Selasa, 27 Oktober 2009

PERSAHABATAN WAKTU DAN HIDUP

Al kisah ada seorang yang bernama hidup. Ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia sering sekali bermain – main dengan temannya yang bernama riang dan senang. Ia juga selalu bersama seorang teman yang bisu yang tak pernah diketahui siapa namanya. Begitulah si hidup, setiap hari hanya bermain – main saja sehingga ia setelah ujian nasional hanya bisa meneruskan ke SMP swasta. Sedangkan si riang dan senang masuk ke SMP negeri. Namun demikian, temannya yang bisu masuk ke SMP swasta yang sama dengan si hidup, walaupun ia sebenarnya diterima di SMP negeri.

Di SMP itu si Hidup mempunyai teman baru SI Malas, Si Santai, dkk. Kali ini si hidup lebih sering menonton TV, tidur – tiduran, dan bersantai – santai. Ya. . wataknya sama dengan kedua taman barunya. Nilainya pun jelek – jelek. Dan setelah ia lulus SMP, Ia hanya bisa masuk ke SMA swasta yang kualitasnya rendah dan ia lulus dengan predikat sangat memuakkan alias nilainya pas – pasan. Dan lagi – lagi temannya yang bisu itu mengikutinya masuk ke SMA itu walaupun nilainya bagus.

Di SMA itu si Hidup kembali puny ataman baru yang bernama si Nakal, si Anarki, si Gaul buruk. Rupanya disana si Hidup terlibat salah pergaulan, ia suka mabuk – mabukan bersama teman – temannya, ia suka tawuran, bahkan ia sampai terjerumus narkoba sampai – sampai ia dikeluarkan dari sekolahnya. Dan temannya yang bisu itu sebenarnya ingin sekali menasehatinya namun apa daya ia tidak bisa berbicara. Rupanya si Hidup bukan hanya pemakai narkoba, tapi juga sebagai pengedar narkoba. Ia pun akhirnya diciduk polisi dan dijebloskan ke dalam penjara setelah kedapatan menimbun 2 ton ganja, 1 ton putaw, dan 50.000 butir pil extasi. Dan ia divonis penjara seumur hidup.

Di balik jeruji besi ia hanya bisa menangis bersama si serdih dan si murung yang juga ada di dalam penjara. Sementara si Bisu terus menemaninya dari luar penjara.

Tahun demi tahun ia lalui di dalam penjara hingga usianya senja. Si bisu pun terus menemaninya. Hingga suatu ketika si Hidup terkena penyakit parah. Ia dibawa oleh petugas penjara ke rumah sakit. Kini tak ada satu pun teman yang menjenguknya, kecuali si Bisu yang selalu menemaninya.

Di tengah kondisinya yang sedang sekarat. Ia pun bertanya kepada si bisu,
“Hai temanku, kenapa engkau selalu menemaniku, sebenarnya siapakah kamu ?”
Si bisu yang tidak bisa bicara akhirnya ia bisa bicara dan menjawab pertanyaan itu. “ Hai hidup, bukankah aku selalu ada di saat engkau senang ataupun sedih, disaat engkau berbuat baik ataupun buruk, tapi sepanjang hidupmu engkau tidak pernah menghargaikuhingga kau seperti ini.” Kata si bisu.
“Sebenarnya siapakah kamu ?” kata si Hidup
“Aku adalah waktu, dan sudah saatnya aku pergi darimu.” Jawabnya.

Tak lama kemudian si Hidup pun menghembuskan nafas terakhirnya dan ia baru menyadari semuanya di akhir hidupnya.

Itulah kisah seorang yang tidak menghargai waktu. Padahal waktu selalu ada di sepanjang nafas kita. Dan ketika waktu pergi dari hidup ini, tak bisa mengubah segala yang telah terjadi.

Selasa, 13 Oktober 2009

BELAJAR DARI SAPU LIDI

Dedaunan atau sesampahan kadang berserakan di halaman rumah. Salah satu alat sederhana yang dipakai untuk membersihkannnya adalah sapu lidi. Sapu yang dibuat dari batang daun pohon kelapa ini dikumpulkan menjadi satu dan diikatkan.

Apa yang bisa kita petik dari benda tersebut?
Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan :
Apakah bisa sapu itu dipakai jika tidak disatukan ?
Apakah anda bisa mematahkan sebatang lidi dengan mudah ?
Apakah anda bisa mematahkan kumpulan lidi dengan mudah ?

