Tampilkan postingan dengan label motifasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motifasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juli 2019

Motivasi Humor: Jangan Menyerah dengan Kesulitan Hidup

Setiap orang pernah punya masalah, Setiap orang pernah punya kesulitan hidup, Tapi jangan menyerah dengan kesulitan hidup, Ingat, nakoda hebat tidak lahir di laut yang tenang, tapi di rumah sakit atau di bidan.

Silakan simak:


Motivasi Lucu: Kesuksesan Jangan Membuat Lupa diri

Apa pun yang kesuksesan yang berhasil diraih jangan sampai membuat kita lupa diri, karena kalau kelamaan jongkok, pegel dong

Silakan simak motivasi lucu berikut ini:


Minggu, 10 Februari 2019

Puisi motivasi: Angin yang Menerpa


Ketika berdiri di atas tebing di tepi lautan, kita akan melihat birunya langit yang berdiri tanpa tiang, namun seolah bertemu dengan lautan jauh di ujung sana. 

Kita akan melihat deburan ombak yang berlari berkejar-kejaran dan menghempas tebing, menimbulkan suara gemuruh. Walau tebing tetap bergeming.

Ada hal yang tak terlihat, namun terasa menerpa wajah. Itu adalah angin. 

Angin itu seperti hasrat, motivasi, harapan. 

Ia tak terlihat, namun tetap ada dan bergerak di dalam jiwa. 

Yang terkadang menerpa wajah, mengingatkan akan hal-hal yang belum tercapai.

Selasa, 10 Oktober 2017

Pikiran selalu bisa menghasilkan sejuta alasan tuk menunda



Aku nggak tau. Kenap pikiran selalu bisa menghasilkan sejuta alasan tuk menunda suatu action positif. Aku tau itu, Secara teori aku tau mengatasinya. Tapi seolah alam bawah sadar memerintahkan seluruh anggota tubuh ini tuk terpaku membiarkan sang waktu pergi meninggalkanku.

Apakah harus kubiarkan. Tentu tidak. Yang harus ku lakukan adalah...................NO mind..........ya no mind. jangan mikir. 

Kita emang ga tau apa yang terjadi hari esok, satu jam yang akan datang, satu menit yang akan datang, atau bahkan satu detik yang akan datang. Ya, semuanya serba tak pasti.
Tapi aku nggak tau kenapa pikiran selalu mencari situasi terbaik. Bahkan ketika situasi sudah begitu baik. Kamu masih menunggu situasi yang lebih baik itu datang. Namun ternyata situasi terbaik itu telah kamu lewatkan dan tak datang lagi. Sering kali begitu dan selalu begitu. Dalam hal - hal kecil apalagi dalam hal - hal besar.

Ah sudahlah, kamu nggak usah banyak berpikir, nggak usah banyak nulis. Just action now

Tetesan Air di Batu

Di salah satu gua di pangandaran. Ada sebuah batu yang berbentuk cekung seperti mangkok besar. Di sana pun pernah dipakai shooting film mak lampir. Batu tersebut dipakai sebagai kaca benggala dalam film tersebut. Yang menarik dari batu itu adalah proses pembentukkannya. Batu itu dibentuk dari tetesan – tetesan air yang terus menetesinya selama bertahun – tahun. Betapa kerasnya batu dan betapa lembeknya air namun mampu mengalahkan kekerasan batu tersebut. Tak usah jauh – jauh. Kadang di depan rumah kita pun ada sebuah batu yang selalu ditetesi air dan tidak berpindah posisi. Dan batu tersebut terlihat ada dekokan akibat tetesan air tersebut.

Yang menjadi pertanyaan adalah berapa tetes yang dibutuhkan air untuk mengalahkan batu. Akupun tak tau tapi yang pasti banyak orang sukses yang secara sadar ataupun tak sadar mengikuti filosofi ini. Thomas Alfa Edison melakukan ribuan kali percobaan untuk membuat bohlam lampu yang bisa menerangi dunia di kala malam. Soichiro Honda, pendiri Honda motor ini mengakui bahwa kegagalannya 99 % sementara keberhasilannya hanya 1 %. Kolonel Sanders, resep Frid chikennya ditolak lebih dari seribu kali.


Yang dibutuhkan adalah focus untuk menggapai tujuan. Seperti halnya air yang selalu focus pada satu titik untuk mengalahkan batu

Senin, 02 Oktober 2017

Cerpen Tentang Impian 15 Tahun yang Lalu


Aku teringat dengan sahabat-sahabatku semasa kecil. Hari ini adalah hari kita berkumpul kembali. Aku ingat betul 15 tahun yang lalu Saat kita baru naik ke kelas 6 SD, kita berkumpul di sini, di tepi sungai di samping pohon kersen di belakang sekolah. Di sini Aku, Yadi, Setyo, Ranin, dan Hari pernah mengubur sebuah gambar yang kita simpan di toples kaca. Gambar itu adalah gambar diri kita masing-masing yang mengenakan pakaian sesuai profesi yang kita impikan. Itu adalah gambar yang kita buat bersama. 

Di gambar itu Yadi berpakaian polisi, pria berkulit sawo matang itu memang ingin sekali menjadi polisi. Sementara Setyo berpakaian seragam coklat seperti yang dikenakan guru-guru kami, ia memang ingin menjadi guru. Ranin yang merupakan perempuan satu-satunya di kelompok kami berpakaian dokter sesuai dengan cita-citanya. Sementara cita-citaku saat itu ingin jadi pemain bola. 

