Dulu aku sekolah di SMA Angkasa, kuliah di Polban, dan pernah kerja di PT. MAU. Gara-gara itu semua aku berkelahi dengan temen.
Tapi tunggu dulu!!! Ini cuma cerita fiksi. Peliss!!! Jangan dianggap serius. Secara aku orangnya baik hati, tidak pernah berkelahi, dan rajin menabung.
Jadi ceritanya begini.
Waktu sekolah di Angkasa, aku pun berangkat sekolah dengan berseragam putih abu-abu sambil menenteng tas. Di perjalanan, aku berjumpa dengan temenku itu, sebut saja Usro (nama disamarkan).
Kemudian si Usro menyapa,
“Woyyy val berangkat sekolah. Emang sekolah dimana??”
“Di Angkasa,” jawabku singkat.
“Wahhhh hebat euyyyy jiga astronot. Tapi naha sakola teh meuni jauh-jauh pisan di Angkasa. Rek naek pesawat naon kaditu euy??!!”
Aku nggak jawab apa-apa, cuma berkata dalam hati, “Pelis atuh laaaaaaah, bukan angkasa yang di langit keleusss --___--“. Waktu itu masih sabar.
Terus waktu pun begulir seiring terbit dan tenggelamnya matahari. Aku pun diterima kuliah di Polban. Suatu ketika, saat berangkat kuliah, aku bertemu dengan si Usro. Ia pun menyapaku lagi yang sudah beberapa tahun tidak bertemu.
“Woyyy Val, kamana wae. Nggeus kuliah ayeuna? Kuliah dimana?”
“Di Polban,” ucapku menjawab pertanyaan itu.
“Wahhh hebat di Polban, rek jadi Polisi. Wahhh mantap....!!!’ ucapnya girang.
Aku hanya diam sembari memicingkan mata, dan timbul tanda seru di atas kepalaku seraya berucap dalam hati, “Pelisss atuh laaaaah, Polban itu Politeknik Negeri Bandung, bukan Polisi Bandung keleusss T_T.” Aku mulai geram, tapi masih tetap sabar.
Waktu terus bergulir, sampai suatu ketika aku sudah bekerja di perusahaan yang bernama PT. MAU
Waktu berangkat kerja, pernah ketemu lagi sama tuh orang. Dia nyapa lagi dengan girangnya,
“Woyyy Val kamana wae, mau berangkat kerja?”
“Iya, mau.”
“Wahhh hebat, kerja di mana sekarnag euyy?”
“Di MAU,” jawabku.
“Iya, tadi kan udah jawab mau kerja, saya teh nanya, sekarang kamu kerja di mana??”
“Iya MAU,” jawabku lagi.
“Yeee itu mah kan udah tau. Saya teh nanya, kamu sekarang keraja di mana??!!” si Usro bertanya menaikkan volume suaranya.
“Iya, saya juga ngerti pertanyaan kamu. Saya teh jawab Saya kerja di MAU!!” aku juga ikut menaikkan volume suara.
“Ari maneh ngarti teu, saya teh pan udah nanya, kamu mau kerja? Kamu jawab mau. Terus saya nanya, kamu teh kerja di mana???!!” si Usro semakin naik pitam.
“Heyyy ai kamu naha jadi marah. Pan saya teh jawab pertanyaan kamu. Saya teh jawab MAU. Kamu yang nggak ngerti jawaban saya.”
“Yeeee Val, kamu kali yang nggak ngerti pertanyaan saya!!!”
“Heyyy saya udah jawab MAU...MAU...MAU..!!” aku pun ikut emosi.
“Yeee kamu teh ngajak berantem, ditanya apa jawabnya apa. Mau saya tonjok??!!”
“Yee pan saya udah jawab MAU,” Aduh sial, keceplosan.
“Oke, terima ini... Bugggg........!!!!!
(--_#) Siaaaalllll...........!!!!
Minggu, 02 November 2014
Gara-gara Sekolah di Angkasa, kuliah di Polban, kerja di MAU
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon