Sabtu, 16 Mei 2020

Kenapa Kita Takut Hantu



Mungkin kamu pernah atau sering lewat jalan yang sepi di malam hari. Mungkin juga ketika itu kamu merasa ada rasa merinding, dan membayangkan hal-hal menyeramkan yang mungkin terjadi, entah tiba-tiba ada ada suara aneh, ada bayangan yang lewat, atau ada penampakan yang menyeramkan. Padahal itu hanya ada dalam pikiranmu saja. Saat itu sebenarnya apa yang kamu pikirkan tidak benar-benar terjadi.

Kalau dipikir-pikir, kenapa kita jadi takut hantu, atau takut hal-hal yang berkaitan dengan mistis. Padahal mungkin sebagian besar dari kita belum pernah melihat penampakan mistis secara langsung. Tapi rasa takut itu ada ketika melewati jalan yang sepi, sendirian di rumah, atau melewati rumah tanpa penghuni. Yang membuat kita merinding. Sejak kapan sebenarnya kita menjadi takut hantu atau hal mistis, dan apa yang membuat kita menjadi takut?

Sebenarnya sebagian besar rasa takut kita adalah ilusi yang hanya ada dalam pikiran kita saja, sebagian besar ketakutan itu tidak benar-benar terjadi, dan sebagian besar rasa takut itu juga tidak memiliki alasan yang logis. Secara logika, rasa takut muncul akibat kita memikirkan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya orang yang takut naik pesawat dikarenakan ia membayangkan bahwa pesawat yang ia tumpangi bisa saja jatuh. Kemungkinan pesawat yang ditumpangi akan jatuh tentu saja ada, tapi peluangnya sangat-sangat kecil. Bahkan jika dibandingkan kecelakaan kendaraan bermotor, sebenarnya jauh lebih banyak korban yang meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Dalam setahun saja, di Indonesia mencapai 30 ribu orang meninggal akibat kecelakan kendaraan bermotor (sumber). Jadi secara logika, seharusnya akan lebih banyak orang yang takut naik kendaraan bermotor daripada naik pesawat.

Ketakutan kita secara berlebihan pada hantu atau hal-hal mistis juga sepertinya kalau kita pikirkan tidak sejalan dengan logika. Misalnya ketika melewati sebuah jalan di malam hari, dan kita ketakutan seolah-olah akan ada penampakan hantu, sebenarnya penampakan hantu itu kemungkinan besar hanya terjadi di pikiran kita saja. Walaupun memang ada kemungkinan pada situasi tersebut memang benar-benar ada penampakan hantu, lalu kalau dipikir-pikir, bahayanya tidak seseram apa yang kita takutkan. Misalnya ternyata pada situasi tersebut ada penampakan pocong, lalu secara logika apa bahayanya? Apakah selama ini ada berita seorang yang dibegal pocong, seorang yang dibacok pocong, dibunuh pocong, tentu tidak ada kan. Sebenarnya mungkin hantu itu menampakkan dirinya hanya untuk nge-prank saja. Hanya untuk mengagetkan dan membuat takut orang-orang saja. Sama seperti orang yang membuat prank.

Lalu kenapa kita jadi takut secara berlebihan terhadap hantu atau hal-hal yang kita anggap angker dan mistis? Karena dari kita kecil hingga kita dewasa, sudah banyak informasi yang masuk ke dalam otak kita bahwa hantu atau tempat angker adalah hal yang sangat menyeramkan dan harus kita takuti. Mulai dari cerita dari orang-orang di sekitar kita baik itu teman ataupun keluarga kita sendiri yang menceritakan cerita seram dengan ekspresi yang menakut-nakuti, sampai film-film horor yang jalan ceritanya dibuat untuk membuat penonton merasa ketakutan, terlebih diiringi musik serta suasana yang menakut-nakuti orang yang menontonnya. Di film-film horor tersebut juga banyak yang mensugestikan bahwa hantu-hantu di film tersebut adalah ruh gentayangan dari orang yang sudah meninggal yang bisa membunuh atau menuntut balas. Ditambah lagi dengan adanya acara-acara realiti show setingan yang berkaitan dengan mistis. Akhirnya informasi-informasi yang terulang secara terus menerus masuk ke otak kita, sadar atau tidak sadar, kita pun jadi memiliki rasa takut yang berlebih terhadap hal-hal mistis, hantu, atau tempat-tempat yang dianggap angker.

