Tampilkan postingan dengan label cerita inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita inspirasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 September 2017

Seharusnya Mourinho sudah melatih MU sejak Sir Alex pensiun

Suatu ketika, saat Sir Alex Ferguson mau pensiun dari kursi kepelatihan MU, manajemen MU menanyakan pada Sir Alex tentang siapa pelatih yang cocok menggantikan dirinya.
Berikut kurang lebih pembicaraannya kalau diterjemahkan:
Manajeman MU: "Sir, kira-kira siapa yang cocok untuk menggantikan Anda di musim depan?"
Sir Alex : "Mou," jawab Sir Alex dengan singkat.
Manajemen MU: "Mo..???" tanya manajeman yang kurang begitu jelas mendengar.
Sir Alex : "Mou..., yes." maksudnya (iya, Mou..)
Manajemen MU: "Ooo... Moyes."

Akhirnya dipilihlah David Moyes untuk menggantikan Sir Alex kala itu. Tapi sekarang Mourinho benar-benar dipilih menjadi pelatih MU yang baru menyadari kekeliruannya.
Mungkin begitu ceritanya. Mungkin itu juga. Nggak tau bener atau enggak. Namanya juga ngarang.
=========================================
Tapi bicara soal Mourinho. Dia ini jadi pelatih yang sukses di semua tim yang dilatihnya. Porto mampu dibawa menjadi juara Liga Champion, menyingkirkan tim-tim raksasa eropa. Chelsea mampu dibawa juara setelah puluhan taun nggak juara. Inter milan mampu dibawa juara serie A dan liga champion, bersama Madrid pun sukses memberi gelar, balik lagi ke Chelsea bisa bawa Chelsea juara lagi, walaupun di musim berikutnya harus didepak.
.
Kalau dilihat prestasinya sebagai pelatih, dia jadi pelatih salah satu terbaik di dunia saat ini. Tapi sebagai pemain, dia nggak pernah menjadi pemain sepakbola yang sukses.
.
Justru kesuksesannya dimulai saat dia menjadi penerjemah yang kemudian menjadi asisten pelatih. Lalu menjadi pelatih.
.
Artinya, kesuksesannya butuh proses. Sebagai pemain dia gagal, tapi sebagai pelatih dia sukses. 
.
Banyak pelatih yang sukses sebagai pemain tapi gagal menjadi pelatih. Tapi ada juga pelatih yang sukses sebagai pemain dan juga sukses sebagai pelatih. Sementara Mou gagal menjadi pemain dan sukses sebagai pelatih.
.
Nah, sahabat-sahabat yang baik hatinya, untuk sukses di bidang yang baru seringkali nggak butuh pengalaman sukses di bidang yang lama. Tapi pengalaman gagal bisa menjadi pelajaran untuk meraih kesuksesan. Itu....

Cerita pemuda mencari kudanya yang hilang

Suatu hari, di saat matahari baru menampakkan sinarnya, seorang pemuda pergi berkelana. Ia pergi menelusuri padang ilalang, melintasi gunung dan lembah, dengan menunggangi kuda. 
.
Ia bingung, panik, tak tau ke mana perginya kuda kesayangannya sejak pagi. 
.
Di sore hari, ia lelah, putus asa, karena tak berhasil menemukan kudanya yang hilang.
.
Ia pun berhenti dan turun dari kuda yang ia tunggangi. Kemudian bersandar di sebatang pohon.
.
Namun tiba-tiba ia terkejut, karena melihat kuda yang sedari pagi dicarinya tiba-tiba ada di hadapannya.
.
Ia pun baru sadar, ternyata kuda yang dicarinya dari pagi adalah kuda yang ditungganginya. Pantas saja ia tak menemukannya walau telah menelusuri gunung dan lembah.
.
Ia pun menertawakan kebodohannya, dan kuda yang ada di hadapannya pun ikut tertawa terkekeh-kekeh.

Sabtu, 12 Maret 2011

Gara - Gara Bahasa Indonesia

Kalo diinget - inget waktu SD pelajaran bahasa Indonesia sua ada soal tentang menentukan SPOK (subjek, predikat, konsonan) dari suatu kalimat. Ada suatu kejadian nyata dimana ada seorang anak yang sebenarnya bahasa Indonesianya lancar sekali. Tapi ketika ada ujian yang diadakan si guru ternyata anak tersebut diberi nilai nol atau tidak ada jawaban dia yang benar sama sekali.

Anak itu rupanya tidak bisa menjawab satu pun pertanyaan soal bahasa Indonesia tentang menentukan subjek, predikat, objek, dan keterangan dari suatu kalimat. Anak itu pun depresi dan mengalami tekanan batin di dalam dirinya. Akhirnya seorang anak yang masih polos itu mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Ironis memang, seorang anak yang kesehariannnya berbahasa Indonesia dengan lancar harus bunuh diri akibat tidak bisa menjawab soal bahasa Indonesia. Yang lebih ironis lagi sebelum ia bunuh diri ternyata ia sempat menulis surat juga dengan bahasa Indonesia. Lalu apakah arti sebuah nilai?
Mengapa sebuah nilai hanya ditujukan untuk teori, bukankah praktek jauh lebih penting dari sekedar teori.