Lalu bagaimana dengan Hari? Akan ku ceritakan nanti kawan. Tak cukup hanya satu kalimat untuk menceritakan anak yang luar biasa itu. Yang pasti kini aku masih menunggu kedatangan mereka di tempat ini. Aku yakin mereka takkan lupa akan janji kita 15 tahun yang lalu. Saat itu kita berjanji akan berkumpul kembali pada tanggal yang kami tentukan, yaitu hari ini. Dan saat itu kita janji pada saat kita berkumpul nanti, kita sudah mencapai impian kita masing-masing dan akan mengenakan pakaian sesuai dengan impian yang telah kita capai.

Sesekali ku lihat jam tangan, sudah cukup lama ku menunggu disini. Tak ada satu pun dari mereka yang datang. “Apakah mereka lupa, apa lebih baik aku pulang saja?” tanyaku dalam hati.  Aku pun bergegas pulang karena janji itu memang telah begitu lama dan pastinya mereka lupa.

Baru keluar dari gerbang sekolah menuju jalan raya, motorku dicegat oleh seorang polisi. Aku tak tau apa salahku. Tapi terlihat polisi itu tersenyum dari balik helmnya yang kemudian ia buka.

“Rei. . . , apa kabar?” sahut polisi itu seraya tersenyum.

Aku bingung kenapa polisi itu mengenaliku. Kurapatkan kedua alisku, ku mencoba menerka wajahnya yang sepertinya aku kenal.

“Ohhh,, Yadiiii. . . .Kamu sudah jadi polisi sekarang ya, hahaha. . .!!” ucapku terkejut.

Ternyata itu Yadi yang sudah menjadi polisi. Ia datang, rupanya ia ingat akan janji kita 15 tahun yang lalu. Tak lama kemudian datang seorang berpakaian dokter, disusul kemudian seorang yang berpakaian guru. Mereka adalah Ranin dan juga Setyo yang ternyata juga masih ingat akan janji kita. Kita pun berkumpul di tempat itu, di tempat kita mengubur gambar impian kita dahulu. Kita saling berbincang tentang masa lalu dan tentang impian kita.

“Wah kalian hebat, ternyata kalian sekarang bisa mencapai impian masing-masing,” ucapku pada mereka yang mengenakan pakaian sesuai profesi masing-masing.

“Ah tapi kamu lebih hebat Rei. . .” ucapan Setyo terhenti.

Ia menatap pakaian yang ku kenakan. Mereka semua pun ikut menatap pakaian yang ku kenakan, kaos Barcelona.

“Rei, kamu sekarang jadi pemain Barcelona?” tanya Yadi terkaget-kaget.

“Hahaha kalian tuh ngeledek ya. Ya enggak lah, enggak mungkin. Eh, tapi ngomong-ngomong Hari mana yah?”

Kami semua terhenyak saling memandang dan mengingat anak itu, Hari, anak yang luar biasa.

Kami pun menggali kembali tempat dimana kami menguburkan gambar itu. Ternyata gambar itu masih ada, tersimpan di sebuah toples kaca yang sudah agak rusak. Kami memandangi gambar yang kami buat bersama 15 tahun yang lalu. Dan disana gambar Hari lah yang paling istimewa. Di gambar itu Hari mengenakan pakaian lab sedang memegang gelas ukur, di depan mejanya ada mickroskop dan berbagai peralatan lain yang secara detail ia gambar. Hari memang bercita-cita menjadi seorang ilmuan. Ia siswa yang paling pintar di kelas. Setiap kali Bu Heni mengajar, ia selalu aktif bertanya dan menjawab pertanyaannya. Sepanjang kami sekelas dengannya, ia selalu menjadi ranking satu. Tak pernah ada yang bisa mengalahkan prestasinya.

Tapi di sisi lain ia adalah anak yang sederhana dan tak pernah sombong. Ia selalu mengajari kami apabila ada pelajaran yang bagi kami sulit. Aku tak tau bagaimana ia bisa secerdas itu, karena ia adalah anak yang tak mampu membeli buku. Ayahnya yang hanya seorang buruh tani tak mampu membelikannya buku. Bahkan untuk menyekolahkannya saja sudah susah payah. Tapi ia anak yang tak kenal menyerah. Seringkali ku lihat usai pulang sekolah ia selalu ke perpustakaan, membaca buku-buku di sana sendiri.

Dan yang paling istimewa darinya adalah matematika. Nilai matematikanya hampir selalu sempurna. Hanya sesekali saja ia mendapat nilai 9, sisanya ia selalu mendapat nilai 10. Jika ia melihat soal matematika, ia hanya memejamkan mata tanpa membuat kotretan. Ia mencoba menghitung dalam pikirannya dan tak lama ia sudah bisa menyelesaikan soal-soal matematika yang bagi kami sulit. Ia juga anak yang amat riang dan tak pernah sekalipun bersedih hati.

Namun hari itu berbeda, wajah cerianya langsung berubah ketika mendengar kabar ayahnya meninggal. Ayahnya yang sejak seminggu sakit harus menghembuskan nafas terakhirnya. Kemiskinan yang menjerat keluarganya membuat ayahnya tak mampu tuk berobat. Hari pulang dengan wajah tertunduk penuh kesedihan.

Seminggu sejak kejadian itu tak pernah lagi kita lihat wajah cerianya. Ia lebih banyak tertunduk diam dan merenung. Aku mencoba memahami beratnya beban hidupnya. Dan saat itu kami takkan lupa kejadian yang membuat hati kami ibarat gunung es di kutub utara yang runtuh. Luluh lantah seolah tak percaya kalau anak itu, anak sepintar itu, anak sebaik itu, ia tiba-tiba pamit karena tak mampu lagi untuk bersekolah karena masalah biaya. Hati kami berbicara, ingin rasanya membantunya, namun apa daya, keluarga kami pun juga bukan keluarga yang berkecukupan.

Ketika dijemput ibunya waktu itu, ku lihat ibunya menguatkan hatinya. Ia berkata pada Hari kalau ia pasti bisa sukses walaupun saat itu ia harus putus sekolah.