Sama seperti orang yang takut naik pesawat tadi tapi tidak takut naik motor atau mobil. Mungkin mereka takut karena jika ada berita kecelakaan pesawat, media akan memberitakannya secara terus menerus. Padahal jauh lebih banyak korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas daripada kecelakaan pesawat.

Jadi kalau kita sedang di jalan sendirian saat malam hari, mungkin kita akhirnya jadi lebih takut kalau-kalau bertemu hantu dibandingkan bertemu dengan orang lain yang tidak dikenal. Padahal bertemu orang lain, apalagi yang tidak dikenal bisa lebih berbahaya dibandingkan bertemu hantu. Banyak orang yang menjadi korban akibat kejahatan orang lain, dibegal, dibunuh, dirampok, dan lain sebagainya. Bahkan banyak juga diantara para pelaku kejahatan adalah orang yang dikenal korban, seperti anak yang membunuh orang tuanya, suami yang membunuh istrinya, istri membunuh suami, adik membunuh kakak, kakak membunuh adik, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, rasa takut yang berlebih justru yang bisa membahayakan. Misalnya seorang sopir yang melihat penampakkan, kemudian karena takut akhirnya membanting setir dan menambrak pohon. Selain itu rasa takut yang berlebihan juga bisa menimbulkan stress dan penyakit. Termasuk penyakit-penyakit yang banyak menimbulkan kematian, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan lain sebagainya. (sumber)

Jadi, sebenarnya kita tidak perlu takut secara berlebihan dengan hantu atau hal-hal mistis. Kita bisa mengurangi atau menghindari menonton film horor atau cerita seram lainnya. Jika kita melihat beberapa youtuber yang berani mendatangi penampakan, yang seringkali ketika penampakan itu didekati justru akan hilang, mungkin ketakutan kita akan hantu bisa berkurang. Kita juga bisa gunakan perbandingan logika tadi, apakah bertemu hantu lebih menakutkan daripada bertemu orang yang tidak dikenal? Sebagai manusia beragama kita juga bisa berdoa apabila kita merasa takut. Tetapi jika kita tidak takut juga jangan membuat kita menjadi sombong. Karena biar bagaimana pun makhluk jin itu memang ada. Biarkanlah kita hidup di alam masing-masing.

Corona, Ibarat Preman Berwujud Hantu yang sedang Naik Daun



Beberapa waktu belakang ini, kehidupan kita, dan kehidupan banyak orang lainnya di seluruh dunia seketika berubah. Usaha banyak yang ditutup, yang tadinya bekerja di kantor jadi bekerja di rumah, sebagian terpaksa masih harus bekerja di luar rumah sambil diliputi rasa takut, tak sedikit pula yang harus kehilangan pekerjaannya. Sekolah-sekolah ditutup, murid-murid harus belajar di rumah. Bahkan banyak tempat-tempat ibadah pun yang juga harus ditutup.

Bukan hanya itu, orang-orang tak bisa bertemu dengan sanak saudara, teman, bahkan keluarga yang berada di kota lain. Di beberapa negara diberlakukan lockdown, sebagian lagi diberlakukan pembatasan wilayah. Semua event yang melibatkan banyak orang ditiadakan. Jalan-jalan yang tadinya ramai bahkan macet, saat ini menjadi sepi. Perekonomian pun goyah, mulai dari usaha kecil hingga usaha besar.