Jumat, 14 Januari 2011

KISAH PENYESALAN SEORANG AYAH

Diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi di negeri paman Sam Amerika Serikat. Disana tinggallah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Suatu ketika Si ayah baru saja berhasil membeli mobil baru dari hasil kerja kerasnya selama ini. Mobil itu pun di parkir di depan rumahnya. Anaknya yang masih sangat kecil itu pun merasa senang sekali dengan mobil baru ayahnya itu.
Tapi mobil baru ayahnya itu menimbulkan rasa penasaran bagi si anak. Anak itu pun lantas mengambil palu dan memukul – mukulkan ke mobil itu. Ia terus melakukan hal itu sampai suatu ketika ayahnya mengetahui apa yang ia lakukan. Si Ayah pun merasa sangat marah, bahkan sangat marah sekali. Ia membentak anaknya dan yang lebih parah lagi mengambil palu itu dan memukul – mukulkannya ke jari anaknya hingga jari – jari anaknya pun terluka.
Setelah memukul – mukul jari anaknya dengan menggunakan palu, ia merasa kasihan dengan anaknya yang menangis dan menjerit – jerit merasa kesakitan dari jari – jarinya yang mengeluarkan darah. Si ayah itu pun segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
Namun ternyata luka yang dialami si anak pada jarinya itu sangat parah. Dan dokter mengatakan bahwa jari – jarinya harus di amputasi. Mendengar hal itu si ayah pun merasa menyesal sekali akan apa yang ia telah lakukan pada anaknya itu.
Rasa penyesalannya pun semakin bertambah ketika si anaknya yang tangannya di perban dan sudah tak memiliki jari tangan lagi berkata padanya.
“Ayah, maafkan aku karena aku telah merusak mobil ayah. Aku merasa menyesal sekali. Tapi ayah, kapankah jari – jariku ini bisa kembali seperti semula agar aku bisa memperbaiki mobil ayah?”
Mendengar apa yang anaknya katakan si ayah pun menangis dan pergi dengan rasa penyesalan yang teramat besar. Dan tahukah apa yang ia lakukan????. . . . . .mengakhiri hidupnya.

Kamis, 09 September 2010

Anak, bapak, dan keledai

Suatu ketika ada seorang bapak dengan anakanya sedang melakukan suatu perjalanan menuju suatu tempat. Mereka tidak mempunyai kendaraan, mereka juga tidak punya kuda yang gagah berani, yang mereka punya hanyalah seekor keledai kecil. Perjalanan mereka cukup jauh dan harus melewati beberapa desa.

Suatu ketika mereka melewati desa pertama. Karena mereka hanya memiliki keledai yang kecil. Jadi mereka berdua tetap berjalan kaki dan menuntun keledai mereka. Namun terdengar ucapan – ucapan dari warga desa di sepanjang perjalanan. “Tuh liat mereka punya keledai tapi malah jalan kaki, kan percuma”, kata orang – orang desa.

Saat memasuki desa ke dua, menyikapi ucapan warga desa di desa pertama, akhirnya keledai itu dipakai sebagai kendaraan. Tapi karena keledai itu kecil. Si ayah mengalah untuk anaknya. Si anak menaiki keledai tersebut dan si ayah berjalan kaki dalam menempuh perjalanan. Tapi ternyata terdengar kembali ucapan dari warga desa di desa kedua. “Tuh. . liat anak gak sopan sama orang tuanya, masa dia enak – enakan naik keledai, bapaknya di biarin jalan kaki”

Tibalah mereka di desa ketiga. Menyikapi ucapan warga di desa kedua akhirnya mereka bergantian. Si ayah yang naik keledai, sementara si anak berjalan kaki. Namun ternyata terdengar kembali ucapan yang tidak mengenakan dari warga di desa ketiga. “Tuh. . liat bapak yang gak sayang sama anaknya, tega bener anaknya dibiarin jalan kakai, eh, , dia sendiri enak – enakan naik keledai.”

Perjalanan mereka telah sampai di desa keempat. Menyikapi ucapan warga di desa sebelumnya. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk sama – sama menunggangi keledai itu. Namun tetap saja terdengar omongan warga di desa keempat yang tidak mengenakkan. “Tuh. . liat bapak sama anak sama aja, nggak kasian sama binatang, masa keledai sekecil itu dinaiki berdua.”

