu adalah solidaritas teman - teman seperjuangan, Futsal, dan acara - acara lain yang menetralisir stressss hahaha.

Mungkin berat buat ambil keputusan ini, tapi 31 Maret 2012 adalah hari terakhir saya bekerja di kantor ini. Keliling kantor dan menyalami semua staff menjadi penutup kisah saya di kantor ini. Dan saatnya mulai membuka pintu dan mulai melangkah. Thanks to MAU


Minggu, 04 Maret 2012

Holiday in Jogja

kadang saya ga pernah mengerti bagaimana batu - batu di jaman dahulu bisa disusun rapi
dan berukir relief - relief yang menghiasi. Dan yang mengagumkan adalah bangunan -
bangunan itu berdiri kokoh sejak dahulu kala.

Januari 2012 kami, ups maksud saya mereka merencanakan liburan ke Jogja. Gue sih ga
terlalu peduli paling cuma kecipratan oleh - oleh, atau minimal poto - poto, atau ga
kecipratan sm sekali. Tapi ternyata gue diajak, katanya sih biar genap aja. Ah, kepaksa juga kynya mereka ngajak gue. Gue sih belaga mikir gitu mo ikut apa ga, padahal gue pengen banget tuh yah soalnya gue ga pernah liburan lebih jauh dari pada pangandaran.

Awalnya kita sempat kesulitan tuk dapetin tiket. Yah maklumlah tuh emang long weekend.
Tapi akhirnya kita dapet tiket keberangkatan kereta di stasiun padalarang.
Hari H pun tiba, tuh sabtu biasanya gue futsal ngebelain ga futsal buat jaga kondisi. Gue berangkat dari rumah abis magrib. Awalnya sempat rada kuatir bakal ketinggalan kereta pasalnya di padalarang rada macet dan kadang ngetem juga tuh angkot yg gue naekin. Tapi akhirnya tiba juga di stasiun padalarang setengah jam sebelum kereta berangkat. Disana udah nungguin temen - temen gue, rupanya gue datang paling akhir diantara yg laen. Padahal secara rumah gue salah satu yg paling deket dengan tuh stasion.

Setelah gue datang, langsung aja kita masuk ke stasion dan menuju kereta yg bakalan kita tumpangin. Dah lama banget gue ga naek kereta. Trakhir kali naek kereta kelas 6 SD, itu juga cuma dari bandung ke padalarang doang. Nah ini ke Jogja yang memakan waktu sekitar 8 jam gituh loh.

Kereta yang kita tumpangin pun berangkat sekitar pukul 8 malam. Kita naek kerata kelas
ekonomi. Sepanjang perjalanan ga ada henti - hentinya para pedagang berlalu lalang, mulai dari yang ngejual nasi, kopi, sampe Pop mie (ooppsss nyebut merek).

Di awal - awal perjalanan seperti biasa kita orang - orang narsis popotoan pastinya.
Sayangnya tuh malem hari jadi ga bisa ngeliat pemandangan dari jendela kereta. Jadi udah capek popotoan yah diem aja atoh kalo ngantuk tidur. Tapi sayangnya udah gue bulak balik badan berapa kali juga tetap aja ga bisa tidur. Yah namanya juga kereta ekonomi kaleee. Jam demi jam berlalu hingga malam kian larut dan lambat laun sang fajar mulai menunjukkan penampakannya. Kita sudah melalui perjalanan berjam - jam lamanya di dalam kereta ini. Dan akhirnya kita pun tiba di Yogyakarta tepatnya di stasiun Lempuyangan. Sebenernya tempat penginapan kita lebih dekat ke stasiun Tugu, tapi tuh kereta ga brnti di tuh stasiun.

Kita pun mulai keluar dari kereta dan tempat pertama yang dituju adalah tempat penjualan tiket. Maklum aja kita cuma punya tiket berangkat, tapi ga tau pulangnya gimana. dan seperti yang udah diduga sebelumnya, ternyata memang tuh hari tiket emang dah abis. Yah begitulah kalo hari libur. Kita lantas melanjutkan perjalanan menuju ke penginapan. Dengan membawa tas yang cukup berat kita terus berjalan - dan berjalan menuju daerah sekitar malioboro. Disekitar situlah penginapan kita nampaknya, tepatnya di hotel Kota. Ternyata cukup jauh juga kasian amat yg pada bawa barang berat. Kalo gue sih dah biasa jalan jauh secara gue waktu kuliah aja disebut geng leumpang.

