Pernahkah kau berpikir, mengapa batu karang
hanya terdiam di terpa ombak besar
Pernahkah kau merenung, mengapa sang rumput
hanya terdiam dimakan sang kambing.
Pernahkah kau pahami, setiap tetes hujan
yang turun dari sang awan membasahi bumi
Pernahkah kau mengerti, setiap butir pasir yang hanya pasrah
mengikuti hembusan angin,
Pernahkah kau tau, mengapa setiap daun yang jatuh ke sungai
mengikuti riak arus gelombang sungai.
Jika anda tak berpikir, tak merenung, tak
memahami, tak mengerti, dan tak pernah tau mengapa, anda tak salah
Tak pernah salah, anda tak salah. Karna
memang semuanya begitu adanya.
Tapi pernahkah kau tau ada apa di tengah
kediamanku,
Ada apa di tengah kebisuanku,
Aku bukan terpaku, atau terhenyak,
Sering ku berpikir tuk memahami,
Memahami diriku sendiri,
Memahami semua yang terjadi,
Memahami setiap waktu yang bergulir,
Tapi sering ku tak menemukan jawabannya,
Semuanya misteri, Seperti halnya ilmuan
yang tak pernah mengerti berapa jumlah bintang,
Seperti halnya awan, yang tak pernah
mengerti apa arti hujan,
Seperti halnya bumi yang tak pernah
mengerti apa arti angin
Seperti halnya api yang tak pernah mengerti
apa arti asap.
Semuanya tak salah, tak ada yang salah,
Kecuali diri ini.
Tapi biarkanlah aku membuka jendela kamarku
dan membiarkan sinar mentari menyapa ke setiap sudut ruangan.
Dan aku,
Disini hanya aku,
Memandang awan mengarungi angkasa bersama
sang angin.