Semua perubahan itu diakibatkan oleh virus corona yang tak terlihat oleh pandangan mata. Corona seolah mampu menjadi preman berwujud hantu yang sedang naik daun. Mampu membunuh banyak orang dan menakuti hampir semua orang, serta memporak-porandakan kehidupan bermasyarakat. Semua tayangan berita memberitakan corona secara terus menerus, mulai dari berita kriminal, ekonomi, politik, wisata, otomotif, sampai berita olahraga, semuanya memberitakan tentnag virus corona. Bahkan acara gosip selebritis juga memberitakan corona. Yang membuat preman berwujud hantu ini semakin menakuti masyarakat. Beberapa korban yang sudah meninggal pun proses pemakamannya sempat ditolak warga.

Yang jadi pertanyaan apakah corona adalah penyakit paling membahayakan saat ini, apakah corona adalah penyakit menular yang paling mematikan saat ini? Karena penyakit-penyakit lain tak mampu membuat efek sedahsyat Corona. Tapi nyatanya, corona bukanlah penyakit paling bahaya, bahkan bukan penyakit menular yang paling mematikan saat ini. Corona terlihat sangat menakutkan. Tapi yang perlu dicermati, sebagian besar korban yang meninggal adalah lansia. Dan hampir semua diantaranya mempunyai riwayat penyakit lain.

Sebuah studi di Italia menunjukkan bahwa rata-rata usia yang meninggal berusia 79,5 tahun, dan 99% diantaranya memiliki riwayat penyakit lain. Hampir setengah dari korban yang meninggal, menderita setidaknya tiga penyakit sebelumnya dan sekitar seperempatnya memiliki satu atau dua penyakit sebelumnya. Lebih dari 75 persen memiliki tekanan darah tinggi, dan sekitar 35 persen menderita diabetes, serta sepertiganya menderita penyakit jantung. Dalam studi tersebut, 18 persen dari kematian akibat virus korona di Italia, ditemukan bahwa hanya 0,8 persen yang tidak memiliki penyakit sebelumnya. (sumber).

Di sisi lain, penyakit jantung menjadi pembunuhan nomer 1 dengan jumlah kematian di 2016 saja mencapai lebih dari 9 juta kematian, di Indonesia mencapai 2 juta kematian per tahun. Belum lagi stroke, kanker, diabetes, dll. (sumber)

Oke, mungkin itu adalah penyakit yang tidak menular. Tapi penyakit menular lainnya pun ada yang lebih bahaya dari Corona. Contohnya TBC. Jumlah kematian akibat TBC di dunia mencapai 1,5 juta orang per tahun (sumber). Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia dengan kematian terbanyak akibat TBC, Yaitu hampir 100 ribu orang per tahun (sumber). Tapi selama ini tak memberikan efek apa pun pada kehidupan masyarakat secara umum.

Bahkan flu biasa saja (influenza), yang sering dialami banyak orang, sebenarnya bisa menimbulkan kematian. Jumlahnya tidak main-main, sekitar 500 ribu orang per tahun (sumber). Di Indonesia jumlah kematiannya sekitar 2000 sampai 4000 orang (sumber). Tapi selama ini kita menganggapnya seperti hal biasa. Belum lagi jumlah kematian yang diakibatkan rokok, di dunia lebih dari 7 juta orang per tahun (sumber), sementara di Indonesia lebih dari 200 ribu orang per tahun (sumber). Tapi banyak orang yang sama sekali tidak takut. Pabrik rokok pun tidak ditutup. Sedangkan saat corona banyak usaha yang harus ditutup.

Jika corona diibaratkan preman berwujud hantu yang sedang naik daun, maka TBC, dan penyakit-penyakit yang lebih bahaya dari corona seperti preman berdarah dingin yang keberadaannya seolah dipandang sebelah mata, karena mereka tidak sepopuler corona saat ini. Mungkinkah diam-diam mereka iri karena corona, bocah ingusan yang baru jadi preman tiba-tiba naik daun, entah karena ajang pencarian bakat atau jalur lainnya, yang membuatnya kini lebih ditakuti daripada mereka. Mungkin juga mereka bertanya-tanya mengapa hanya corona yang diberitakan terus menerus. Mengapa hanya corona yang selalu di-update jumlah korbannya. Kenapa penyakit lain tidak diinfokan update korbannya agar masyarakat lebih waspada.

