Jumat, 01 Desember 2017

Negeri Nan Eksotik

 

Itulah negeri beribu pulau, membentang di sepanjang khatulistiwa,
Lautan terhampar luas, pulau-pulau berkoloni mulai dari Sabang Sampai Merauke,
Di Serambi Mekah, kulihat sekelompok orang duduk berbaris sambil menari,
Ku terus terbang menelusuri angkasa di atas negeri itu,
Di atas pulau Nias, ku lihat orang berlari dan melompati batu nan tinggi, aku pun berdecak kagum,

Angin lembut bertiup menyapa wajahku dan ku kembali melihat ke bawah,
Ada sekelompok orang menari dengan piring di kedua telapak tangannya, lihai benar mereka.
Tak lama ku mengedipkan mata, kulihat kembali di bawah sana,
Sekelompok orang menari dengan memagang piring yang dipasangi lilin di atasnya,
Pandai benar mereka, mampu menjaga piring tak pecah, dan api lilin tak mati,
Indah nian pulau itu, Sumatra. Rasa penasaran kian menumpuk dalam benakku dan kulanjutkan menelusuri angkasa di atas negeri itu.
Pulau Jawa, di atas pulau itu mataku kembali mencari keindahan,
Ada orang-orang yang menyemburkan api ke udara dengan mulutnya,
Anak-anak riang gembira bermain permainan tradisional dengan teman-temannya,
Ada pula orang-orang yang memainkan irama dari bambu,

Kemudian mataku terpaku pada satu pulau nan eksotis,
Keindahan pantainya, kebudayaannya, orang menyebutnya pulau Dewata,
Aku pun melihat hewan purba melata berjalan mengintai mangsanya, ahh. . . .pulau Komodo.
Diiringi awan-awan aku terus melesat dan aku pun melihat indahnya pulau Papua,
Laut nan indah di Raja Ampat, sempat pula ku lihat burung Cendrawasih menebarkan pesonanya,
Bahkan ada gunung diselimuti es nan putih menawan di negeri itu, Gunung Jayawijaya nampaknya,
Sungguh mempesona negeri itu.
Rasanya aku ingin seperti mentari yang setiap hari selalu kembali  melintasi negeri itu,
Melintasi garis khatulistiwa yang melewati negeri itu,

Waktu pun telah berlalu begitu lama,
Kini ku merasa tak cukup kuat lagi tuk terbang melintasi negeri nan eksotik itu,
Tapi indahnya negeri itu membuatku berusaha kuat tuk kembali, tuk melintasi negeri nan eksotik itu,
Tapi apa yang ku dapat?
Hampir tak ku lihat lagi orang-orang yang menari dengan piring, dengan lilin,
Yang ada justru ada orang menari mengguncang keimanan,
Tak ku lihat lagi anak-anak bermain permainan yang dulu mereka mainkan bersama teman-temannya,
Mereka asik memandangi benda hitam di genggaman tangannya, atau menunggangi kuda besi.
Tak ku lihat lagi pohon-pohon nan hijau  yang membentang menyelimuti daratan,
Kini selimut hijau itu seolah sobek di beberapa bagian,

Negeri itu telah banyak berubah,
Tapi aku tetap kagum pada negeri itu,

Negeri nan eksotik.


EmoticonEmoticon