Tampilkan postingan dengan label experience. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label experience. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 September 2017

SEBUAH CERITA DI PENGHUJUNG TAHUN, TENTANG AKU ... DAN RESIGN


31 Desember 2013, di penghujung tahun, 2 tahun yang lalu. Aku melangkah menjauh. Dari pekerjaan yang selama itu kutekuni.

Ya, hari itu ... adalah hari terakhir sebagai karyawan. Aku resign. Bukan sebuah keputusan yang mudah, memang. Menelusuri hari demi hari berbalut keraguan.

Sampai suatu ketika ... sebuah perkataan yang kubaca begitu menghentakku,

“Anda harus menemukan apa yang anda sukai. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup anda, dan kepuasan sejati hanya bisa diraih dengan melakukan sesuatu yang hebat. Dan anda hanya bisa hebat dengan melakukan apa yang anda sukai.Hati anda akan mengatakannya jika anda telah menemukannya.
Waktu hidup terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan anda sehingga tidak mendengar kata hati anda, maka anda pun akan sampai pada apa yang anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomer dua.”
- Steve Jobs -
Yang kemudian kucantumkan dalam surat resignku.

Saat itu, bukan resign yang pertama. Tapi kali itu berbeda, sebuah keputusan yang mengubah jalan hidupku. Sebuah keputusan yang membuatku harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia konstruksi, pada RAB, pada besi beton, pada bekisting, pada cut & fill, excavator, tiang pancang, pondasi, pedestal, plat baja, bowplank, bata ringan, atap zincalum, kusen alumunium, analisa harga satuan, ahhhh..... dan lain sebagainya.

Aku berjalan di hari yang baru, di jalan yang baru. Dan mulai menjalaninya.

Berjalan mengikuti ke mana hati ingin melangkah. Walau di tengah perjalannya tidaklah mudah. Yang terkadang seperti berjalan di antara labirin-labirin di ruang yang gelap.

Namun perlahan, seiring dengan bergulirnya waktu, secercah cahaya mulai terlihat. Seutas jalan mulai nampak. Walau mungkin juga memang tak mudah.

Di Kawah Putih Ciwidey, dikira di Pantai

Ini lagi liburan di kawah putih Ciwidey, tapi kok kaya di Pantai


Ketika wajah tiba-tiba berubah

Video macam-macam ekspresi ketika wajah tiba-tiba berubah


Banjir kok kayaknya malah seneng. Kira-kira kenapa ya?

Ini video kayaknya lagi kebanjiran, tapi kok malah seneng. Kira-kira kenapa ya?


Sabtu, 12 April 2014

Akhirnya Terbit Juga

sambungan dari http://rivalardiles.blogspot.com/2011/11/nyoba-nulis-buku.html

Novel Tangguh perkasa awal digarap tahun 2010. Waktu itu semanget pengen nulis novel, dan akhirnya beres tahun 2011. Memang cukup lama sih, setahun. Itu karena waktu itu saya nulis cuma di larut malam. Karena waktu itu sering banget kerja lembur.

Tapi perjuangan belum berhenti sampai disitu. Waktu itu saya ngirimin ke penerbit untuk diterbitkan. Dan setelah menunggu sebulan ternyata di tolak. Terus kirim ke penerbit lain, dan setelah menunggu beberapa bulan ditolak juga. Begitu seterusnya sampe ampir 10 penerbit nolak naskah yang udah saya buat susah-susah selama setaun.

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengirim lagi ke penerbit. Saya membaca ulang naskah itu berkali-kali. Mungkin sampe puluhan atau ratusan kali. Terus membandingkannya sama naskah yang genrenya serupa tapi best seller. Sampe akhirnya saya yakin naskah saya juga sebenernya layak jadi best seller.

Setelah siap terbit, saya sudah siapkan covernya, lay outnya, sudah saya edit pula. Dan saya terbitkan di penerbitan yang saya dirikan sendiri, yaitu rasibook. Perjuangan belum selesai. Saya masih harus berjuang untuk menjual buku ini. Tahap awal saya mungkin lebih banyak menjual versi digitalnya karena kendala modal untuk mencetak buku.

Tapi saya masih tetep yakin, suatu saat nanti buku ini bisa jadi best seller.

Ini penampakan saya bersama buku terbitan saya. Nanti bakal saya ceritain lagi selanjutnya.

Pasti ada Jalan

Bulan ke 4 tanpa gajian. Berusaha untuk menjalani jalan sendiri. Walau pastinya ada halangan dan rintangan tapi terus berusaha maju.

Kadang emang lebih nggak mudah untuk mendisiplinkan diri sendiri dari pada didisiplinkan orang lain. Tapi harus, kalo enggak bisa-bisa usaha cuma sekedar nyoba doang dan tutup.

Progress sampai saat ini sih masih merangkak. Tapi pelan-pelan mulai menebas ilalang dan membuka jalan. Yang pasti harus tetep percaya pasti ada jalan. . . pasti ada jalan

Jumat, 09 Agustus 2013

Buka Bersama di Bali Heaven

Sudah menjadi hal yang istimewa di bulan ramadhan ketika kita mengadakan acara buka bersama teman-teman. Apalagi teman-teman lama yang sudah jarang ketemu.

