Di suatu gudang material berkumpulah beberapa elemen bangunan seperti kayu, beton, dan baja. Mereka berkumpul dengan kelompok mereka masing – masing yang sejenis.
Ketika tak ada seorang pun di gudang yang luasnya sekitar 70 x 30 meter itu, si beton tiba – tiba berbicara,” Hai teman – teman tau ga sich lho . . . denger – denger bakal ada yang datang kemari mau mencari bahan bangunan yang dipake buat proyeknya.”.
“Oh ya. . . ? “ kata si baja. “Pasti orang itu mencari baja.”
“ Ah yang benar saja ……, yang paling banyak dipakai kan beton karena kita yang terkuat, hahaha. . . .. “ kata si beton dengan sombongnya.
Si baja pun membalas :” Heiheihei. . . .kamu sadar ga sich kamu tuch cuma punya kekuatan tekan aja, kekuatan tarikmu lemah sekali. Makanya kamu selalu butuh tulangan yang terbuat dari apa temen – temen?. . . .. “bajaaaaaaaaa” jawab teman – teman si baja. Lagipula penampang kamu tuh udah besar berat lagi, uhh…….nambah – nambah beban struktur aja.
“ Hei bajakan, kami lebih tahan api dan pengaruh lingkungan, ga kaya kamu yang bisa karatan kalo ken aer. Hahaha. .. . . .. si baja takut aer temen – temen hahaha. . . . . . .
Lalu si kayu jati yang berada di tengah – tengah mereka berbicara, “ sudah – sudah ga usah ribut, kalian tuch sama – sama berat dan sulit dikerjakan, pasti yang datang nanti milih kayu jati, udah kuat, ringan, mudah dikerjakan lagi.”
Si baja ngomong lagi : “ Ah . . … . .paling juga nanti dimakan rayap. Hahahahahh. . . . ..
“ Keresek, kurang belajar sia teh palentong” kata si kayu jati yang tidak terima dihina begitu saja.
Si beton pun kembali berbicara :” Lebih baik kita semua buktikan siapa yang terkuat. . .!”
“ Oke siapa takcute”. kata si baja.
Perkelahian mereka pun tak terhindarkan lagi.” Tangtingtung der. . . . .tangtingtungder. . . . tangtingtungdar. . . .tangtingtungdar. . .. tangtingtungdarder. .. .tangtingtungdarder. . . .tangting tingtangtingtung. .. .tangting tingtang tingtung. .. .tangting tingtang tingtung. . . .tokdarder. . . .tokdarder. . . .dagdigdug dwer. . . .dag dig dug dwer. .. .. . . “ begitu kira – kira suara perkelahiannya.
Si bamboo yang sudah aga tua yang berada di pojok gudang itu mencoba melerai mereka. “ Sudah. ..sudah cukup hentikan semua ini, kita semua seharusnya saling bekerja sama bukan seperti ini cara tuk membuktikan kekuatan. Bukankah kita semua ada untuk saling melengkapi.”
“ Ah. . .diam kau pak tua, ini adalah pembuktian siapa yang terkuat” kata si baja.
“ Jangan ikut bercampur pak tua ini adalah urusan kita, kalau kau ikut barcampur, kau pun akan kuhancurkan.” Kata si beton.
“Ja. . . udah jangan dipeduliin omongan si pak tua, kita terusin lagi yuk berantemnya”
“ Ayo ton. . .”
“ tongnangtung. . .tongnangtung. . .tongnangtung. . . .lutungtongnangtung. . .lutungtongnangtung. . .lutungtongnangtung. . . . .taktiktuktaktiktuktaktiktuk. . . .. turutungtutung. . . turutungtutung. . . .turutungtutung.” Itu bukan bahasa Thailand, tapi itu suara pertarungan mereka. Pertarungan itu pun terus berlanjut sampai terdengar suara pintu gudang yang dibuka.” Karoket. . .karoket. . .karoket” bunyi pintu gudang terbuka. Secara spontan mereka pun menghentikan pertarungnnya.
Rupanya si pemilik gudang yang datang beserta calon pembeli material. “ Oh silakan pa, ini semua material – material yang saya jual”. Kata si pemilik gudang kepada calon pembeli. “ Apa bapak mau beli baja, beton, atau kayu jati semuanya ada di sini pak. Pokonya semua barang yang ada disini muaaaantep pak berkualitas tinggi dibuat tanpa sentuhan tangan, dengan 2 kali penyaringan.