Atau mungkin kalau penyakit lain diberitakan secara terus menerus, maka dari dahulu sampai hari ini dan seterusnya, setiap hari kita merasakan krisis seperti dampak corona saat ini. Kalau begitu yang menjadi pertanyaan apakah krisis yang terjadi saat ini benar-benar diakibatkan oleh corona, atau oleh ketakutan yang disebarluaskan media?

Setiap penyakit, apalagi yang menimbulkan kematian memang tak bisa dianggap remeh. Tapi jika hampir semua usaha harus ditutup yang menyebabkan krisis ekonomi juga bisa menimbulkan dampak yang berbahaya, bahkan lebih berbahaya, karena semua orang akan terkena dampaknya. Banyak orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya karena kehilangan pekerjaan atau penghasilan. Meningkatnya angka kriminalitas, meningkatnya angka bunuh diri, bahkan dapat menimbulkan penjarahan dan kerusuhan. Belum lagi melambungnya utang negara yang bisa membebani masyarakat di kemudian hari.

Semoga saja masyarakat tidak mengalami ketakutan yang berlebihan walau harus tetap waspada. Semoga saja virus corona, preman berwujud hantu yang sedang naik daun ini bisa segera menghilang dari muka bumi, dari media-media, dan dari ketakutan masyarakat. Semoga krisis yang diakibatkan corona ini bisa segera usai, sehingga kehidupan bisa berjalan seperti sedia kala.

Sabtu, 11 Januari 2020

Hidup Ibarat Sebuah Buku


Jika Hidup ibarat sebuah buku, kita terlahir seperti sebuah buku yang masih terbungkus rapi, yang masih bersih, belum ada setitik coretan pun di setiap halamannya.

Kemudian kita mulai membuka lembaran pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Kita mulai menggoreskan pena di halaman itu. Berusaha mengisinya dengan tulisan kehidupan.

Ada kalanya kita salah dalam menggoreskan pena, bahkan mungkin kita seringkali salah. Tapi itu tak masalah. Selama goresan pena yang kita torehkan di lembaran hidup ini adalah sebuah karya, sebuah hal yang baik, bukan goresan pena yang tak berarti, apalagi goresan pena yang dibuat untuk mengotori lembaran kehidupan kita sendiri, itu tak masalah.

Ada kalanya ketika takdir di halaman yang telah kita lewati begitu indah, kita ingin kembali ke lembaran itu agar bisa merasakannya kembali. Ada kalanya juga ketika kita salah dalam menggoreskan pena di lembaran yang telah kita lewati, kita ingin kembali untuk mengubah kesalahan itu. Tapi itu tak mungkin, lembaran hidup yang sudah kita lewati tak mungkin bisa kita ubah lagi. Kita hanya bisa melihatnya, dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran. Pelajaran agar di lembaran berikutnya kita tidak lagi membuat kesalahan yang sama.

Kita juga tak tau apa yang terjadi di lembaran yang belum kita buka. Kita hanya bisa merencanakannya. Kita hanya bisa menggoreskan pena di lembaran yang saat ini kita buka. Di halaman saat ini kita berada. Yang terpenting kita harus selalu menggoreskan pena di lembaran saat ini dengan tulisan kehidupan yang baik, yang bermanfaat, sesuai yang kita impikan. Agar kita tak menyesal di lembaran-lembaran berikutnya.

Karena kita tak pernah tau, kapan kita sampai di halaman terakhir. Kita tak pernah tau tulisan apa yang kita goreskan di halaman terakhir. Dan kita tak pernah tau, kapan kita menutup halaman terakhir itu.

Selasa, 30 Juli 2019

Motivasi Humor: Jangan Menyerah dengan Kesulitan Hidup

Setiap orang pernah punya masalah, Setiap orang pernah punya kesulitan hidup, Tapi jangan menyerah dengan kesulitan hidup, Ingat, nakoda hebat tidak lahir di laut yang tenang, tapi di rumah sakit atau di bidan.