Saya sendiri tiap taunnya selalu ikut acara buka bersama temen-temen jaman kuliah dulu. Tahun ini kebanyakan pada kerja di luar kota, ada juga yang masih nerusin kuliah di luar kota. Jadi saya yang ditunjuk sebagai panitia pelaksanaan acara buka bersama tahun ini. Ya, buat saya sih gak masalah, itung-itung nambah pahala.

Waktu acara sudah ditentukan berdasarkan kesepakatan, yaitu tanggal 6 agustus kemaren. Nah, yang belum ditentuin adalah tempatnya. Soal tempat, sebenernya saya gak begitu tau banyak tempat makan yang asik di kota Bandung. Jadi saya mulai mencoba membuka masukan dan saran dari temen-temen. Ada yang nyaranin di Gigle Box, ada juga yang nyaranin di Resep Moyang, di Tokyo apa gitu lupa yang pasti bukan Tokyo flash. Tapi yang pasti yang penting adalah kebersamaan.

Hal pertama yang saya pertimbangin untuk pemilihan tempat adalah lokasi. Ya, lokasi ini penting, apalagi lagi musim mudik yang sering macet dimana-mana. Saya harus milih tempat yang lokasinya mudah dijangkau dan berada di tengah-tengah biar adil. Lalu yang kedua adalah tempat yang nyaman, dan yang ketikga baru menunya lengkap apa enggak. Akhirnya terlintas di pikiran saya, Bali Heaven hmmm gimana kalo Bali Heaven.

Saya belum pernah ke Bali Heaven sebenernya. Saya cuma pernah denger itu ada restoran dan juga FO dengan konsep Bali. Yang punyanya Fery Tristianto, raja FO di Bandung. Dia yang punya The secret, Rumah Mode, dll.
Saya mulai seaching di google tentang Bali Heaven. Sepertinya tempatnya asik juga. Makanannya juga lengkap gak hanya menu masakan Bali aja, ada juga masakan Eropa bahkan Bandung pun ada. Akhirnya saya ajuin deh ke temen-temen gimana kalo tempat buka bersamanya disitu aja. Endd Okeeee jadi disitu.

Saya booking untuk 15-20 orang. Saya milih yang tempat duduknya sofa biar lebih santai. Saya liat tempatnya lumayan walau belum sempat keliling-keliling. Tempat parkir memadai, restonya oke suasananya. FO nya gak tau belum masuk soalnya gak niat belanja da udah dapet voucher di FO lain dari kantor hehehe.



Pas acara buka bersama hari itu ujan cukup gede. "Waduh gimana nih kalo pada gak datang," pikir saya waktu itu. Tapi untungnya satu per satu datang juga. Dan sebelum magrib kita mesen makanan walau belum semuanya hadir. Saya waktu itu awalnya mesen nasi sama daging sapi lada hitam. Tapi ternyata nggak ada, akhirnya mesen spageti lagi kaya waktu bukber di Pasadena. Minumnya saya pesen Ice Cappucino, wuidihhh dah berasa italiano makan spageti minumnya capuccino.

Buka puasa pun tiba, menikmati ta'jil dulu sambil nunggu menu utama tiba. Udah gitu Sholat Magrib dulu. Abis solat magrib pesenan udah ada di meja. Spagetti sama cappucino. Hmmm yumiiiii, lumayan enak lah. Dan pesenan lumayan cepet. Eitt tapi gak semua sih tergantung amal-amalan kayanya. Temen saya mesen teh botol aja lama banget, tapi saya mesen spageti sama cappuciono cepet datangnya hihihi.

 
Setelah magrib, temen-temen kami yang belum datang berdatangan. Mungkin karena kehujanan dan lain-lain, jadi mereka baru datang. Ya, seperti biasa, becanda-becanda kaya waktu jaman kuliah dulu. Kadang juga ngobrolin soal kerjaan masing-masing. Memoar-memoar lama tentang masa-masa kuliah pun seolah terbuka kembali dan membuat suasana semakin cair sambil menikmati pesenan.

Sambil nunggu yang belum datang, kita pesen cemilan, bukan juventus hehe, bukan juga cepuluh atau cebelas. Cemilannya tahu goreng hahaha tahu goreng dicocol sambel kecap. Kita pun gak lupa poto-poto walau gak banyak sih.

Setelah selesai dan mulai garing kita pun memutuskan untuk menutup acara. Bukan dengan kata sambutan, tapi dengan ngumpulin duit hasil pesenan masing-masing. Saya mah cuma 50 rebu itu juga pake kuitansi booking yang udah saya bayar 100 rebu, jadi balik 50 rebu. Ada yang sampe lebih dari seratus rebu.

Udah gitu pulang dehhh, mudah-mudahan taun depan lebih seru. Ehhh ada yang ngusulin gimana kalo adain arisan dikocoknya setaun sekali. Et dah buseettt kasian yang dapet terakhir harus nunggu 30 taunn hahahaha.