“ Emh. . . . .sebenernya saya Cuma ingin beli bamboo yang ada di pojog situ tuch. . “ kata si pembeli sambil menunjuk ke bamboo itu. “Lagipula beton disini udah pada retak, bajanya juga dah rada bengkok, trus kayu jatinya juga pada patah”.
“ Ah masa ko bisa jadi begini yah, perasaan tadi pagi masih bagus. “ Atau gini deh pak, kalo bapak mau beli baja, beton, atau kayu jati, saya bisa sediain yang baru. Gimana pak?”
“ Oh ga usah pak saya Cuma butuh bamboo tua, lagipula proyek yang akan saya kerjakan adalah proyek pembangunan kandang ayam. Konstruksi kandang ayam ga usah pake material yang kuat, paling bebannya Cuma beberapa kilo. . .. ea. ..kalo pake baja atau beton berarti pengarang kau. . . dukun kau”.
“Loh bukannya mau ngebangun hotel?”Tanya si penjual.
“Ia hotel buat ayam – ayam saya menginap. . .ayam tetangga juga boleh, atau ayam siapapun juga boleh nginep disitu kecuali ayam kampus eh. . . ayam. .. . ayam.
Akhirnya pembeli itu membeli bamboo tua yang tidak rusak seperti material lain yang ada di gudang itu, karna si bamboo tidak ikut berantem. Lalu bagaimana nasib si beton, baja, dan kayu jati?
Si beton yang dah retak akhirnya pecah dan dibuang ke comberan agar jalan tidak becyek biar bisa dilewati tukang ojyek sama tukang rujyak. Sementara itu si baja dijual ke tukang loak (tukang besi rongsokan). Sedangkan si kayu jati lebih tragis lagi, ia oleh tukang sate te sate dijadikan areng.
Teman – teman yang istimewa. . .cerita ini hanyalah fiktif belaka, kalau ada kesamaan tokoh itu hanya kebetulan saja. Jadi jangan percaya. Tapi percayalah bahwa kesombongan dapat menyebabkan kehancuran, contohnya Fir’ aun Qorun, dll. Maka rendah hatilah dalam bersikap dan tingi – tinggilah dalam menggapai cita – cita.
Intina mah mun ceuk orang tasik jeung orang garut mah “tong somong lah” mun somong dibaledog ku senok temok.
Original creted by : ***** ******* *****
(dirahasiakan bisi disangka somong)
Ketika tak ada seorang pun di gudang yang luasnya sekitar 70 x 30 meter itu, si beton tiba – tiba berbicara,” Hai teman – teman tau ga sich lho . . . denger – denger bakal ada yang datang kemari mau mencari bahan bangunan yang dipake buat proyeknya.”.
“Oh ya. . . ? “ kata si baja. “Pasti orang itu mencari baja.”
“ Ah yang benar saja ……, yang paling banyak dipakai kan beton karena kita yang terkuat, hahaha. . . .. “ kata si beton dengan sombongnya.
Si baja pun membalas :” Heiheihei. . . .kamu sadar ga sich kamu tuch cuma punya kekuatan tekan aja, kekuatan tarikmu lemah sekali. Makanya kamu selalu butuh tulangan yang terbuat dari apa temen – temen?. . . .. “bajaaaaaaaaa” jawab teman – teman si baja. Lagipula penampang kamu tuh udah besar berat lagi, uhh…….nambah – nambah beban struktur aja.
“ Hei bajakan, kami lebih tahan api dan pengaruh lingkungan, ga kaya kamu yang bisa karatan kalo ken aer. Hahaha. .. . . .. si baja takut aer temen – temen hahaha. . . . . . .
Lalu si kayu jati yang berada di tengah – tengah mereka berbicara, “ sudah – sudah ga usah ribut, kalian tuch sama – sama berat dan sulit dikerjakan, pasti yang datang nanti milih kayu jati, udah kuat, ringan, mudah dikerjakan lagi.”
Si baja ngomong lagi : “ Ah . . … . .paling juga nanti dimakan rayap. Hahahahahh. . . . ..
“ Keresek, kurang belajar sia teh palentong” kata si kayu jati yang tidak terima dihina begitu saja.
Si beton pun kembali berbicara :” Lebih baik kita semua buktikan siapa yang terkuat. . .!”
“ Oke siapa takcute”. kata si baja.