Silakan simak:


Motivasi Lucu: Kesuksesan Jangan Membuat Lupa diri

Apa pun yang kesuksesan yang berhasil diraih jangan sampai membuat kita lupa diri, karena kalau kelamaan jongkok, pegel dong

Silakan simak motivasi lucu berikut ini:


Puisi Motivasi Lucu: Sukses, Mulai dari Pencapaian Kecil

Ini puisi motivasi yang lucu tentang kesuksesan yang dimulai dari pencapaian kecil sebelum mendapatkan pencapaian besar. Dan orang sukses yang saat ini sudah menjadi orang besar, dulunya pernah jadi anak kecil

Silakan simak:


Puisi: Sok Tahu

Manusia ada yang sok tahu, padahal tahu saja tidak pernah sok tahu walaupun dia tahu, bukan tempe

Silakan simak puisi ini:


Puisi: Asli Apa Palsu

Puisi ini menceritakan tentang apa yang kita anggap asli bisa jadi palsu, apa yang kita anggap jujur bisa jadi bohong.

Silakan simak


Puisi: Tenggelam dan Terbit

Seperti matahari yang tenggelam di ufuk barat akan terbit lagi di ufuk timur. Puisi ini merupakan puisi yang memiliki makna tapi juga puisi yang lucu

Silakan simak


Minggu, 10 Februari 2019

Novel Tangguh Perkasa, Untaian 5 Kejahilan Terbesar


Matahari seolah datang dan pergi, hari demi hari pun berlalu, Tangguh terus bertahan menghadapi kejahilan Badrun dan kawan-kawannya. Beruntung ia punya teman seperti Lica, gadis kecil yang selalu membelanya. Hanya ia teman yang mampu membangun kembali mentalnya yang runtuh. 

Tahun demi tahun berlalu, semuanya masih sama. Hingga Tangguh telah duduk di bangku SMP, ia masih selalu dijahili ketiga temannya. Saat mentalnya rapuh, ia terkadang pergi ke tepi pantai dan memanjat batu karang yang berdiri kokoh walau selalu diterjang ombak. Ia berdiri disana dan mengepalkan tangannya kuat-kuat tuk meguatkan tekadnya.

Ia juga harus bersyukur, selain Lica, kini ada Cahyo dan Solihin yang mau bergaul dengannya. Cahyo selalu menyisir rapi rambutnya dan tak lupa memakai minyak rambut yang terbuat dari minyak kelapa. Ia selalu membawa sisir di saku belakangnya. Jika berucap tinggi sekali bahasanya, seperti seorang politisi. Namun terkadang ia sendiri tak mengerti arti kata-kata yang diucapkannya. Sedangkan Solihin kebalikannya, ia malas sekali menyisir. Karena itulah ia lebih sering menggunduli kepalanya agar tak usah menyisir apalagi keramas. Cahyo dan Solihin suka sekali bercanda. Itu yang membuat Tangguh tak terlalu bersedih ketika selalu dijahili Badrun, Jamal, dan Tohir.

Hingga kini ia terus menjadi objek kejahilan Badrun, Jamal, dan Tohir. Hampir setiap hari ia dijahili. Namun ia terus bertahan di sekolah itu. Ia ingat sebuah pepatah yang bilang bahwa orang yang tangguh adalah orang yang mampu membangun benteng dari batu yang dilemparkan padanya.

Puncak kejahilan itu terjadi saat ia duduk di kelas 3 SMP. Badrun, Jamal, dan Tohir, tiga otak di balik kejahilan itu selalu penasaran dengan nama Tangguh hingga membuat mereka terus menjahilinya untuk membuktikan apakah Tangguh memang tangguh. Mereka bertiga merencanakan aksi jahil terbesar. Selama ini Tangguh cukup sabar, mulai dari kotor, basah, sakit kepala, kaki, pegal–pegal, nyeri otot, dan lainnya telah dirasakannya akibat kejahilan tiga teman sekelasnya itu. Namun selama ini ia masih bisa bersabar. Tapi apakah kali ini ia masih bisa bersabar?

Selengkapnya, baca di blog ini >> Novel Tangguh Perkasa