Kami semua takkan lupa saat itu, takkan lupa pada anak yang luar biasa itu, hingga kini.

Hari ini kami pun masih menunggu kedatangan Hari. Namun hingga sore menjelang, Hari belum juga nampak. Kami sama sekali tak tau keberadaannya semenjak 15 tahun yang lalu.

“Rei gimana nih, apa kita masih nunggu disini?” tanya Ranin.

“Atau kita langsung ke rumah makan aja, kayanya si Hari nggak akan datang,” usul Setyo.

“Hmmm, aku nggak tau nin, Yo. Sekarang Hari dimana ya, gimana kalo kita cari facebooknya dulu, siapa tau ada.”

“Wah ide bagus tuh Rei. Namanya kan unik, Hari Cahaya Pagi, pasti gampang dicari,” sahut Yadi.

 Ternyata memang benar, tak sulit untuk menemukan nama itu. Dan ternyata Hari yang kala itu putus sekolah sekarang punya akun facebook. Tapi yang membuat kami benar-benar terkejut adalah pekerjaan ia saat ini yang tercantum di profil facebooknya. Saat ini ternyata ia bekerja di Nara Institute of Science and Technology di Jepang sebagai peneliti. Kami semua terbelalak melihatnya. Bagaimana mungkin anak yang putus sekolah 15 tahun yang lalu kini menjadi seorang peneliti di Jepang. Tak habis-habisnya kami membincangkan anak yang luar biasa itu.

Jika begitu, maka sudah pasti Hari tak akan datang. Kita pun berniat pergi ke warung makan di desa kami. Namun sebuah mobil menghadang jalan kami dan membunyikan klaksonnya tepat di depan gerbang sekolah. Jendela kaca depannya diturunkan secara perlahan dan semakin terkejutlah kami melihat orang yang mengendarai mobil itu. Senyumnya dan wajah cerianya kami masih ingat betul. Ya, ia pasti Hari anak jenius itu. Ia memakai jas laboratorium.

Ternyata benar itu memang Hari. Kami dibuat terkejut dengan kehadirannya. Kita berlima makan bersama di warung makan di desa kami dan saling berbincang.

“Ri, bukannya kamu di Jepang?” tanya Setyo.

“Ia yo aku baru balik ke Indonesia.”

“Liburan?”

“Bukan, aku nggak akan balik lagi ke sana. Aku mau buat sekolah gratis di desa ini. Aku mau buat laboratorium penelitian di desa ini. Aku yakin banyak anak-anak di desa kita yang sebenernya cerdas.”

Jawaban Hari membuat kita terperangah. Ia rela melepas pekerjaannya sebagai peneliti di Jepang yang sudah tentu dengan pendapatan yang amat tinggi untuk kembali ke desa kami. Untuk membangun sekolah dan laboratorium. Sungguh niat yang amat mulia.

“Terus gimana ceritanya kamu bisa jadi peneliti di Jepang Ri?”

“Oh, ini semua berkat ibuku yang selalu menyemagatiku. Dan aku pun yakin nggak ada yang nggak mungkin Rei. Thomas Alva Edison pun dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap dungu. Namun siapa sangka ia bisa jadi salah satu ilmuan paling hebat di dunia. Sementara Aku dan Ibuku sempat menggelandang di Jakarta tuk mengadu nasib. Aku sempat bekerja sebagai buruh. Karena melihat kegigihanku, bosku memberikan beasiswa padaku untuk melanjutkan sekolah. Hingga akhirnya aku bisa kuliah di Jepang dan menjadi peneliti di sana Rei.”

Kami semua semakin kagum dengan Hari. Dan itulah hari pertemuan kami menuntaskan janji kami 15 tahun yang lalu. Kami semakin percaya kalau impian bukan cuma sekedar uang. Hari yang telah bekerja dengan penghasilan tinggi di Jepang justru kembali ke Indonesia untuk membangun sekolah gratis dan mengembangkan laboratorium di desa kami. Ia tak mau lagi ada anak miskin yang cerdas namun harus putus sekolah. Sementara Ranin yang pernah bekerja di rumah sakit dengan gaji cukup tinggi, kini kembali ke desa kami tuk membuka praktek di desa kami. 

Setiap pasien yang ia tangani hanya membayar semampunya, bagi yang tak mampu tak usah bayar. Ranin tak mau kejadian seperti ayahnya Hari yang tak mampu berobat terulang kembali. Setyo pun pernah mengajar di sekolah elit di Jakarta dengan bayaran tinggi. Namun ia kembali ke desa kami untuk menjadi pengajar di sekolah kita dulu dengan bayaran yang jauh lebih kecil. Sementara Yadi selalu menjadi polisi yang melayani masyarakat. Tak sekali pun ia memanfaatkan profesinya untuk memungut uang dari masyarakat ataupun mencari uang di luar gajinya.

Itulah teman-temanku, sementara aku pun sejak setahun yang lalu telah kembali ke desa ini. Aku memang sempat bekerja di sebuah pertambangan dengan gaji sepuluh juta. Namun aku tak betah dan kembali ke desa ini tuk melatih anak-anak bermain sepakbola. Aku membuat sekolah sepak bola di desa kami. Walaupun impianku tuk menjadi pemain sepak bola telah kandas, namun aku yakin di desa ini suatu saat nanti bakal ada pemain sepak bola yang berbakat yang bisa mengharumkan nama Bangsa.


Bagi kami, cita-cita bukan cuma sekedar mengejar uang. Tapi kami hanya mendengarkan saat hati kami berbicara. Dan mengikuti apa yang diinginkan hati tuk menjalani hidup ini.