Jika hanya sebatang lidi saya yakin semua orang bisa mematahkannya.
Jika hanya sebatang lidi, saya yakin sampah – sampah itu tidak bisa dibersihkan.
Namun kumpulan lidi itu tidak mudah dipatahkan.
Namun kumpulan lidi itu bisa digunakan untuk membersihkan sampah.

Jika kita mengingat sejarah, dahulu Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, dan dijajah Jepang selama 3,5 tahun. Awalnya perjuangan bengsa Indonesia hanya dari daerah masing – masing, sehingga Indonesia begitu lama dijajah. Namun setelah itu muncullah ide untuk melakukan perjuangan bersama untuk melawan penjajah sehingga akhirnya pada 17 agustus 1945 Indonesia merdeka walaupun pada saat itu para pejuang Indonesia menggunakan senjata sederhana dari bambu runcing. Tapi karena kegigihan pantang menyerah dan persatuan yang kuat bisa menghasilkan kekuatan yang luar biasa.

Artinya jika kita bersatu kita akan jauh lebih kuat. Namun saat ini betapa banyaknya orang di Indonesia yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongan. . . . .cape deh.

Dalam shalat pun lebih diutamakan berjamaah dibandingkan sendiri – sendiri .
Jadi . . .teruslah berjuang bersama – sama kita pasti bisa.
Et. . . .Tapi ingat jangan bekerja sama ketika sedang ujian. . . . .oke coy.

Sabtu, 26 September 2009

PONDASI KEHIDUPAN

Untuk semua orang yang berkecimpung di dunia konstruksi, atau di dunia bangunan, pastilah sudah sangat mengenal kata pondasi. Pondasi merupakan salah satu bagian dari struktur bangunan yang sangat vital, dan yang paling pertama dibangun terlebih dahulu. Ada banyak jenis pondasi mulai dari pondasi batu kali, pondasi telapak, tiang pancang, pondasi sumuran, bored pile, dan lain – lain. Namun yang pasti pondasi berperan untuk menahan seluruh beban di atasnya dan menyalurkan beban ke tanah.

Walaupun posisinya paling bawah, namun kekuatan pondasi sangat menentukan nasib seluruh bagian bangunan di atasnya. Dan yang paling besar menanggung beban.
“Andai bisa tukar nasib, bosan jadi pondasi, Jika aku menjadi. . . .” Mungkin itu yang dikatakan pondasi jika bisa bicara.

Disadari atau tidak, sebuah perusahaan raksaksa sekalipun nasibnya juga sangat ditentukan oleh peran organisasi bagian bawah seperti karyawan, security, office boy, dll. Coba saja bayangkan ketika sebuah perusahaan tidak menghargai hak- hak pegawainya, sehingga seluruh pegawainya mogok kerja. Maka produksi tidak akan berjalan. Dan jika berlangsung terus maka perusahaan bisa hancur. . . .hancur. . . hancur. . . ( jangan diterusin tar jadi lagunya c’olga).

Dan saya rasa setiap orang juga memiliki pondasi dalam kehidupannya, di saat ia melangkahkan kaki, di saat ia mengambil keputusan untuk suatu tindakkan. Maksudnya adalah setiap orang memiliki alasan dan landasan dalam setiap keputusannya. Hanya ada 5 jenis orang yang tidak memiliki alasan dan landasan dalam setiap tindakannya. Yang pertama adalah orang gila, yang kedua orang sinting, yang ketiga orang gendeng, yang keempat orang tidak waras, dan yan ke lima orang sarap.

Ada beberapa jenis pondasi kehidupan yang menopang beban – beban kehidupan setiap manusia, diantaranya adalah agama, moral, hukum, dll. Jika pondasi itu hancur, maka hancur pulalah seluruh struktur kehidupannya. Bukankah kita sering melihat berita di TV tentang pembunuhan yang dilatarbelakangi masalah sepele. Itu semua disebabkan struktur pondasi kehidupannya hancur. Maka hancur pulalah kehidupannya karena harus mendekam di penjara, belum lagi tanggung jawab di akhirat. Agama, moral, sadar akan hukum, dll, merupakan sesuatu yang harus ada di setiap sanubari.

Selain contoh di atas masih banyak lagi contoh lainnya tentang lemahnya pondasi kehidupan, bahkan mungkin ada pada diri kita sendiri. Untuk itu mari kita sama – sama memperkuat struktur kehidupan kita. Dimulai dari pondasi kehidupan yang melandasi setiap tindakan kita.