Sesampainya di hotel, walaupun belum sempat mengistirahatkan mata selama di perjalanan, tapi kami tak lama kemudian langsung bergegas siap siap menelusuri kota
Jogjaaaaaaaaaaa,,,,,,,.

Dengan naek mobil sewaan kita menelusuri tuh kota. Tempat pertama yang kita kunjungi
adalah keraton Jogyakarta. Rupanya disana juga lagi rame. Disana kita bisa liat bangunan keraton, foto - foto sultan dari masa ke masa, sampe kendaraan yang digunakan waktu jaman dulu.

Setelah muter - muter di keraton kita mulai menelusuri tempat lain. Kali itu tempat yang di tuju adalah alun - alun yang ada dua pohon beringinnya. Menurut kepercayaan disana kalo ada yang bisa ngelewatin dua pohon itu sambil nutup mata katanya harapannya bakal terkabul. Tapi gue sih ga percaya sama hal - hal yang begitu, karena menurut gue cuma Yang Maha Kuasalah yang mampu mengabulkan harapan kita. Disana temen - temen gue mungkin penasaran dan mereka nyobain tuh jalan sambil make penutup mata. Dan ga ada satu pun dari temen - temen gue yang bisa ngelewatin dua pohon itu. Keliatan banget yah pikiran mereka ga lurus, mungkin hidup mereka juga ga lurus. Kalo gue sih jelas, rambut gua ga lurus -_-.

Abis dari situ kita menuju pantaiiiiiiiiiii. Di perjalanan kita sempat mampir di salah satu rumah makan yang namanya mbok brewok. Unik juga yah hihihii. Setelah melalui perjalanan yang ga terlalu deket kita sampe juga di Pantai Parang tritis pantainya orang - orang Jogjaaa. Tapi ternyata pantai parang tritis ga sebagus apa yang gue bayangin. Pasalnya ga terlalu bersih banyak sampah yang berserakan di sana sini. Tapi pantai itu cukup rame juga tuh hari. Kita ga terlalu lama di sana. Trus kita coba ke pantai yang satu lagi yang ga terlalu jauh dari sana. Aduh pantai apa namanya saya lupa lagi, tapi disana anginnya kenceng banget. Kalo loncat bisa - bisa kebawa angin. Tapi disitu suasananya enak banget, kita bisa duduk liat deburan ombak yang kenceng banget sambil memandangi sang surya tenggelam.

Abis dari pantai kita balik ke hotel. Trus malemnya keluyuran lagi. Yang laen sih pada belanja tapi gue gaakkk. Budget gue tipisssss banget tuh hari. Bayar hotel aja masih ngutang. Gue cuma beli sebungkus bakpia aja buat oleh - oleh hihii.

Besoknya setelah beres - beres barang kita berangkat ke candi prambanan. Ada beberapa
candi disana yang tersusun dari batu - batu berukir. Rapih banget dan menakjubkan menurut gue. Saat itu pasti belum ada semen buat merekatkan batu, juga belum ada tower crane, atau mobil crane buat ngangkat material - material yang gedee. Pastinya dengan kekuatan otot tuh candi di bangun, tapi luar biasa bangettt dah. Ga terlalu jauh dari situ kita juga sempat naek ATV. ternyata naek ATV gampang banget, ga kaya naek motor kopling yang waktu itu gue belum bisa.

Sorenya kita pulang. Karena ga dapet tiket kereta waktu itu kita pulang naek travel yang ada tulisan manajen artisnya. Rupanya tuh mobil bekas ngangkutin para artis, hihihi jadi serasa artis, tapi huruf r nya diganti U --__--. Perjalanan yang cukup panjang membuat kita terlelap di dalam gelap. Tadinya niatnya ga akan tidur, tapi rasanya kelopak mata berat banget dan gue terlelap sekitar 3 jam. Salut banget buat pa sopir yang ga tidur selama sekitar 10 jam. Atau jangan - jangan dia bisa nyetir sambil tidur, wahhhhh ga mungkin lahh.

Sekitar jam 5 subuh gue sampe di rumah dan jam 7 harus berangkat ngantor lagi.
Haduchhhhhhhhhh. . . . . .kalo aja ga ada pembagian amplop merah ga ngantor kaleeeeeee. tapi gak lah.

Dan itulah liburan terjauh gue hihihih parah yah. Jogjaaaaaa. Rupanya Indonesia terlalu luas

buat gue kunjungin. Thank's to all.