==========================================================
Sebuah cerpen
Karya: Rival Ardiles
Tahun: 2014

Belajar adalah Esensi dalam Hidup


Buat apa sekolah dan kuliah?
Merupakan kata tanya yang sudah seharusnya kita tanya pada diri kita sendiri, pada lubuk yang paling dalam. Dan ketika Anda bertanya pada diri Anda sendiri, jawaban yang keluar dari sanubari Anda mungkin bermacam–macam. Mungkin hati kita akan menjawab sekolah hanya untuk menunaikan kewajiban, atau sekolah hanya untuk mencari teman atau mencari aktivitas, atau mencari gelar semata. Tapi menuntut ilmu dan mengamalkannya adalah jawaban yang paling murni dari sekian banyak jawaban.

Namun menuntut ilmu tak mesti harus di sekolah saja bukan?

Kita telah belajar dari Thomas Alva Edison, bagaimana dia mampu menjadi ilmuan hebat dengan ribuan penemuannya dengan tanpa sekolah. Kita juga telah belajar bagaimana Michael Faraday terus belajar selama bekerja di perpustakaan walau tanpa sekolah dan akhirnya mampu menjadi ilmuan hebat. Kita juga telah belajar dari orang–orang sukses lainnya yang mampu meraih suksesnya walau tanpa sekolah.

Ketika kita menatap tingginya langit, hiasan bintang–bintang, atau hamparan bumi, bukankah kita sedang belajar?

Ketika kita merasakan hembusan angin yang mengalir di setiap nafas kita, bukan kah kita belajar?

Ketika kita membuka lembaran demi lembaran sebuah buku dan menelusuri makna dan informasi di setiap kata yang tertulis, bukan kah kita sedang belajar?

Ketika kita mengalirkan kata–kata penuh makna dari mulut kita dan menghantarkannya pada setiap telinga yang mendengar, bukankah kita sedang belajar?

Ketika kita berada di jurang keterpurukan, didera berbagai masalah, bukankah kita sedang belajar?

Belajar adalah sebuah esensi dalam hidup ini, belajar bukan berarti sekolah, dan sekolah bukan berarti belajar. So......

Bagi yang punya kesempatan untuk sekolah dan kuliah, bersyukurlah. Karena di luar sana banyak orang yang tak memiliki kesempatan itu. Jadikanlah itu sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Jadikanlah setiap kisah sukses orang-orang yang tak lulus sekolah dan kuliah di buku ini sebagai pelecut semangat. Kalau mereka saja bisa, kita yang punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan seharusnya lebih bisa.

Dan bagi yang tak punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi, tak usah berkecil hati dan merasa terpuruk. Karena banyak yang bernasib serupa dengan kamu bisa meraih kesuksesan

Minggu, 01 Oktober 2017

Jauhi Tawuran, Tapi...


Seringkali jika kita melihat berita pagi selalu diawali dengan berita perkelahian atau tauran. Pelakunya mulai dari antar kampung, antar supporter, dan yang paling sering adalah antar pelajar. 

Dalam tawuran seperti ini seringkali menimbulkan korban luka parah hingga meninggal dunia. Sangat disayangkan sekali jika para pelajar yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa justru saling menyerang hanya karena masalah sepele.

Biasanya orang–orang yang suka melakukan tindak kekerasan dipengaruhi oleh keadaan psikologisnya. Misalnya pernah mengalami tindak kekerasan juga sehingga memicu alam bawah sadarnya untuk melakukan tindakan kekerasan juga, atau bisa juga kurangnya perhatian dari orang tua. Atau yang lebih banyak karena pengaruh pergaulan. Mereka seolah didoktrin akan hebat jika bisa melakukan tindakan kekerasan. Padahal kalau kamu ingin merasa hebat, buktikan dengan prestasi, bukan dengan aksi kekerasan.

Senin, 04 September 2017

Arti sukses

Sukses terdiri dari 6 huruf. Masing-masing ada kepanjangannya. 
S = selalu berusaha sampai berhasil 
U = usaha terus sampai berhasil 
K = kalau belum berhasil usaha terus 
S = sampai berhasil pokoknya usaha terus 
E = eh kan udah dibilangin usaha terus sampai berhasil
S = sudah dibilang berapa kali, usaha terus sampai berhasil

Perbedaan keberuntungan, keuntungan, kebuntungan, dan kebuntuan

Keberuntungan adalah ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan 
.
Keuntungan adalah ketika kesempatan bisa dimanfaatkan menjadi profit dan benefit 
.
Kebuntungan adalah ketika kesempatan tidak bisa dimanfaatkan dan justru menjadi defisit 
.
Kebuntuan adalah ketika ada kesempatan tapi bingung bagaimana memanfaatkannya karena tidak ada kesiapan.
.
Jadi, persiapkan diri dan jemput kesempatan