Setelah itu mereka tiba di desa kelima. Mereka sudah muak mendengar ucapan yang tidak enak dari warga desa yang dilewatinya. Begini salah, begitu salah. Akhirnya menyikapi ucapan warga di desa – desa sebelumnya. Mereka berdua sepakat untuk sama sama berjalan kaki dan si keledai mereka gendong bersama – sama. Ternyata apa yang terjadi di desa itu, Warga desa beramai – remain berbondong bondong melihat mereka. Mereka pun kebingungan apa yang terjadi. Lalu terdengar teriakan dari salah satu warga dan diikuti warga lainnya di desa kelima . “Orang gila . . . orang gila. . . orang gila. . . . Bapak sama anak sama – sama gilanya. Masa keledai buat ditunggangi digendong.” Hahahahahhaha seluruh warga desa pun menertawainya. Diantara seluruh desa yang mereka lewati di desa kelima lah ucapan warga yang paling menyakitkan.

Minggu, 11 April 2010

KISAH ANAK ELANG DAN INDUKNYA


Di tebing - tebing yang curam dan tinggi, disanalah burung - burung elang membuat sarang. Seekor induk elang terus mengerami telurnya dan menjaganya. Setelah telur - telurnya menetas dan menjadi anak - anak elang yang lucu. Setiap hari induk elang tersebut terbang mencari makanan untuk anaknya, tak hanya itu, ia terlebuh dahulu mengunyah makanan itu terlebih dahulu sebelum diberikan pada anaknya agar anak -anaknya tidak kesulitan mengunyah.

Namun apa yang terjadi setelah anak - anaknya sudah agak dewasa. Si ibu elang itu melemparkan anak - anaknya dari tebing yang sangat tinggi. Anak -anak elang itu terjun melesat menuju permukaan bumi terhsap oleh gaya potensial gravitasi. Mereka pun dilanda kebingungan dan kecemasan, "apa yang ibu lakukan?", tanya mereka dalam hati. Tapi di tengah rasa ketekutan yang mereka alami, mereka pun mulai membuka sayapnya, kemudian mengepakannya perlahan - lahan, dan akhirnya mereka melayang di udara.

Lalu mereka pun menghampiri induknya yang juga sedang terbang, "ibu. . ., apa yang ibu lakkan?", " Apa ibu ingin membunuh kami?" tanya anak - anak elang itu. Si ibu pun hanya tersenyum, kemudian bertanya kembali, "nak. . .bagaimana rasanya terbang bebas di udara?".

Saat itu anak - anak elang itupun baru mengerti apa maksud ibunya. Sobat - sobat sekalian pun pasti mengerti maksud cerita ini.

Kamis, 25 Februari 2010

Keistimewaan hidup seorang raja

Dikisahkan di suatu kerajaan, hiduplah seorang raja yang amat kaya. Mungkin kekayaannya takkan habis sampai 7 turunan 8 tanjakan. Namun raja tersebut tidak merasa bahagia dengan kekayaaanya itu. Oleh karena itu rja tersebut bermaksud untuk mengundang orang-orang bijak dari seluruh penjuru negeri. Dan terkumpullah 100 orang bijak di istana.

Lalu sang raja bertanya pada seluruh orang bijak tersebut. "Menurut kalian hal apakah yang paling istimewa dalam kehidupan manusia?". Seluruh orang bijak itu berpikir sejenak, kemudian menuliskan jawaban mereka di selembar kertas. Jawabannya pun macam - macam, ada yang menjawab yang paling istimewa dalam hidup adalah ketika manusia menjadi kaya, saat ia mendapat hadiah, saat ia menikah, saat ia terkenal, dan sebagainya hingga terkumpul 500 jawaban. Namun jawaban itu masih terlalu banyak, kemudian raja itu menyuruh orang bijak itu untuk meringkasnya, setelah itu terkumpullah 100 jawaban, namun masih terlalu banyak.

Seluruh orang bijak itu pun berkumpul dan mendiskusikannya hingga akhirnya hanya 10 jawaban hal yang istimewa dalam hidup manusia. "Namun 10 hal tentu aku tak mampu mengingatnya setiap saat dengn usiaku yang sudah senja, tolong diringkas lagi" kata sang raja. Lalu 100 orang bijak itu pun berkumpul kembali dan berhasil menyimpulkan bahwa ada 2 hal yang istimewa dalam hidup manusia, yaitu saat ia dilahirkan, dan saat ia mengerti untuk apa ia dilahirkan.

Semenjak saat itulah sikap sang raja berubah 180 derajat, yang tadinya ia dikenal sebagai raja yang gemar mengumpulkan kekayaan, namun sekarang ia tidak lagi mengumpulkan upeti dari rakyatnya, bahkan ia sering membagi - bagikan hrtanya kepada rakyat, ia juga menjadi lebih bijaksana. Menyediakan lapangan pekerjaan, dan lai - lain sehingga kerajaanya menjadi kerajaan yang amat makmur kala itu.
Ya...di usianya yang sudah senja ia baru mengerti untuk apa ia dilahirkan, dan ia merasa kehidupannya jauh lebih baik dari sebelumnya, begitupula dengan kerajan yang ia pimpin.