Mungkin kamu pernah atau
sering lewat jalan yang sepi di malam hari. Mungkin juga ketika itu kamu merasa
ada rasa merinding, dan membayangkan hal-hal menyeramkan yang mungkin terjadi,
entah tiba-tiba ada ada suara aneh, ada bayangan yang lewat, atau ada
penampakan yang menyeramkan. Padahal itu hanya ada dalam pikiranmu saja. Saat
itu sebenarnya apa yang kamu pikirkan tidak benar-benar terjadi.
Kalau dipikir-pikir,
kenapa kita jadi takut hantu, atau takut hal-hal yang berkaitan dengan mistis. Padahal
mungkin sebagian besar dari kita belum pernah melihat penampakan mistis secara
langsung. Tapi rasa takut itu ada ketika melewati jalan yang sepi, sendirian di
rumah, atau melewati rumah tanpa penghuni. Yang membuat kita merinding. Sejak
kapan sebenarnya kita menjadi takut hantu atau hal mistis, dan apa yang membuat
kita menjadi takut?
Sebenarnya sebagian besar
rasa takut kita adalah ilusi yang hanya ada dalam pikiran kita saja, sebagian
besar ketakutan itu tidak benar-benar terjadi, dan sebagian besar rasa takut
itu juga tidak memiliki alasan yang logis. Secara logika, rasa takut muncul
akibat kita memikirkan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya orang yang takut
naik pesawat dikarenakan ia membayangkan bahwa pesawat yang ia tumpangi bisa saja
jatuh. Kemungkinan pesawat yang ditumpangi akan jatuh tentu saja ada, tapi
peluangnya sangat-sangat kecil. Bahkan jika dibandingkan kecelakaan kendaraan
bermotor, sebenarnya jauh lebih banyak korban yang meninggal akibat kecelakaan
kendaraan bermotor. Dalam setahun saja, di Indonesia mencapai 30 ribu orang
meninggal akibat kecelakan kendaraan bermotor (sumber).
Jadi secara logika, seharusnya akan lebih banyak orang yang takut naik
kendaraan bermotor daripada naik pesawat.
Ketakutan kita secara
berlebihan pada hantu atau hal-hal mistis juga sepertinya kalau kita pikirkan
tidak sejalan dengan logika. Misalnya ketika melewati sebuah jalan di malam
hari, dan kita ketakutan seolah-olah akan ada penampakan hantu, sebenarnya
penampakan hantu itu kemungkinan besar hanya terjadi di pikiran kita saja.
Walaupun memang ada kemungkinan pada situasi tersebut memang benar-benar ada
penampakan hantu, lalu kalau dipikir-pikir, bahayanya tidak seseram apa yang
kita takutkan. Misalnya ternyata pada situasi tersebut ada penampakan pocong,
lalu secara logika apa bahayanya? Apakah selama ini ada berita seorang yang
dibegal pocong, seorang yang dibacok pocong, dibunuh pocong, tentu tidak ada
kan. Sebenarnya mungkin hantu itu menampakkan dirinya hanya untuk nge-prank saja. Hanya untuk mengagetkan dan
membuat takut orang-orang saja. Sama seperti orang yang membuat prank.
Lalu kenapa kita jadi
takut secara berlebihan terhadap hantu atau hal-hal yang kita anggap angker dan
mistis? Karena dari kita kecil hingga kita dewasa, sudah banyak informasi yang
masuk ke dalam otak kita bahwa hantu atau tempat angker adalah hal yang sangat
menyeramkan dan harus kita takuti. Mulai dari cerita dari orang-orang di
sekitar kita baik itu teman ataupun keluarga kita sendiri yang menceritakan
cerita seram dengan ekspresi yang menakut-nakuti, sampai film-film horor yang jalan
ceritanya dibuat untuk membuat penonton merasa ketakutan, terlebih diiringi
musik serta suasana yang menakut-nakuti orang yang menontonnya. Di film-film
horor tersebut juga banyak yang mensugestikan bahwa hantu-hantu di film
tersebut adalah ruh gentayangan dari orang yang sudah meninggal yang bisa
membunuh atau menuntut balas. Ditambah lagi dengan adanya acara-acara realiti
show setingan yang berkaitan dengan mistis. Akhirnya informasi-informasi yang
terulang secara terus menerus masuk ke otak kita, sadar atau tidak sadar, kita
pun jadi memiliki rasa takut yang berlebih terhadap hal-hal mistis, hantu, atau
tempat-tempat yang dianggap angker.
Sama seperti orang yang
takut naik pesawat tadi tapi tidak takut naik motor atau mobil. Mungkin mereka
takut karena jika ada berita kecelakaan pesawat, media akan memberitakannya
secara terus menerus. Padahal jauh lebih banyak korban meninggal akibat
kecelakaan lalu lintas daripada kecelakaan pesawat.
Jadi kalau kita sedang di
jalan sendirian saat malam hari, mungkin kita akhirnya jadi lebih takut
kalau-kalau bertemu hantu dibandingkan bertemu dengan orang lain yang tidak
dikenal. Padahal bertemu orang lain, apalagi yang tidak dikenal bisa lebih
berbahaya dibandingkan bertemu hantu. Banyak orang yang menjadi korban akibat
kejahatan orang lain, dibegal, dibunuh, dirampok, dan lain sebagainya. Bahkan
banyak juga diantara para pelaku kejahatan adalah orang yang dikenal korban,
seperti anak yang membunuh orang tuanya, suami yang membunuh istrinya, istri
membunuh suami, adik membunuh kakak, kakak membunuh adik, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, rasa takut
yang berlebih justru yang bisa membahayakan. Misalnya seorang sopir yang
melihat penampakkan, kemudian karena takut akhirnya membanting setir dan
menambrak pohon. Selain itu rasa takut yang berlebihan juga bisa menimbulkan
stress dan penyakit. Termasuk penyakit-penyakit yang banyak menimbulkan
kematian, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan lain sebagainya. (sumber)
Jadi, sebenarnya kita
tidak perlu takut secara berlebihan dengan hantu atau hal-hal mistis. Kita bisa
mengurangi atau menghindari menonton film horor atau cerita seram lainnya. Jika
kita melihat beberapa youtuber yang berani mendatangi penampakan, yang
seringkali ketika penampakan itu didekati justru akan hilang, mungkin ketakutan
kita akan hantu bisa berkurang. Kita juga bisa gunakan perbandingan logika
tadi, apakah bertemu hantu lebih menakutkan daripada bertemu orang yang tidak
dikenal? Sebagai manusia beragama kita juga bisa berdoa apabila kita merasa
takut. Tetapi jika kita tidak takut juga jangan membuat kita menjadi sombong. Karena
biar bagaimana pun makhluk jin itu memang ada. Biarkanlah kita hidup di alam
masing-masing.