Minggu, 16 Januari 2011

KESEDERHANAAN

Banyak orang yang mendambakan hidup serba mewah dengan harta melimpah memiliki mobil mewah dan fasilitas – fasilitas mewah. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka yang sudah mendapatkan itu semua merasa nyaman dengan hidup mereka? Jawabannya adalah belum tentu.
Banyak orang yang telah sukses mendapatkan kekayaan dan popularitas justru merasa tak nyaman dengan hidup mereka saat ini. Segala aktivitasnya dipantau media. Belum lagi jiga ada isu yang nggak bener.
Ada seorang pengusaha besar yang telah menghasilkan milyaran rupiah. Mobilnya mewah, rumahnya megah dan memiliki beberapa perusahaan. Namun ia tak merasa nyaman dengan apa yang telah ia dapatkan itu. Kondisi seperti itu membuat orang segan padanya. Tak ada yang berani berbincang padanya di kantornya karena orang lain merasa segan.
Tapi suatu ketika saat ia datang ke kantor ia disapa oleh seorang office boy. Lalu ia ajak ngobrol office boy tersebut dan ia merasa nyaman berbincang dengan office boy tersebut. Rupanya si office boy itu sama sekali tidak mengetahui kalau orang yang berbincang dengannya itu adalah pemilik kantor tempat ia bekerja.
Karena si pengusaha itu sudah jenuh dengan hidupnya sebagai orang kaya, ia sudah merasa prustasi sebagai orang kaya, akhirnya ia melepaskan semua kekayaannya, semua aset perusahaannya, termasuk mobil dan rumah mewahnya. Dan ia mulai menata lagi hidupnya dari awal.
Ini membuktikan behwa sesukses apapun dan sekaya apapun kesederhanaan itu perlu. Seperti yang dilakukan oleh Bob sadino yang terus memakai celana pendek walaupun telah meraih kekayaan. Tapi bukan berarti memakai celana pendek bisa dianggap sebagai hal yang sopan.
Kesederhanaan juga diperlukan untuk kesuksesan. Salah satu contohnya website yang paling banyak dikunjungi saat ini adalah website yang tampilannya paling sederhana. Apa itu? Tentu saja google. Orang lebih banyak mengenal google sebagai mesin pencari yang paling sering dipakai. Karena kesederhanaan tampilannya mengundang banyak orang yang memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh google.
Jadi sederhana dalam sikap kaya dalam karya

Jumat, 24 Desember 2010

Cut & Fill

Pada dasarnya tanah di permukaan bumi tidaklah rata. Setiap permukaan bumi memiliki elevasi yang berbeda – beda. Namun untuk membangun suatu bangunan atau jalan diperlukan tanah yang rata. Metode untuk meratakan tanah tersebut disebut cut & fill (memotong dan mengurug). Volume tanah yang akan di cut atau di fill diketahui dari peta kontur. Peta kontur merupakan peta yang berbentuk garis – garis yang menunjukkan elevasi tanah di suatu area.

Jika dari hasil perhitungan tanah ternyata lebih banyak di cut maka tidak perlu mengambil tanah dari luar cukup dengan meng-cut tanah di lokasi area yang akan dibangun dan mengurugnya pada bagian – bagian yang perlu diurug. Lain halnya jika dari hasil perhitungan ternyata tanah lebih banyak yang harus diurug tentu harus mendatangkan tanah dari luar untuk meratakan permukaan tanah pada level elevasi yang diinginkan.

Bukan hanya dalam hal pembangunan yang memerlukan perataan permukaan. Dalam kehidupan kita ketika kita lihat kesenjangan yang terjadi telah membuat perbedaan elevasi yang begitu mencolok antara si kaya dan si miskin. Pejabat yang memiliki fasilitas ynag mewah dengan gaji yang selangit. Sedangkan di sisi lain ada yang terkurung dalam kemiskinan. Bahkan untuk makan saja begitu sulit.

Pada kenyataannya kesenjangan sosial telah menimbulkan banyak efek. Seperti halnya bangunan yang dibangun di atas tanah yang tidak rata. Mulai dari aksi pencurian sampai penipuan. Semakin meningkatnya gelandangan dan pengemis. Hal ini tentu harus ada cut and fill. Yaitu bantuan dari si kaya kepada si miskin. Tapi si miskin pun harus punya tekad untuk merubah nasibnya sendiri.

Cut & fill juga dapat di terapkan untuk sikap setiap individu. Misalakan ada orang yang memiliki sifat mudah marah. Dalam hal ini tentu sifat emosi tersebut harus di cut agar tidak terlalu berlebihan. Sedangkan untuk sebagian orng merasa dirinya tidak memiliki kelebihan dan bakat. Dalam hal ini tentu harus di fill agar menjadi yakin bahwa setiap individu pastilah memiliki kelebihannya masing – masing.

Sabtu, 27 November 2010

GAYA SENTRIPETAL

Andaikata ada sebuah bola yang diikatkan dengan tali, coba anda pegang ujung tali tersebut dan putarkan mengelilingi tubuh anda. Pasti semakin cepat anda memutarnya semakin kuat pula gaya tegang pada tali tersebut, dan jika talinya tak kuat bisa putus. Hal itu terjadi karena semakin kencang diputar maka bola (dalam hal ini sebagai beban) akan berusaha untuk keluar dari lintasan putaran tersebut. Atau jika anda suka nonton motoGP, setiap pembalap pasti mengurangi kecepatan di tikungan. Banyak pembalap yang keluar lintasan di tikungan. Itu semua akibat suatu gaya yang dinamakan gaya sentripetal atau sentrifugal. Gaya ini merupakan gaya yang bekerja untuk membuat benda yang berputar pada suatu lintasan ke luar dari lintasannya tersebut.

Lalu bagaimana dengan planet – planet yang mengelilingi matahari ?
Planet – planet yang mengelilingi matahari termasuk bumi tetap berada pada lintasannya dikarenakan adanya gaya tarik antara planet dengan pusat lintasannya atau matahari. Gaya ini bisa disebut juga gaya gravitasi.

Pernahkah kita sadari bahwa sering kali kita sebenarnya mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita, namun kita justru melenceng dari apa yang seharusnya itu. Seolah apa yang anda lakukan, atau tindakan yang anda pilih dipengaruhi oleh alam bawah sadar anda.
Semakin kencang roda kehidupan berputar, semakin semakin kuat pula gaya yang memaksa keluar dari yang seharusnya. Jadi kuatkanlah tali agar gaya sentripetal yang bekerja dapat ditahan.

