Kamis, 25 Agustus 2011

sawer roti


Kejadiannya udah agak lama sekitar taun 2004. Waktu itu saya masih sekolah sepak bola di SSB Sindos di KPAD.

Suatu ketika di hari minggu, seusai latihan saya pulang berjalan kaki dari KPAD. Rasa letih seusai latihan pasti dirasakan. Tapi saya tetap berjalan kaki. Di depan tikungan antara KPAD dan gerlong kan jalannya agak nanjak sedikit, saat itu saya melihat ada motor yang ada lemari kayunya di belakang sedang melaju cukup kencang sedikit. Itu rupanya adalah motor tukang roti yang nampaknya hendak mengantar - ngantarkan rotinya ke berbagai warung dan toko. Tapi apa yang terjadi, nampaknya aku melihat sesuatu berjatuhan di jalan kala itu. Rupanya aku baru menyadari kalau itu adalah roti yang berjatuhan dari motor si tukang roti itu. Tukang roti itu tak menyadari akan apa yang terjadi. Ia terus melaju kencang lakasana peluru. Ingin sekali aku meneriakinya untuk memberitahukannya akan kejadian itu. Namun apa daya motor itu terlalu cepat melesat.
Kasian sekali tukang roti itu. Ia nampaknya lupa mengunci lemari kayu itu sehingga rotinya berjatuhan di jalan raya. Pasti tuch tukang roti dimarahin abis - abisan sama bosnya.

Tapi yang aneh adalah ketika roti berjatuhan di jalan raya, di belakang tukang roti itu sebenernya ada bapak - bapak sama ibu - ibu yang lagi naek motor berboncengan. Mereka bukannya ngasih tau tuch tukang roti kalo rotinya berjatuhan tapi malah nunggu tukang roti itu berlalu. Setelah itu bapak - bapak sama - ibu - ibu itu memunguti beberapa roti dan memasukkannya ke dalam tas. Hahah, dasar lucu sekali.

Rabu, 17 Agustus 2011

pengeroyokan

Angkot hijau terkadang menjadi misteri kemanakah ia tuju. Apakah akan ke pasar atas ataukah akan ke Padalarang. Hari itu ketika pulang kerja aku turun di dekat Cimahi mall. Tak seperti biasanya, nampak ada suasana yang sedikit berbeda. Di sekitar situ tak terlihat anak - anak punk yang biasa suka nongkrong dan ngamen disitu. Dan yang agak aneh adalah ketika saya melihat tukang ojek yang pada amngkal di aera situ. Semua tukang ojek itu mengarahkan pandangannya ke arah utara atau ke area jalan Gandawijaya. Aku tak tau apa yang mereka liat saat itu. Aku pun rada penawaran dan ikut melihat ke arah sana juga tapi tak begitu jelas terlihat ada apa disana.

Tak lama kemudian anak - anak punk berlarian berlarian dari arah gandawijaya ke arah selatan. Pastinya bukan lomba marathon dan aku tak tau kenapa mereka pada berlarian. Saat itu aku berpikir memang ada suatu kejadian saat itu.

Aku pun rada penasaran dan mulai berjalan ke arah Gandawijaya. Ternyata disana sudah berkumpul beberapa orang yang sedang melihat sesuatu. Rupanya ketika ku mendekat lagi disana ada seorang yang badannya agak gempal sedang tergeletak di pedestrian jalan di depan Cimahi Mall. Wajahnya sudah memar tak beraturan, dipelipisnya sobek, di belakang kepalanya pun berdarah. Kasian sekali orang itu. Nampaknya orang itu adalah korban pengeroyokan yang dilakukan anak - anak punk yang berlarian tadi. Orang itu dipukuli dengan sabuk dan rantai. Aku tak tau apa masalahnya, tapi yang kutau cara kekerasan tak akan pernah menyelesaikan masalah. Kekerasan justru akan mendaangkan masalah baru yang berkelanjutan.

Orang itu pun lantas dibawa pake motor mungkin untuk mendapatkan perawatan. Dan polisi baru datang di lokasi kejadian setelah para pelaku berhasil berlarian dari TKP.

Minggu, 14 Agustus 2011

Atom tak terdefinisikan


Tasik, Bekasi, Karawang, Sragen, Garut, Cirebon, Cimahi, dan tentu saja Bandung. Mungkin itu semua adalah nama – nama kota asal kita. Dan di sanalah akhir periode putih abu – abu. Dan dari sanalah kita melangkahkan kaki menelusuri perjalanan seperti anak sungai yang mengalir dan bermuara pada sebuah lautan. Air sungai mungkin tak tau kemana ia akan bermuara. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa lautan itu adalah kampus yang berlambang polygon segi enam dengan warna merah bitu. 2 warna yang tak bisa disatukan dalam persepakbolaan Indonesia namun bersatu dalam sebuah lambang heksagonal seperti struktur senyawa benzena.

Konstruksi gedung, sebuah prodi yang pasing grade-nya paling kecil saat itu ternyata mengandung gaya grafitasi begitu kuat sehingga menarik tubuhku dengan medan magnet yang kuat. Padahal otak ini untuk mengorbitnya pun tak terpikirkan, apalagi harus tertarik oleh medan magnetnya.

Ketika dikumpulkan di pendopo dengan kepala nyaris tanpa rambut, ketika menuntup telinga begitu lama sampai membuat tangan tak kuasa menahan bebannya sendiri, Ketika senat tiba, dan saat janji – janji mahasiswa dikumandangkan, serta ketika himne polban menggetarkan sanubari. Ketika gebrakan, hentakan, dan bentakan dari gerombolan merah menyeruak ke seluruh sekitar pendopo.

Gedung A seolah menjadi saksi bisu saat emosi, canda, tawa, , semuanya menjadi satu ibarat bumbu – bumbu yang menyatu dalam makanan nikmat. Termasuk di dalamnya segala hinaan yang sebenarnya ibarat semen yang mengikat butiran – butiran agregat hingga menjadi beton yang kokoh.

GA merupakan senyawa yang tersiri dari 2 atom yaitu G dan A. Entah atom apakah itu nampaknya tak ada dalam tebel periodic. Mungkin atom ini belum terdefinisikan oleh ilmuan manapun baik itu Bohr, Rutherford, atau J.J Thompson.