Rival Ardiles


Poto - poto
-----------





Minggu, 15 Januari 2012

Rafting Cileunca

Gemercik air mengalir melewati batu demi batu membentuk aliran gelombang dan bersinergi dengan suasana alam. Riak - riak gelombang itu membawa perahu karet mengikuti aliran dari hulu hingga ke hilir. Mungkin loe bertanya - tanya dimana itu dan apa itu. Oke, gue bakal cerita dikit, tapi dikit aja oke.


Hari minggu pagi gue dan temen - temen gue kumpul di kantor. Pagi - pagi banget cuy jam setengah 6. Yah walaupun berangkatnya akhirany jam 7 kurang.


Hari tuh gue naek mobil angkutan MAU lagi nyang warnanya putih. Gue duduk percis di belakang pa sopir yang sedang bekerja memacu mobil supaya baik jalannya. Hari tuh, tuh mobil rada kosong karna emang pesertanya ga sebanyak waktu janse bulan juli lalu. Di jalan seperti biasa rada berkelak kelok dihiasi dengan pemandangan pegunungan nan hijau dan elok. Di jalan kita sempat liat orang - orang berbaju merah banyak banget bro lagi gerak jalan gayanya ga putus - putus mereka saling menyambung. ga tau dimana ujungnya. Itu adalah rombongan karyawan Kapal Api.


Kami pun tiba di lokasi situ cileunca. Airnya cukup tenang walau keliatannya aga sepi. Tapi pemandangannya bagus juga. Disana pastinya kita poto - poto dulu dong secara kita tuh eh, bukan, mereka semua tuh narsis abezzz getohhh. ga lama kemudian kita dibagi jadi 2 kloter. Dan gue akhirnya dipanggil di kloter pertama bersama banyak teman lainnya. Sementara kloter 2 hanya menyisakan beberapa geng saja.


Sebelum meluncur di aliran sungai, sebelumnya kami diberi pengarahan dulu oleh instrukturnya. Mulai dari memakai pengaman seperti pelampung, dan juga helem, sampai bagaimana memupuk kekompakan saat berada di atas perahu karet nantinya.

Dan akhirnya tiba saatnya memulai naik ke perahu karet. Aku turun secara hati - hati diliputi rasa yang agak cemas menyelimuti qalbu. Jantungku berdegup melihat arus sungai hilir mudik seolah berlari bergerombol melewatiku. Gue sama sekali gak tau ada apa di depan sana nantinya, apakah ada buaya, atau air terjun yang tinggi. Apalagi gue sedikit gak bisa renang heheheh. . . . . Tapi gapapaa da pake pelampung.

Begitu pertama perahu melaju nampak biasa saja dan sedari rumah gue pikir naek yg beginian ga terlalu bikin basah. Sang instruktur pun memberikan aba - aba maju. Namun ketika menemui bebatuan kita harus pindah kiri, pindah kanan, dan bergoyang - goyang di perahu eaaaaaaaaaa supaya perahunya bisa jalan lagi. Dan tibalah saatnya melewati jeram yang menguji adrenalin. Begitu pemandu bilang "Boooooom" kita langsung duduk dibawah dan pastinya basah. Saat itu ada beberapa tim yang harus terguling perahunya dan harus terlempar ke arus sungai yang mengalir. Tapi syukurlah ga dengan perahu yang gue tumpangi . Perahu ini cukup seimbang melaju di atas arus sungai melewati jeram demi jeram. Memang dibutuhkan kekompakan agar perahu tetap seimbang menjalani arus yang bergelombang.

Setelah mengarungi arus kita berhenti dan beristirahat sambil menikmati bandrek, singkong rebus, ubi, dan kacang rebus, pokonya makanan deso bangeettt. Setelah itu kita berjalan sebentar sebelum menuju mobil yang akan mengangkut kita ke lokasi semula. Semilir angin berhembus menyapu badan yg diselimuti baju yang basah membuat badanku menggigil kedinginan. Tapi aku berusaha tuk bertahan dari kedinginan yg menyengat hahay lebayyyy.

Lalu tibalah kloter kedua yang akan mencoba mengarungi arus sungai. Karena peserta kurang dari yang diprediksi jadi ada beberapa orang yang mencoba lagi setelah mencoba di kloter pertama sebelumnya. Dan saya pun ikut pula di kloter kedua tersebut. Sama seperti pengalaman pertama mengarungi arus sungai di kloter kedua pun tak jauh beda dengan yg pertama. Yang berbeda adalah rasa takut yang terasa semakin menghilang. Dan itulah ketika rasa tantangan di hadapi maka rasa takut kian lama kian menghilang dari sanubari. Berikut adalah beberapa momen - momen mendebarkan mengarungi derasnya arus sungai.