Minggu, 31 Oktober 2010

HUKUM KIRCHOFF








Memang pelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang cukup bikin otak berputar – putar termasuk tentang kelistrikan. Tentunya kita harus mengacungkan jempol buat orang – orang yang berjasa dalam bidang itu, Michael Faraday, Ampere, Columb, Ohm, Maxwell, dll. Ada salah satu hukum dalam hukum fisika yang masih saya ingat walaupun bidang pekerjaan saya tak berhubungan dengan itu. Hukum kirchoff, kira – kira salah satu bunyinya seperti ini
“Kuat arus yang masuk pada suatu percabangan sama dengan kuat arus yang keluar pada suatu percabangan tersebut.”

Kedengarannya simpel banget coba kalo kita bayangin ada 2 mobil yang melewati jalan percabangan yang satu lewat jalur kanan, yang satu lagi lewat jalur kiri. Setelah melalui jalur tersebut kedua mobil tersebut keluar pada satu jalur yang sama. Simpel bukan. . . . . . .

Tapi coba deh kita renungkan. Kenapa ada orang yang jadi penjahat, ada orang yang sangat jenius, ada orang yang religius, ada orang yang. . . . .pokonya macem – macem deh, coba juga kenapa ada pepatah buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Apa hubungannya ya dengan hukum kirchoff.

Pada dasarnya segala sesuatu ada sebab dan akibatnya. Termasuk sikap manusia. Seorang preman tentu saja bisa menjadi seperti itu karena berada di lingkungan yang mendukung ia untuk menjadi preman. Begitu pun seorang yang saleh bisa menjadi saleh karena berada di lingkungan yang mendukung ia untuk menjadi seorang yang saleh. Lalu pa hubungannya dengan hukum kirchoff. Segala sikap yang dikeluarkan oleh masing – masing individu berasal dari input ke dalam pikiran, terutama pikiran bawah sadar. Seorang ahli astronomi misalnya, bisa menjadi aahli karena otaknya sering dimasuki hal – hal yang berbau astronomi dengan membaca dan mencari berbagai referensi.

Contoh lain misalnya beberapa taun yang lalu. Banyak anak – anak yang harus cedera karena meniru gerakan smackdown yang ia tonton di tivi. Jadi input memang sangat berpengaruh terhadap output.

Kesimpulannya adalah isi terus otak kita dengan hal – hal yang positif dan dengan hal – hal yang mendekatkan kita pada tujuan kita. Kita pasti bisa, “because you are what you think you are”.

Kamis, 30 September 2010

BAGAIKAN TIANG PANCANG


Tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi. Suatu bangunan tentunya harus didukung dengan pondasi yang kuat dan tanah yang mampu menahan beban bangunan tersebut. Berbeda dengan jenis pondasi lainnya. Pondasi tiang pancang unuk memasangnya tidak perlu menggali atau mengebor tanah terlebih dahulu. Tiang pancang merupakan jenis pondasi yang terbuat dari beton yang dicetak di pabrik (precast). Setidaknya ada dua cara untuk memasang pondasi tiang pancang, yaitu dengan diputar seperti skrup dan dengan dipukul menggunakan drop hammer dengan kukuatan tertentu sampai mencapai tanah keras. Tapi yang lebih umum digunakan adalah yang dipukul menggunakan drop hammer sampai mencapai tanah keras.

Metoda pemancangan ini sebenarnya mengandung makna yang terpendam di dalamnya. Coba saja anda bayangkan semakin dalam tiang pancang tertancap di tanah maka semakin kuat pula beban yang bisa dipikulnya. Tapi untuk memperoleh kekuatan yang semakin besar tiang pancang tersebut harus dipukul semakin sering dan semakin keras.

Mungkin manusia dalam hal ini tak jauh berbeda dengan tiang pancang. Setiap manusia di dunia ini siapapun ia, dari manapun ia pasti mengalami cobaan atau masalah dengan kadar yang berbeda – beda sesuai dengan kemampuan masing – masing. Ada yang stres ada yang pusing dan ada pula yang menghadapinya dengan tegar. Masalah atau cobaan yang datang menghadang dapat diibaratkan sebagai pukulan dari drop hammer dan manusia adalah tiang pancangnya. Semakin lama dan semakin sering cobaan dan masalah itu memukul kita, maka semakin kuat pula kita untuk menanggung beban kehidupan dan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Masalah tidak selamanya sesuatu yang buruk. Masalah bisa meningkatkan kemampuan kita, masalah juga bisa membuat kita semakin lebih mengerti dan mengetahui. Jika dulu sewaktu kecil belum bisa berjalan itulah masalah, mencoba berjalan itulah solusi, bisa berjalan itulah hasil. Jika anda tersesat di suatu jalan itulah masalah, mencari jalan pulang itulah solusi, sampai di rumah itulah hasil + mengetahui jalan baru.

Janganlah berputus asa hidup ini terlalu mahal untuk dilewati, dan waktu terlalu berharga untuk kau lalui.

Minggu, 25 Juli 2010

Antara statika dan dinamika

Yang membedakan orang pintar dan yang tidak hanyalah tau dan tidak tau
Namun kini ku tau semenjak Copernicus menemukan bahwa bumi ini berputar dan didukung dengan teleskop Galileo, sejak saat itu dunia astronomi semakin berkembang hingga manusia mengetahui bahwa bumi ini berputar pada porosnya dan berevolusi bersama planet lainnya mengelilingi matahari. Matahari hanyalah satu diantara ratusan milyar bintang yang memancarkan sinarnya di Galaksi ini, dan Galaksi ini hanyalah satu diantara ratusan milyar galaksi lainnya. Semuanya berputar mengelilingi jagat raya.

Kini ku tau semenjak Ernest Rutherford, Bohr, J.J Thomson, dan Dalton saling menyempurnakan hingga ditemukannya partikel terkecil yang menyusun materi, yaitu atom. Ada electron yang berputar mengelilingi proton, yang bergerak dengan lintasannya. Diantara atom itu ada yang saling meminjam electron untuk membentuk ikatan kovalen.

