Selasa, 10 Oktober 2017

Tetesan Air di Batu

Di salah satu gua di pangandaran. Ada sebuah batu yang berbentuk cekung seperti mangkok besar. Di sana pun pernah dipakai shooting film mak lampir. Batu tersebut dipakai sebagai kaca benggala dalam film tersebut. Yang menarik dari batu itu adalah proses pembentukkannya. Batu itu dibentuk dari tetesan – tetesan air yang terus menetesinya selama bertahun – tahun. Betapa kerasnya batu dan betapa lembeknya air namun mampu mengalahkan kekerasan batu tersebut. Tak usah jauh – jauh. Kadang di depan rumah kita pun ada sebuah batu yang selalu ditetesi air dan tidak berpindah posisi. Dan batu tersebut terlihat ada dekokan akibat tetesan air tersebut.

Yang menjadi pertanyaan adalah berapa tetes yang dibutuhkan air untuk mengalahkan batu. Akupun tak tau tapi yang pasti banyak orang sukses yang secara sadar ataupun tak sadar mengikuti filosofi ini. Thomas Alfa Edison melakukan ribuan kali percobaan untuk membuat bohlam lampu yang bisa menerangi dunia di kala malam. Soichiro Honda, pendiri Honda motor ini mengakui bahwa kegagalannya 99 % sementara keberhasilannya hanya 1 %. Kolonel Sanders, resep Frid chikennya ditolak lebih dari seribu kali.


Yang dibutuhkan adalah focus untuk menggapai tujuan. Seperti halnya air yang selalu focus pada satu titik untuk mengalahkan batu


EmoticonEmoticon