Rabu, 04 Oktober 2017

Cerita Lucu: Si Mahmud Overdosis

Suatu ketika di sebuah rumah Pak Dahlan dan Bu Sari lahirlah seorang anak yang diharapkan oleh kedua orang tuanya. Kemudian anak itu tumbuh menjadi anak yang baik, pintar, dan benar – benar bikin bangga orang tuanya. Bayangin aja di kelas 1 SD dia udah lancar baca tulis. Trus dia dapet ranking 1 mulu tiap pembagian raport. Ga ada temen – temennya yang bisa ngejar prestasi dia, makanya dia jadi kebanggan sekolah dan juga keluarga.

Begitu juga di SMP, di SMP dia sempat ngerasain ikut lomba cerdas cermat tingkat kota mewakili sekolahnya. Dan dia dapet juara 1. Sederet prestasi juga udah dia persembahin buat sekolahnya dan orangtuanya. Juara lomba cerdas cermat, olimpiade fisika, olimpiade matematika, bahkan sampe balap kerupuk sama balap karung juga dia juara brooo. Sederet piala dipajang di lemari kaca di rumahnya, piala itu udah kaya tentara yang berbaris saking banyaknya.

Namanya Mahmud, walaupun ia punya sederet prestasi tapi ia tetep rendah hati. Ia mau saja mengajari teman – temannya yang ingin belajar sama dia. Tapi sayang seribu sayang semua itu berubah ketika dia duduk di bangku SMA. Tepatnya saat sebuah kejadian di semester 2 menimpanya.

Saat itu orang tuanya sedang merenovasi rumahnya. Ceritanya rumahnya pingin ditingkatin kaya rumah – rumah orang kaya gituhh. Mahmud pun ikut membantu pekerjaan tersebut bersama beberapa tukang lainnya, secara dia anak yang rendah hati dan rajin membantu. Tapi naas ketika dia sedang berada di bawah tiba – tiba saja karung semen yang ada di atas meluncur tepat mengenai kepalanya. Spontan saja ia tersungkur tak sadarkan diri bertaburkan semen.

Pak Dahlan dan Bu Sari pun langsung kaget dengan peristiwa itu, mereka teriak histeris dan segera membawa anaknya ke rumah sakit.

“Dog, gimana kondisi anak saya ?” tanya Pa Dahlan

“Ia dog gimana dog kondisi anak saya, gapapa kan dog ????” tanya Bu Sari sambil menarik – narik kerah dokter. Si dokter pun kesulitan bernapas dan pa Dahlan pun aga jeleus dikit.

“Aduhhhhh. . . .aduhhhhh Bapa sama ibu ini tendang aja dechhh yaaa, ga usah panik begindangg ah booo, ga usah narik kerah baju eikeeee. Tapi sebelum eike jawab pertanyaannya, ngomong ngoomong kenapa bapa sama ibu tuh manggil eike dengan sebutan dog (pake g) bukan dok (pake k), emangnya eike anjinggg apaaaa . . . . .!!!”

“Ia,,, maaf dog eh,,,,, dok, soalnya kami panik.” Kata pak Dahlan.

“Begindang yah, kondisi anak bapa sama ibu itu gapapa ga mamah tenang aja boooo. Pokonya ga da masalah gitu dechhh. Paling Cuma memar – memar dikit lah di kepala, tapi  desye udah sadarkan diri gindang, yu ahhhhh booo capcusss.” Kata dokter.

Mahmud emang udah sadarkan diri walaupun badannya masih lemes dan kepalanya masih sakit. Tapi dia udah bisa pulang hari itu juga walau mungkin selama 2 hari ia belum bisa beraktifitas seperti biasa. Tapi seharian dia dirumah, ortunya udah ngeliat ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

“Mahmuddd jangan lupa banyak istirahat biar sembuh” kata ibunya.

Beberapa saat ibunya pun ke kamarnya dan kaget melihatnya anaknya sedang berdiri tegap sambil meletakkan tangannya di belakang.

“Mahmuuuuudddd lagi ngapain kamu berdiri disitu?”

“Istirahat di tempat mak, kata mak kan harus istirahat biar sembuh.”

“Aduhhh bukan gituuuhhhhh, istirahat tidurrrrr.” Kata ibunya sambil memegang keningnya.

Beberapa lama kemudian

“Mud, dah bangun, jangan lupa makan, trus obatnya diminum biar cepet sembuh,

Setelah makan si Mahmud pun berpikir, “Kalo pingin cepet gemuk harus banyak makan, kalo pingin sembuh berarti harus banyak minum obat.

Gak lama kemudian dipergok sama ibunya,

“Eh,,, mahmud mud muddddddd. . . . . . lagi ngapain kamuuuuuuuuu ?” kata ibunya sambil nyuruh si Mahmud muntahin obat – obat yang dia minum.

“Biar cepet sembuh makk, ya udah Mahmud minum aja semua obat yang ada di botol”


“Mahmuddddddd. . . .. . .. .itu ikan harus sesuai dosiiisssss.”

~ Bersambung ke: Si Mahmud dan Kalung Medali ~

***
Sebuah Cerita Lucu
Karya: Rival Ardiles


EmoticonEmoticon