KIni ku tau, semenjak William Harvey menemukan adanya peredaran darah di tubuh manusia dan makhluk hidup lain. Darah ini mengalir dari jantung, melalui vena, arteri, sampai ke pipa-pipa kapiler yang diameternya antara 3-5 mikron, yang panjangnya mencapai ribuan kilometer. Laksana kereta angkut, darah membawa oksigen dan zat – zat makanan ke setiap sel.

Kini ku tau, semenjak Macroni menemukan radio, ada gelombang yang menjalar membawa sinyal radio di atas lapisan stratosfer.

Kini ku tau, semenjak, Maxwell, Faraday, Ampere, dll, bahu – membahu menyumbangkan pikirannya, ada aliran listrik yang bisa kita nikmati seperti sekarang

Kini ku tau, semenjak Newton merumuskan bahwa F=m.a, ternyata gaya dipengaruhi oleh masa dan juga percepatan. Reaksi selalu ditimbulkan dari aksi

Kini ku tau ada angin yang menggerakkan kapal nelayan, ada arus sungai yang mengalirkan kehidupan, ada letupan bunga meriam yang menyebarkan benih,



===========================================

Kamis, 11 Maret 2010

Kekuatan yang tersembunyi di Balik Tanah

Saat kau melihat, gedung - gedung tinggi tegak berdiri apakah yang kau kagumi. Apakah tiang - tiang yang berdiri kokoh, apakah balok-balok yang tegar memanjang, atau apakah arsitektural yang indah dipandang mata.

Namun sadarkah kita ada sosok yang begitu berperan paling penting di setiap bangunan yang tegak berdiri. Ya. . .dia adalah pondasi.

Sebelum saya kuliah di teknik sipil, hampir ku tak menyadari keberadaanya di setiap kokohnya bangunan. Padahal ia adalah yang pertama dan terakhir bagi setiap bangunan. Dan yang paling penting ia adalah penanggung beban yang paling besar.

Namun ia sama sekali tidak sombong. Ia tidak peduli apakah orang melihatnya atau tidak, ia hanya bersembunyi di balik gelapnya tanah sambil memikul seluruh beban bangunan.

ITulah pelajaran yang dapat diambil dari pondasi. .. sang pahlawan tak dikenal

Sabtu, 16 Januari 2010

MAKNA DI BALIK SUSUNAN GRADASI AGREGAT

Agregtat merupakan zat pengisi pada beton. Agregat tersiri dari agregat kasar (batu dan krikil), dan agregat halus (pasir). Salah satu pengujian yang harus dilalui agregat untuk dijadikan bahan pambuatan beton adalah uji analisa ayak untuk mengetahui susunan gradasi agregat. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara mengayak agregat dengan ayakan yang telah disusun sesuai ukuran tertentu.

Susunan gradasi agregat yang terbaik adalah gradasi menerus karena menunjukkan bahwa ukuran butiran agregatnya bervariasi mulai dari yang terkecil, hingga yang lebih besar. Mengapa yang terbaik adalah gradasi menerus??. . .Karena pada saat dijadikan beton butirannya akan saling mengisi, butiran – butiran yang lebih kecil akan mengisi sela – sela butiran yang lebih besar, dan begitu seterusnya. Lalu. . .apa makna dibalik hal tersebut?? Jawabannya ada setelah anda selesai membaca tulisan ini.

Sobat – sobat sekalian, pernahkah kita berpikir bahwa mengapa dalam hidup ini ada orang kaya yang bergelimang harta, dan ada orang miskin yang bergelimang derita, Ada bos – bos besar dengan rumah mewahnya, dan ada pula pembanting tulang yang hanya memiliki gubuk derita.

Petani, Pemulung, pembantu rumahtangga, kuli bangunan, dan lainnya mungkin selama ini dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Namun sebenarnya mereka ibarat butiran – butiran pasir yang mengisi kuatnya beton kehidupan. Mereka bukanlah pencuri yang mengambil hak orang lain, dan mereka juga bukanlah pengemis yang mengharapkan belaskasihan orang lain.

Sobat- sobatku, jika pada beton ada agregat kasar yang ukuran butirannya besar, ada juga agregat halus yang ukuran butirannya kecil, di dunia ini ada orang “besar” dan ada orang “kecil”.

Pernahkah terbayang dalam benak kita jika semua orang di dunia ini adalah orang yang kaya raya, memiliki harta yang berlimpah, rumah mewah, mobil mewah, dan semuanya. Lantas siapakah yang masih mau menjadi petani yang menyediakan kebutuhan pangan, siapakah yang masih mau menjadi kuli bangunan yang rela kerja keras untuk membangun rumah mewah kita. Siapakah yang masih mau untuk membersihkan jalanan. Mungkin takkan ada, dan jika demikian apakah kehidupan ini akan berjalan sebagaimana mestinya, apakah uang masih berarti ketika kebutuhan tak terpenuhi. Mungkin hidup ini takkan seimbang.

Di dunia ini ada orang kaya, ada orang miskin, ada orang yang ahli dalam bidang – bidang tertentu. Semuanya sama dalam hidup ini selama mampu memberikan peran dalam kehidupan ini. Bukankah perbedaan itu adalah rahmat. Bukankah perbedaan itu ada untuk saling melengkapi. “Kekayaan yang sesungguhnya bukanlah apa yang anda miliki dalam hidup ini, juga bukan apa yang anda dapatkan dalam hidup ini, tapi apa yang anda berikan dalam hidup ini”.

Minggu, 08 November 2009

MEMBANGUN ITU LEBIH SULIT

Membangun sebuah bangunan yang tinggi dan kokoh memang tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Itu semua pasti membutuhkan perencanaan yang benar – benar matang, belum lagi pelaksanaannya dan perawatannya. Di tahap perencanaan harus dipikirkan desainnya, kekuatan strukturnya, dampak lingkungan yang ditimbulkan, dll. Dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai bangunan itu jadi membutuhkan proses yang rumit. Tapi bagaimana dengan menghancurkannya?