Perkelahian mereka pun tak terhindarkan lagi.” Tangtingtung der. . . . .tangtingtungder. . . . tangtingtungdar. . . .tangtingtungdar. . .. tangtingtungdarder. .. .tangtingtungdarder. . . .tangting tingtangtingtung. .. .tangting tingtang tingtung. .. .tangting tingtang tingtung. . . .tokdarder. . . .tokdarder. . . .dagdigdug dwer. . . .dag dig dug dwer. .. .. . . “ begitu kira – kira suara perkelahiannya.
Si bamboo yang sudah aga tua yang berada di pojok gudang itu mencoba melerai mereka. “ Sudah. ..sudah cukup hentikan semua ini, kita semua seharusnya saling bekerja sama bukan seperti ini cara tuk membuktikan kekuatan. Bukankah kita semua ada untuk saling melengkapi.”
“ Ah. . .diam kau pak tua, ini adalah pembuktian siapa yang terkuat” kata si baja.
“ Jangan ikut bercampur pak tua ini adalah urusan kita, kalau kau ikut barcampur, kau pun akan kuhancurkan.” Kata si beton.
“Ja. . . udah jangan dipeduliin omongan si pak tua, kita terusin lagi yuk berantemnya”
“ Ayo ton. . .”
“ tongnangtung. . .tongnangtung. . .tongnangtung. . . .lutungtongnangtung. . .lutungtongnangtung. . .lutungtongnangtung. . . . .taktiktuktaktiktuktaktiktuk. . . .. turutungtutung. . . turutungtutung. . . .turutungtutung.” Itu bukan bahasa Thailand, tapi itu suara pertarungan mereka. Pertarungan itu pun terus berlanjut sampai terdengar suara pintu gudang yang dibuka.” Karoket. . .karoket. . .karoket” bunyi pintu gudang terbuka. Secara spontan mereka pun menghentikan pertarungnnya.
Rupanya si pemilik gudang yang datang beserta calon pembeli material. “ Oh silakan pa, ini semua material – material yang saya jual”. Kata si pemilik gudang kepada calon pembeli. “ Apa bapak mau beli baja, beton, atau kayu jati semuanya ada di sini pak. Pokonya semua barang yang ada disini muaaaantep pak berkualitas tinggi dibuat tanpa sentuhan tangan, dengan 2 kali penyaringan.
“ Emh. . . . .sebenernya saya Cuma ingin beli bamboo yang ada di pojog situ tuch. . “ kata si pembeli sambil menunjuk ke bamboo itu. “Lagipula beton disini udah pada retak, bajanya juga dah rada bengkok, trus kayu jatinya juga pada patah”.
“ Ah masa ko bisa jadi begini yah, perasaan tadi pagi masih bagus. “ Atau gini deh pak, kalo bapak mau beli baja, beton, atau kayu jati, saya bisa sediain yang baru. Gimana pak?”
“ Oh ga usah pak saya Cuma butuh bamboo tua, lagipula proyek yang akan saya kerjakan adalah proyek pembangunan kandang ayam. Konstruksi kandang ayam ga usah pake material yang kuat, paling bebannya Cuma beberapa kilo. . .. ea. ..kalo pake baja atau beton berarti pengarang kau. . . dukun kau”.
“Loh bukannya mau ngebangun hotel?”Tanya si penjual.
“Ia hotel buat ayam – ayam saya menginap. . .ayam tetangga juga boleh, atau ayam siapapun juga boleh nginep disitu kecuali ayam kampus eh. . . ayam. .. . ayam.
Akhirnya pembeli itu membeli bamboo tua yang tidak rusak seperti material lain yang ada di gudang itu, karna si bamboo tidak ikut berantem. Lalu bagaimana nasib si beton, baja, dan kayu jati?
Si beton yang dah retak akhirnya pecah dan dibuang ke comberan agar jalan tidak becyek biar bisa dilewati tukang ojyek sama tukang rujyak. Sementara itu si baja dijual ke tukang loak (tukang besi rongsokan). Sedangkan si kayu jati lebih tragis lagi, ia oleh tukang sate te sate dijadikan areng.
Teman – teman yang istimewa. . .cerita ini hanyalah fiktif belaka, kalau ada kesamaan tokoh itu hanya kebetulan saja. Jadi jangan percaya. Tapi percayalah bahwa kesombongan dapat menyebabkan kehancuran, contohnya Fir’ aun Qorun, dll. Maka rendah hatilah dalam bersikap dan tingi – tinggilah dalam menggapai cita – cita.
Intina mah mun ceuk orang tasik jeung orang garut mah “tong somong lah” mun somong dibaledog ku senok temok.
Original creted by : ***** ******* *****
(dirahasiakan bisi disangka somong)