Ingatkah kita dengan peristiwa 11 september di Amerika. Ya. . .saat itu 2 gedung kembar pencakar langit hancur hanya dalam waktu beberapa menit saja setelah ditabrak 2 pesawat yang dibajak. Ribuan korban berjatuhan, seiring dengan gedung yang hancur. Peristiwa itu tentu takkan terlupakan.

Kepercayaan adalah sesuatu yang berharga dan harus dibangun dengan selalu berbuat baik, jujur, bijaksana, dan bertanggungjawab. Semua itu harus dibangun dan dipelihara terus menerus karena hidup tanpa kepercayaan dari orang lain tidak jauh beda dengan setangkai pohon yang layu di luasnya gurun pasir. Kepercayaan itu ibarat air yang selalu kita minum setiap hari, jika semua itu tidak ada anda bisa menebak apa akibatnya. Sebuah toko bisa bertahan karena ada pembeli yang percaya, sebuah perusahaan bisa bertahan karena ada kepercayaan dari konsumennya, seorang artis bisa tetap exis karena ada kepercayaan dari penononton.

Tapi kepercayaan itu bisa hancur begitu saja akibat satu kesalahan fatal walaupun kita sudah menjaganya selama bertahun – tahun. Bayangkan saja pedagang bakso yang biasanya laku dalam sekejap ditinggalkan pembelinya ketika pembelinya mengetahui baksonya menggunakan daging tikus walaupun tukang baksonya mungkin baru sekali menggunakan daging tikus. Seorang hakim dipecat dari pekerjaanya akibat kasus penyuapan yang baru sekali ia lakukan, Seorang dokter kehilangan pekerjaan yang telah digelutinya selama puluhan tahun akibat kasus malpraktek. Ya. . . semua itu bisa terjadi.

Jadi teruslah pelihara kepercayaan dengan selalu berbuat baik, jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Dan ingatlah kepercayaan itu dimulai dari diri sendiri. Jika anda percaya diri anda bisa maka anda akan bisa, jika anda ingin menjadi orang yang luar biasa maka percayalah bahwa diri anda punya potensi yang luar biasa, dan anda akan menjadi orang yang istimewa dalam kehidupan ini jika anda percaya bahwa diri anda begitu istimewa.

Selasa, 27 Oktober 2009

"SEGITIGA STRUKTUR TERKUAT ?"

JIka kita perhatikan struktur baja baik itu jembatan, menara, dll, disana kita bisa melihat bahwa struktur tersebut kebanyakan terdiri dari kumpulan – kumpulan bentuk segitiga. Setuju khan ? Kalo ga setuju, sedelapan atau sesembilan juga gapapa.

“ Tapi kenapa ya selalu dibuat seperti itu ?”
“ Karena bentuk struktur segitiga merupakan bentuk struktur terkuat.”
“ Tapi kenapa ?”
“ Karena jika struktur tersebut diberi beban, maka ketiga batangnya turut memikul beban tersebut. Ada tang mengalami tekan, dan ada pula yang mengalami tarik.”
“ Tapi kenapa ?”
“ Karena setiap batangnya saling menguatkan.”
“ Tapi kenapa?”
“ Karena takdirnya emang gitu.”
“ Tapi kenapa ?”
“ Hhhhh. . . . . . . .sekali lagi nanya gwe tabok ganteng lhu….”
“ Uuups. . .sabar val malu sama yang baca. Maksudnya kenapa kita bahas?” Apa ada kaitannya dengan kehidupan ini?”
“ O. .ia tentu ada. Struktur dikuatkan oleh 3 batang yang saling berikatan. Dalam kehidupan pun seperti itu.”

Ada 3 batang I yang saling menguatkan struktur kehidupan. Jika salah satunya tidak ada maka ketika mendapat beban kehidupan, strukturnya mungkin akan hancur. Ketiga batang I itu adalah Iman, Ilmu, dan Ikhtiar.

Iman, Keimanan sangat menentukkan baik buruknya tingkah laku manusia. Tapi apakah cukup iman saja?. Apakah cukup sering beribadah dan berdoa tapi tidak menuntut ilmu dan tidak berusaha. Iman tanpa ilmu dekat dengan kebodohan, iman tanpa ikhtiar dekat dengan kemalasan.

Ilmu, ilmu adalah sesuatu yang wajib dicari seumur hidup. Pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri china. Jika ilmu tanpa ikhtiar jadinya ilmu itu akan beku di dalam otak dan tidak bermanfaat. Jika ilmu dibagikan kepada orang lain tidak akan berkurang, justru akan bertambah. Memang ilmu ditambah dengan ikhtiar bisa membuat orang bertambah tinggi derajatnya dan bertambah kaya. Tapia pa semua itu cukup?. Bagaiman jika tidak diimbangi dengan iman?. Pejabat korupsi, penyebaran virus antrax secara sengaja, pengeboman, dll. Itulah sebagian contoh – contohnya. Ilmu tanpa iman bisa menjadi penghancur yang dahsyat.

Ikhtiar, ikhtiar artinya berusaha. Ya. . . manusia memang harus berusaha dan jangan berpangku tangan. Tapi ikhtiar tanpa ilmu seperti seorang yang loncat dari atas gedung berharap ia bisa terbang. Sedangkan ikhtiar tanpa iman atau usaha tanpa doa merupakan suatu kesombongan. Karena Yang Maha Kuasa lah yang menentukan hasil usaha manusia.

Ketiga batang I tersebut memang saling berikatan untuk membentuk struktur kehidupan yang kuat menahan beban – beban kehidupan.